#Chapter bonus 5 (Kwon Soonyoung)

1.4K 140 3
                                    

Punya suami yang suka sama anak kecil itu sesuatu banget.

Ada banyak nilai positifnya. Dia itu penyayang sama anak kecil, sama anak kecil aja sayang, apalagi sama kamu ye kan.

Macam Soonyoung contoh nya, doi suka banget sama anak-anak, gemesin katanya. Wajah polos anak kecil bikin dia gemes, gak jarang pula Soonyoung sering ngasih permen ke anak tetangga, salah satunya Jinwoo, anak dari bapak Jinhyuk. Si duda satu anak.









Tapi tetap aja ada nilai kurangnya. Soonyoung emang suka anak kecil, tapi kalau sikapnya ikutan macam anak kecil? Gimana?

Ya seperti sekarang kamu yang udah kerepotan ngurusin dua bayi, yang satunya bayi gede.

"Yaampun sayangg! Tolong pasangi dasi akuu dulu," Kata Soonyoung manja sambil menghentakkan kaki nya kecil.

"Tunggu sebentar, ini yongjae rewel, kamu nya juga rewel,"

Soonyoung berdecak kecil, ia lantas berjalan ke meja makan. Disusul kamu yang masih kerepotan menggendong yongjae.

"Jae kenapa rewel sih," Ujar Soonyoung pelan.

"Ya dia lapar! Kamu gimana sih?," Soonyoung yang mendengar jawaban mu hanya berdecak kecil.

Soonyoung ini kadang suka gak sadar kalau dia itu udah jadi bapak satu anak. Sikap kekanakan dia cuma sama istri doang, coba kalo di kantor, auto bungkam para bawahan nya.

Kamu mendudukan Yongjae di kursi makan nya, meletakkan beberapa roti dan kembali ke Soonyoung.

"Mana dasinya? Sini aku pasangi," Soonyoung memutar tubuhnya menghadap mu. Raut wajah nya melihatkan jika ia merasa kesal.

"Ayolah, Jae udah mau tiga tahun kamu masih suka ngambekan,"

"Aku gak ngambek, cuma aku ngerasa tersaingi sama yongjae,"

Kamu terkekeh dan mencubit gemas hidung Soonyoung. "Dia anak kamu loh. Kalian itu sama sama aku prioritaskan,"

Soonyoung memeluk pinggang mu yang berdiri di hadapannya. "Tapi aku juga kangen tau, kangen di prioritaskan cuma sama kamu, gak mau bagi-bagi,"

Soonyoung sedikit mengangkat kepalanya. "Dan sekarang aku harus berbagi sama yongjae,"

Kamu memukul bahu Soonyoung pelan. "Udah ih, ke kantor buruan, nanti kamu telat,"

Soonyoung melepas pelukannya, memakan beberapa lembar roti dan mengambil bekal makanan miliknya yang sudah kamu siapkan.

"Sayang aku berangkat!," Kata Soonyoung di ambang pintu.

Kamu yang tadi fokus ke yongjae, kini menggendongnya ke tempat Soonyoung.

"Hei jagoan papa," Soonyoung mencubit pelan pipi yongjae yang kini masih memakan rotinya.

"Papa berangkat dulu! Dah yongjae," Soonyoung memberikan beberapa kecupan di wajah yongjae yang membuat anak kecil itu terganggu dengan berakhir wajah Soonyoung yang di tabok oleh yongjae.

"Galak bener kek mamanya,"

"Yaudah, aku berangkat ya," Soonyoung mengecup dahi mu dan berangkat ke kantornya.

Yaa sekarang tinggal kamu bersama yongjae. Membereskan rumah dan mengerjakan kegiatan lainnya hingga Soonyoung pulang nanti.

Sebenarnya sikap kekanakan Soonyoung itu udah ada sejak kalian dulu pacaran, malah dulu lebih parah. Makan pun kadang masih mau di suapin sama mama nya, tapi untung nya kamu cinta ya, apapun kekurangan tetap di terima.

Bucin.

Terkadang kamu mikir lebih mudah mengurus yongjae daripada Soonyoung. Yongjae nangis, Soonyoung juga ikutan merengek sama kamu karena tidur nya terganggu, udah double kepala kamu muter di buatnya.

Imagine Seventeen [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang