"Aku menyadari bahwa akan selalu ada orang yang meragukanku. Namun, bila orang tersebut adalah orang terdekat, tak bisa kupungkiri bahwa hal tersebut menyesakkan dada."
Denpasar, 1998.
"Sally, kamu mau minum teh, nggak?" tanyaku kepada boneka beruang kesayanganku yang mengenakan baju bermotif kotak-kotak berwarna merah dan putih. "Ini punya kamu. Ini punyaku, ya," lanjutku, menyodorkan sebuah cangkir mainan ke atas meja yang terletak di depan Sally.
Pandanganku beralih kepada Mami yang duduk tak jauh dari tempat Sally berada. Ia sedang memegang secangkir teh sambil membolak-balikkan majalah. Aku yang merasa tertarik segera menempatkan diri duduk di samping Mami. Namun, karena tak dapat melihat dengan jelas, akhirnya aku berdiri di atas sofa, mengintip dari balik bahunya.
Senyumku mengembang saat melihat halaman majalah itu berisi berbagai macam gambar. Ada makanan, bunga dan bayi. "Mami, bayi itu kasihan, ya." Aku menunjuk ke arah gambar si bayi.
*NB: Sebenarnya yang ku maksud adalah janin. Namun, karena saat itu aku belum mengenal kata "janin", maka aku juga menyebutnya sebagai bayi.
Mami tampak terkejut saat melihat kehadiranku. Dengan terburu-buru, ia meletakkan cangkir teh yang dipegangnya lalu menutup majalah dengan cepat. Aku tahu bahwa ia menyembunyikan sesuatu. Lebih tepatnya, sesuatu yang tak boleh kubaca. Dan aku berusaha mengabaikannya.
"Memangnya kenapa?" tanya Mami.
Tiba-tiba kenangan masa kecilku muncul dengan begitu jelas. Aku ingat apa yang kurasa, kondisi sekitar dan suhu udara seakan peristiwa itu belum lama terjadi. Saat di dalam perut suhu udaranya terasa hangat, bahkan cenderung gerah. Lalu saat keluar dari perut suhu udaranya sangat ajaib, berubah drastis, terasa segar seperti di pegunungan. Aku menangis karena terkejut akan perubahan tersebut. Aku bahkan menyadari bahwa ada beberapa orang di ruangan yang sama. Salah satunya adalah seseorang yang membantuku agar bisa bernapas dengan benar. Ia memasukkan sebuah alat ke dalam lubang hidungku lalu mengeluarkan lendir atau apapun yang telah membuat hidungku terasa agak buntu.
"Kasihan, Mi. Waktu di dalam perut rasanya aneh, nggak bisa napas—sempit. Tapi waktu dulu aku ada di dalam perut Mami, aku bisa dengar Mami sama Papi bicara loh! Pas aku lagi ngantuk, kalian pernah berisik buat aku nggak bisa tidur. Jadi, kadang-kadang aku suka gerak-gerakkin kaki atau tangan karena kesal." Aku memeluk bonekaku dengan gemas.
Mami menggelengkan kepala, tak mempercayai kata-kataku. "Kamu mimpi kali."
"Nggak, Mi. Aku juga ingat kok waktu aku masih bayi, Papi suka banget ngajak aku nyanyi kaya gini, 'Onlyyy yooouuu'," kataku, menyanyikan lagu yang kuingat. "Terus aku jadi pengen ikutan nyanyi deh. Tapi karena waktu itu aku masih susah ngomong. Jadi, aku malah bilangnya 'Ou-ou'. Kadang kalau kalian ngomong, aku ngerti kalian ngomong apa, tapi aku nggak bisa jawab. Jawaban yang keluar pasti beda. Pokoknya kaya susah gitu deh. Padahal sebenarnya aku tahu loh jawabannya." Aku bersusah payah menjelaskan semuanya kepada Mami.
Mami terdiam selama beberapa saat. Tatapannya berubah menajam. "Kamu pasti mimpi," ucap Mami sekali lagi.
Aku memutar kedua bola mataku. Menurutku, kalimat tersebut lebih ditekankan kepada dirinya sendiri daripada diriku karena samar-samar aku menangkap ada nada keraguan dalam suaranya. Antara Mami memang tak mempercayaiku atau menolak untuk percaya padaku. Apapun itu, hal tersebut telah menimbulkan efek menyesakkan dada. Dan di saat-saat seperti ini, aku lebih senang menyendiri untuk menenangkan diri. Kuputuskan untuk turun dari sofa lalu berjalan menuju kamar.
•🌙•🌙•🌙•
Menurut kalian, ini sebuah ingatan masa lalu? Atau justru vision masa lalu? Tulis pendapat kalian di kolom komentar ya. I'd love to read it, but remember to keep comments respectful©
Did you enjoy chapter 7 of VISIBLE 1?
Beri dukungan terhadap penulis dengan cara follow Wattpad: Ensatrixie, klik tanda bintang (☆) di bawah, bantu mempromosikan cerita ini di medsos atau kepada teman-teman kalian 💕
*Cerita ini merupakan karya original yang memiliki HAK CIPTA dan dilindungi oleh Undang-Undang. Di larang keras untuk mengkopi atau menerbitkan tanpa seizin penulis.
Thank you so much for your support and attention!
Love, Ensatrixie (IG), xoxo.
- Bersambung -
KAMU SEDANG MEMBACA
Books #1-3: The VISIBLE Series (Wattpad Books Edition)
HororBerdasarkan KISAH NYATA. - VISIBLE 1 (1997-2002): Horror - Mystery ✔ - VISIBLE 2 (2002-2005): Horror - Mystery ➡ Ongoing - VISIBLE 3 (2006-2007): Horror - Mystery ➡ Coming up in December 2021. Ps: New Versions!