101

1.6K 226 74
                                    

Hai? Maaf karena hilang berbulan-bulan─bahkan setahun ini
Aku bingung, aku terserang writer's block yang begitu parah.
Uhuhuhu- maaf banget ya..
So, anyone miss me? anyone miss Kumamon?

Good news, sayangku
Sepertinya aku batal nge-sad end ini. Bakal happy end, tapi... Chapter depan udah end. heheh,
Tolong pengertiannya ya, sayang? It's kinda hard for me.

Dan buat sumber imajinasi work ini, here's a happy end for you.
It takes a long time untuk mengumpulkan nyali buat bikin dua part ending ini, but I made this to make you happy.
Tolong jangan sedih lagi.

Enjoy!

. . .

Pagi buta, Yoongi gatau kenapa tiba-tiba teriak. Dia kebangun, dan otomatis Jimin yang tidur di sebelahnya ikut kebangun juga. Panik setengah mampus denger istrinya teriak. Dipikirnya Yoongi digigit ular, atau dicium cecak.

"Bby, kenapa?"

Yoongi noleh, nafasnya belum teratur. Jadi Jimin bantu dia ngusap-usap punggung, bukan dada, nanti yang punya ngamuk.

"Sayang?"

Kali ini dibales gelengan. "Mimpi," katanya, pelan.

"Mimpi apa hm?"

Yoongi diem.

"Sayang? Mimpi apa?"

"Anu..." Entah kenapa, Yoongi ngusap tengkuknya. Keliatan gugup, grogi. Mungkin karena Jimin ganteng:)

"Apa? Kamu mimpi basah?"

"BUKAN"

Jimin ketawa, gemes liat istrinya ngamuk pagi-pagi. "Bercanda, ndut.. Terus mimpi apa?"

"Itu, Jimin..."

"Apa, sayang?"

"Mimpi punya anak"—ngomongnya pelan, pelan sekali. Tapi setannya Jimin denger. Yoongi malu jadinya, malu.

"Ah? Terus kamu kok kebangun? Teriak?"

Yoongi diem. Mau jawab tapi malu lagi. Tapi mau jujur. Tapi malu.

"Bby..."

"Anaknya gemesin.. Lucu.. Tapi ga lama anaknya hilang.. Aku kan—mau liat anaknya lebih lama.." Bibirnya tanpa sadar ngelengkung ke bawah, matanya berkaca-kaca. Gemesin parah. Ingin Jimin terjang sampai nanti malam, tapi kudu tahan. Tahan. Tahan.

"Jadi ini kode mau ngajak aku adopsi anak?" Goda Jimin.

"Eh?! Engga! Engga.. Tapi—"

Liat ekspresi istrinya yang keliatan mau tsundere tapi nanti ga punya anak sampai tua, Jimin makin gemas. Jadilah dia majuin wajahnya, ngecup bibir Yoongi sekilas. "Tapi?"

"Tapi.. Tapi.."

"Tapi mau liat anak yang gemesin itu?"

Yoongi ngerucutin bibirnya lagi, terus ngangguk samar.

"Ututuu..." Jimin ketawa gemas, ga tahan ngunyelin pipi istrinya. "Mandi dulu gih, habis ini kita ke panti asuhan."

Yoongi langsung kicep. "He, Jimin..?"

"Apa?" Tanya Jimin, terus ketawa gemas lagi. "Mau gak? Kalau gamau aku tidur lagi nih.."

"Nngg, mau gak ya—"

"Ku hitung sampai tiga nih ya. Satu... dua... Ti—"

"MAAU MAU MAU MAU MAUMAUMAU"

Jimin ketawa lagi. Sumpah, istrinya manis parah pagi ini. Jimin ga ngerti lagi, pengen Jimin museumkan aja tapi mau peluk aja sampai abad ke 22.


❛Kumamon❜ ─ minyoon » ⦗complete⦘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang