❛Kumamon❜ ─ minyoon » ⦗complete⦘

84

Masih dalam keadaan yang sama─ditinggal istri, merana, menggalau, tak bersemangat, tak berjiwa pancasila.

Jimin sekarang lagi di rumah. Tadi udah kerja, sekarang udah pulang. Iya, Jimin ga mau lah tidur di kantornya. Ntar ada yang gangguin dia karena kegantengannya tak mampu dipungkiri, kan bahaya. Yoongi bisa kangen kalau dia diculik hantu di kantor.

bleh, padahal yang kangen dia, bukan yoongi.

Iya, kangen.

Kangen pake s─kangens, soalnya jamak. Kangen kangen kangen kangen kangen─biar singkat, kangens.

Ya, bodoamat bwi.

Untuk yang kesekian kalinya, Jimin nyoba nelpon Yoongi lagi. Tapi yang didengernya cuma─tutt tutt tutt sampai 100 kali, terus ga diangkat. Lima kali nelpon, gitu terus. Jimin sampai frustasi ingin gantung diri di meja.

Kali keenam nelpon Yoongi─di tutt tutt ke 101, tiba-tiba suara tutt tuttnya ilang. Digantikan sama suara bidadari. BIDADARI, COY!!! asli, Jimin hampir kejengkang. Hampir jatoh dari kasurnya─padahal dia duduk di tengah, kasurnya gede. Gatau ini yang error kasurnya, apa Jiminnya, apa yang nulis.

Gatau dah. Intinya─

"Jimin? Kamu─"

"Bentar, ini bidadari dari khayangan nomor berapa?"

"..."

"Halo? Bidadari?"

"Manggil aku bidadari sekali lagi aku tutup."

"Aku sayang kamu,"

"Aku ngga."

Jimin yang sudah mulai bisa mengontrol keshockannya akibat mendengar suara bidadari pun ketawa pelan, seperti biasa. "Kangen."

"Berapa lama ya kita ga telponan?"

"Satu abad. Ga ketemu dua abad."

Dari seberang sana, Jimin denger Yoongi ketawa. "Ada-ada aja, yang."

"Kapan pulang, bby?"

"Udah pulang"

"Hah?"

"Ini lagi di ruang tamu."

Kali ini, Jimin beneran kejengkang+jatoh dari kasurnya dengan posisi yang sungguh sangat tidak elit sekali.

. . .

aaeeyy!!
terimakasih banyak buat semua yang ngucapin+ngasih wishes di sebelah. Maafkan aku ga bisa bales satu2 sekarang. Bingung, waduh:v
Semua wishnya aku amin-in dalam hati kok. Makasih banyak, ya!

Anyway, ada yang kangen Yoongi kayak Jimin?