#Chapter bonus 9 (Kim Mingyu)

1.5K 144 3
                                    

Dentingan bel bunyi ketika kamu melangkahkan tungkai kamu masuk ke salah satu restoran yang cukup ternama di kota mu.

Hingga seseorang melambaikan tangannya ke arah kamu dengan senyum mengembang di wajah nya.

"Sudah lama?," Pria dengan coat coklat itu menggeleng pelan.

"Apakah sangat dingin di luar?," Kamu melepaskan coat mu dan menyampirkan ke kursi yang kamu duduki.

"Lumayan, ada apa?," Tanya kamu langsung sambil mengesap coklat panas yang asapnya masih mengepul.

"Hari ini restoran ku ada menu baru, aku mempelajari dan mencoba memasaknya,"

"Lalu?," Pria tersebut menopang dagu nya, menatap gadis dengan gaya elegan di hadapan nya kini.

"Aku ingin tunangan ku mencoba nya dahulu," Kamu terkekeh mendengar penuturannya. Lucu sekali pria ini.

"Aku sudah sering memakan masakan mu Mingyu,"

"Tapi kali ini kamu harus mencobanya, masakan ini terkenal di negaranya!,"

Kamu menyandarkan punggung mu dan melipat tangan mu di dada.

"Apa kamu sibuk (y/n)?," Kamu melakukan pose memikir. Ayolah Mingyu cukup gemas dengan tingkah mu.

"Lumayan, tapi hari ini jadwal ku kosong,"

"Benarkah?," Mata Mingyu berbinar, ia sangat senang sekarang, karena sejujurnya kalian jarang bertemu karena kesibukan masing-masing.

Mingyu dengan restoran nya dan kamu dengan dunia modeling mu.

"Baiklah kamu tunggu disini!,"

Mingyu berdiri dari duduknya, mengusak sirai mu pelan. Ponsel kamu berdering dan melihat nama yang tertera disana, managaer mu menelfon.

"Ada apa?," Jawab kamu sedikit ketus, karena hari ini kami benar benar tidak ingin di ganggu.

"Hey, pria semalam datang ke kantor agensi dan mencari mu,"

Kamu berdecak, "Katakan padanya jika aku sudah bertunangan dan akan menikah dalam waktu dekat,"

"Tapi ia tidak akan pergi sebelum menemui mu,"

"Katakan saja itu, aku tidak suka dengan pria yanh selalu menguntit ku kemanapun!,"

Kamu memutuskan panggilan secara sepihak, karena kamu tidak lagi ingin mendengar apapun.

Kamu tau pria yang di maksud oleh manager mu, pria yang menyukai mu dan juga memiliki profesi yang sama. Sudah berkali-kali di tolak namun ia tetap kekeh mendekati mu.

"Kenapa wajah mu kusut sekali hm?," Tanya Mingyu membawa nampan berisi dessert kesukaan kamu.

"Ada yang mengganggu ku," Mingyu mengangguk pelan.

"Aku sudah menyiapkan pernikahan kita di Jeju," Ujar Mingyu.

Kami berdehem, "Apa ada yang menggangu mu?,"

Kamu memijit pelan pelipis mu. "Pria yang ku ceritakan, ia kini datang ke agensi dan memaksa untuk bertemu dengan ku," Jelasmu.

"Apa kamu tidak ingin official dengan publik tentang kita?,"

"Aku belum siap kehilangan karir ku," Mingyu meraih tangan mu, mengusapnya pelan dan menatap mu teduh.

"Percaya padaku, karir mu akan baik baik saja," Dan kami hanya bisa tersenyum mendengar penuturan Mingyu.
.
.
.

Tidak lama setelah itu, berita tentang kamu yang bertunangan dan akan segera menikah dengan pemilik restoran Kim Mingyu menyebar dengan cepat. Ada yang mendukung dan tak banyak pula yang mencibir, it's okay, publik figure pasti akan menerima resiko apapun.

Hari ini kamu udah ada di Jeju, kamu mengosongkan jadwal kamu untuk kedepan nya.

"Menu yang kamu bilang mana? Aku nunggu tapi kamu malah kasih aku dessert," Mingyu menepuk pelan dahi nya, dan ia langsung berlari ke arah dapur.

Kalian ada di gedung yang akan kalian gunakan nanti, hanya sekedar melihat-lihat sudah sampai mana persiapannya.

Mingyu mengarahkan satu piring menu yang ia bilang. "Enak banget loh ternyata, padahal aku baru pertama kali coba,"

Kamu melihatnya sebentar, "Ini namanya apa?,"

"Sambal pete,"

Kamu terdiam. "Karyawan aku banyak yang suka, aku pun suka kok!," Kata Mingyu semangat.

Kamu mencoba nya sedikit, kamu gak mau dong buat Mingyu kecewa karena gak kami coba buatan dia.

"Gimana?," Tanya Mingyu yang meletakkan piring diatas meja.

"Lumayan, tapi aku gak terlalu suka," Mingyu tertawa kecil.

"Iya, itu tergantung selera juga kan, selera orang beda-beda"

Kamu sama Mingyu duduk disalah satu meja yang langsung mengarah ke pantai, sudah cukup lama kamu tidak melihat pemandangan pantai.

"Jeonghan hyung nelfon aku semalam, dan bilang istrinya ngidam rujak buatan aku pas tengah malem,"

"Loh terus gimana?,"

"Ya karna aku di jeju mau gimana? Katanya dia sih, dia yang buat rujaknya sambil lihat resep di gugel,"

Kamu tertawa, sudah lama rasanya kamu tidak mengobrol banyak dengan Mingyu. Setidaknya kamu bisa menghabiskan waktu bersamanya.

"Peminat sambal pete buatan aku meningkat loh," Cerita Mingyu lagi.

Karena diantara kalian hanya Mingyu yang banyak omong, sedangkan kamu nunggu Mingyu bertanya dahulu baru kamu mau cerita.

"Juragan sambal pete," Tawa kamu.

"Yang penting aku ganteng," kekeh nya.

"Lagian nih ya, rujak juga dari indonesia tapi kenapa sambal pete aku yang laku ya?,"

"Kan yang kamu bilang, selera orang beda bedaa,"

Kalian hening sampai Mingyu menggenggam tangan mu, kamu yang sedikit terkejut menatap ke arah Mingyu yang kini menatap mu dengan tatapan teduh nya.

"Terima kasih sudah datang dalam hidup ku dan memberi warna di dalamnya, Jung (y/n),"

Chu~

Satu kecupan kamu terima di bibir mu, hanya kecupan biasa namun membuat hati mu berdegup kencang karena nya.

"I love you more than 100 bilion?," Ujar Mingyu

"Ada cashback gak tuh?,"

"Untuk kamu semua nya mah,"

"Love you too, more than 100 bilion,"

-Fin

Ini dia juragan sambal pete nya carat:'3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini dia juragan sambal pete nya carat:'3

Imagine Seventeen [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang