30. Hansol Vernon Chwe

3.2K 274 4
                                    

Im (y/n), gadis cantik dan pintar dengan sifatnya yang pendiam, namun ia masih memiliki beberapa teman. (y/n) tidak suka mengutarakan masalahnya atau istilah zaman sekarang 'Curhat' kepada teman temannya, karena ya menurut nya itu tidak penting.

Hari ini hujan turun dengan lebatnya disertai petir yang ikut mengiringi.

"(y/n), aku ingin bercerita kepadamu~" Park Hyera, sahabat dekat (y/n).

"Hm, silahkan." (y/n) fokus kepada buku dihadapannya.

"Ayolah, dengarkan aku.. Kau berhentilah berpacaran dengan buku mu (y/n)."

"Bicaralah, ku dengarkan." (y/n) masih tetap fokus.

"Hm~ sepertinya aku menyukai Vernon (y/n)" Ucap Hyera sambil menggoyangkan tangan mu.

Kau menatapnya dengan tatapan tak percaya.

"(y/n), kau teman Vernon dari Sekolah dasar kan? Dekatkan aku dengan nya (y/n). Aku tau kau pasti tau semua tentang Vernon."

Kau menggeleng.

"Aku tidak tau." (y/n) kembali fokus kepada bukunya.

-Hyera menyukai Vernon? Apa aku harus mundur lagi demi sahabat ku?-(y/n)

"Ah (y/n)! Ada Vernon, kau kutinggal sebentar ya, bye cinta muach!" Kau menatap jijik ke Hyera.

Kau melihat kearah Hyera dan Vernon yang kelihatannya sangat akrab saat bersama. Kau menarik nafas yang panjang lalu mengeluarkannya.

"Salah jika aku memendam rasa kepada mu Vernon-ah? Apa hujan tanda kesialan ku hari ini?" Dengan berat hati kau berusaha untuk kembali fokus kepada buku mu.
.
Jam pulang tiba, kau menunggu di halte dan menatap jalanan yang penuh genangan air hujan.

"(y/n)?" Panggil seseorang. Dan Kau menoleh

Deg!

"Hansol-ssi?" jawab mu. "Ke-kena-kenapa kau di-disini?" lanjutmu yang tergagap.

"Kau terlalu formal (y/n), panggil aku Vernon saja, kita sudah dari sekolah dasar kenal bukan?"

"Tap-tapi, kita tidak pernah berbicara." Kau menundukkan kepala mu.

"Itu hal---"

"Vernon!" Ini Hyera.

Hyera menatap Vernon dengan tatapan yang susah diartikan oleh mu.

"Ck, tidak bisa bersabar kau ya tuan Choi! Ayo, bukan nya kita akan pulang bersama?" Vernon hanya mengangguk dan mengikuti Hyera tanpa berpamitan dengan mu terlebih dahulu. Lebih tepatnya tidak menganggap mu ada disana.

Kau menatap nanar kepergian mereka yang mulai menjauh.

"Tahan, kau kuat" Kau menyemangati diri mu sendiri lagi.
.
Kau tiba dirumah, dan mengeluarkan buku mu dari tas. Kau panik, karena satu buku penting tidak ada di tas mu.

"Aduh, gimana nih? Dimana buku diary ku?!" kau mengacak acak semua tas mu namun tidak ditemukan juga.

"Akh, ingatlah (y/n) dimana kau meletakkannya!!" Kau berkeliling kamar mu sambil memikirkan kembali kejadian hari ini.

Kau menepuk dahi mu.

"(y/n)! Neomu pabbo-ya! Akh, aku meninggalkan nya dibawah laci meja. Semoga tidak ada yang mengambilnya." Kau mengambil ponsel mu dan mulai mencari nama tujuan yang akan Kau hubungi.

Imagine Seventeen [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang