"Biarkan alam menuntunmu, menyebarkan kebaikan dan menyembuhkan jiwamu."
Kuta, 1999.
Salah satu rutinitas dalam hidupku adalah menemani Mami atau Papi berkeliling mengecek toko-toko setelah pulang sekolah. Namun, berbeda dengan hari-hari sebelumnya, hari ini Mami langsung mengajakku mengunjungi toko yang bertempat di pusat perbelanjaan yang didesain secara tradisional, menonjolkan unsur Balinese yang kental.
"Mami mau bantu karyawan dulu. Cepat habisin makan siangmu," perintah Mami saat melihat karyawan kami kewalahan melayani rombongan turis dari Jepang.
"Mi, apa selesai makan aku boleh pergi ke tempat biasanya?"
Mami mengangguk dengan cepat lalu segera bergabung dengan para karyawan.
Usai menghabiskan makan siang, aku pergi meninggalkan toko, menyusuri lorong yang memiliki pilar-pilar berarsitektur Bali. Aku melompat lalu berhitung, kebiasaanku saat melalui lorong tersebut, hingga akhirnya tiba di tempat tujuan. Jaraknya tak begitu jauh, mungkin hanya sekitar lima belas meter sehingga aku bisa mengawasi toko, Mami juga bisa mengawasiku.
Bisa dibilang tempat tersebut adalah tempat nongkrong favoritku di pusat perbelanjaan ini. Jika kalian mengira tempat tersebut adalah kafe atau semacamnya, tentu saja kalian salah besar. Tempat nongkrong favoritku adalah sebuah taman yang didesain ala taman Jepang dengan berbagai jenis tanaman. Walau aku tak begitu tahu banyak, tetapi aku mengenali beberapa jenis tanaman bunga. Ada alamanda alias terompet emas, anggrek, asoka, bugenvil, kamboja, kembang sepatu dan masih banyak lagi. Arsitek, tukang kebun atau siapapun yang telah turut andil berhasil membuat taman tersebut menjadi hidup.
Aku melangkah di atas batu-batu yang dimanfaatkan sebagai jalan setapak di antara rerumputan untuk menghampiri bagian area kolam. Berbicara tentang kolam, menurutku kolam tersebut sangat unik. Ukurannya tak begitu lebar, tetapi memanjang, mengelilingi sebuah bangunan yang digunakan untuk tempat peralatan musik dan keperluan tari. Bunyi gemericik air dari salah satu kendi yang dibawa oleh patung terdengar menenangkan. Dalam sekejap, aku merasa damai.
Aku menggeser tubuhku lalu duduk di atas sebuah batu besar yang tersedia di tepi kolam, tak jauh dari patung yang dibentuk menyerupai arca seorang dewi, tepat di seberang dinding kaca bangunan. Tanganku bergerak di atas batu-batuan yang digunakan sebagai pembatas sekaligus sebagai hiasan. Aku tersenyum memandangi bunga-bunga teratai warna-warni yang sedang bermekaran di tengah-tengah sepanjang kolam. Ada yang berwarna putih, merah muda, bahkan ungu. Di atas salah satu kelopak daun yang berbentuk lingkaran dan berukuran sebesar telapak tangan orang dewasa, ada seekor anak kura-kura yang sedang asyik berjemur.
"Haaaiii... ke mana Ibumu?" tanyaku sambil memperhatikan kolam dan justru menemukan corak warna-warni para ikan koi yang berenang menghiasi pemandangan bawah air. "Ah, itu dia!" seruku saat melihat seekor kura-kura dewasa yang sedang berenang bersama beberapa kura-kura kecil di bagian sudut kolam. "Dasar anak nak-." Aku menghentikan perkataanku kemudian tersenyum karena menyadari sesuatu. "Kita mirip... Aku rasa kita bukan anak nakal. Kita hanya punya gaya tersendiri," bisikku sambil terkekeh.
Dug...
Suara yang mirip seperti benturan benda berhasil mengalihkan perhatianku. "Apa kamu nggak bosan di dalam sana?" tanyaku kepada Barong yang berada di dalam kotak kaca yang memuat tulisan, "Don't touch it".
Barong tersebut langsung menyambut perkataanku dengan cara melirikkan matanya.
Aku tersenyum. Aku rasa sepertinya sesuatu yang menarik akan kembali terjadi.
»©»©»©»
Kalian pernah tidak, merasa ada sesuatu yang berbeda dari suatu benda? Share pengalaman kalian di kolom komentar ya. I'd love to read it, but remember to keep comments respectful©
Did you enjoy chapter 20 of VISIBLE 1?
Beri dukungan terhadap penulis dengan cara follow Wattpad: Ensatrixie, klik tanda bintang (☆) di bawah, bantu mempromosikan cerita ini di medsos atau kepada teman-teman kalian 💕
*Cerita ini merupakan karya original yang memiliki HAK CIPTA dan dilindungi oleh Undang-Undang. Di larang keras untuk mengkopi atau menerbitkan tanpa seizin penulis.
Thank you so much for your support and attention!
Love, Ensatrixie (IG), xoxo.
- Bersambung -
KAMU SEDANG MEMBACA
Books #1-3: The VISIBLE Series (Wattpad Books Edition)
HorrorBerdasarkan KISAH NYATA. - VISIBLE 1 (1997-2002): Horror - Mystery ✔ - VISIBLE 2 (2002-2005): Horror - Mystery ➡ Ongoing - VISIBLE 3 (2006-2007): Horror - Mystery ➡ Coming up in December 2021. Ps: New Versions!