10. DAM

1.1K 26 15
                                    

"Kita seharusnya menyadari bahwa bumi membutuhkan kita seperti kita membutuhkannya."

Denpasar, 2003.

Hari Minggu yang kutunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Dam yang kami datangi masih terbilang alami. Pada sisi kiri jalannya terdapat banyak pepohonan dan padang ilalang, sementara sisi kanannya merupakan terusan dari aliran sungai yang ada di seberang rumah kami. Sayangnya, Mami memutuskan untuk tak ikut pergi dengan alasan sedang tak enak badan—dan memang selalu begitu. Baginya, baik sungai maupun Dam tak cukup menarik, tak seperti pantai. Namun, sebagai gantinya ia berjanji akan mengajakku membuat roti pigglet (Roti berbentuk wajah babi yang diisi dengan selai stroberi) nanti malam. Jadi, aku tak mendebatnya.

Menurutku, setiap tempat memiliki keindahan tersendiri, begitu pula dengan Dam ini. Di sepanjang tepian sungainya aku bisa melihat ada berbagai macam tanaman air—yang kukenali sebagai lumut, ganggang, kangkung dan eceng gondok yang tumbuh liar dengan subur. Para penduduk sekitar maupun pengunjung boleh sesuka hati mengambilnya. Biasanya mereka mempergunakan lumut sebagai umpan, ganggang sebagai hiasan pada kolam atau akuarium dan kangkung sebagai bahan untuk memasak. Oh, ya... ada yang istimewa pada tanaman eceng gondoknya.

Saat musim bunga, tempat ini akan berubah menjadi taman tak terduga. Bunga enceng gondok akan mekar dengan indah, berwarna putih keunguan dan sekilas mirip seperti anggrek. Aku tak tahu apakah bunga tersebut mengeluarkan aroma yang harum atau tidak. Namun, selama beberapa kali aku pernah melihat kupu-kupu dan serangga lainnya melayang-layang di dekatnya. Pemandangan itu indah, tetapi orang-orang menganggap tanaman air tersebut sebagai tanaman hama yang mempersempit sungai. Masuk akal juga sih. Jika sudah terlalu banyak, maka tanaman air tersebut pasti akan menghambat laju air. Namun, ternyata alasan itu kurang tepat.

Masalah utamanya justru ada pada mata kail para pemancing yang sering tersangkut karena tanaman air tersebut tumbuh memenuhi bagian tepi sungai. Kejadian tersebut sepertinya pernah menurunkan minat para pemancing dan berimbas pada pendapatan para penjual umpan yang notabenenya merupakan penduduk sekitar. Oleh karena itu, diwaktu-waktu tertentu, biasanya akan ada orang-orang yang mengangkut tanaman air tersebut ke tepian lalu membakarnya begitu saja. Padahal jika mau memanfaatkannya dengan baik, kata Papi, tanaman air tersebut juga bisa menjadi bahan kerajinan tangan loh. Sayang sekali ya.

Minggu ini sepertinya musim bunga telah berlalu dan tepian sungai juga sudah dibersihkan. Namun, selama perjalanan masuk aku justru terperangah melihat perubahan yang ada di bagian jalan maupun tepi jalan. Pemandangan yang tersaji sangatlah berbeda dari kunjungan kami yang terakhir—sekitar tiga atau empat bulan yang lalu. Kini ada begitu banyak sampah plastik dan bangkai ikan sapu-sapu yang bertebaran seakan telah terjadi tragedi angin topan. Kupikir jumlah para pengunjung yang kini meningkat sekitar 65-75% itulah yang menjadi faktor utamanya.

Lucu ya... selama hasil pancingan yang didapat banyak, orang-orang bisa tak merasa terganggu dengan kebersihan lingkungan. Ini dia salah satu yang kumaksud dengan "manusia bisa membawa perubahan besar". Namun, masih ada satu hal yang tetap saja tak bisa kumengerti.

"Kenapa sekarang ada banyak bangkai ikan sapu-sapu, Pi?" tanyaku bingung sekaligus miris.

•🌙•🌙•🌙•

Nikmati alur ceritanya ya. Yang penasaran sama bagian hantunya... Nanti ada kok :)

Did you enjoy chapter 10 of VISIBLE 2?

Beri dukungan terhadap penulis dengan cara follow Wattpad: Ensatrixie, klik tanda bintang () di bawah, bantu mempromosikan cerita ini di medsos atau kepada teman-teman kalian 💕

*Cerita ini merupakan karya original yang memiliki HAK CIPTA dan dilindungi oleh Undang-Undang. Di larang keras untuk mengkopi atau menerbitkan tanpa seizin penulis.

Thank you so much for your support and attention!

Love, Ensatrixie (IG), xoxo.

- Bersambung -

Books #1-3: The VISIBLE Series (Wattpad Books Edition)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang