61

3.4K 616 126
                                    

pusing woy

. . .

Sebenernya, perjalanan ke rumah Kihyun itu kalau pake mobil lamanya setengah jam sampai satu jam. Itu kalau jalanan lagi rame, sih. Beruntungnya, ya, pas Jimin berangkat─dengan sepasang boneka kumamon yang duduk manis di jok belakang, jalanan Seoul ga terlalu rame. Mungkin gara-gara ini masih jam kerja. Yang dapet cuti mah bebas, MWEHEHEH

Jadi, Jimin cuma ngabisin lima belas menit perjalanan buat ke rumah Kihyun. Sekarang udah di depan pintu rumah. Siap-siap mencet bel, tapi yang punya rumah duluan ngebukain pintu.


"Halo, suaminya Yoongi." Kihyun senyum, kalem. "Yoonginya nungguin di dalem, tuh"

Jimin langsung semangat lagi. "Yoongi emang gitu, ga bisa pisah dari saya."

"Bukan─bukan kamu. Dia nungguin kumamon."

Jimin terdiam.




Tersakiti.





Terkhianati.







mau cry aja jinjja ─jimin park, 2k18






"Siapa, ki?" Tiba-tiba ada yang dateng dari dalem.

"Suami─"

"UWAAHH, KUMAMONNN!!"




Iya, kawan. Iya. Itu Yoongi. Yang dateng itu Yoongi. Dan yang harusnya diteriakin kayak gitu yang lagi nenteng kumamon, bUKAN KUMAMONNYA.




Kihyun, sadar kalau suami temennya ini udah pengen pundung di pojokan, akhirnya mempersilahkan dia masuk. Ditawarin kunci gudang juga, biar bisa khusyu' pundungnya. Kihyun baik, kan?



Jimin yang moodnya udah campur aduk─antara bete liat Yoongi nyambut Kumamon, bukan dia; atau gemes sama istrinya yang lagi ngobrol sama kumamonnya. Ya, gimana ga gemes sih kalau─



"Kumamon, Yoongi kangen!"

"Kumamon apa kabar?"

"Kumamon mau makan? Tadi gimana di jalan? Seru ngga dibawa jalan-jalan?"

"Maaf ya, Yoongi ninggalin kalian di kamar. Pasti kedinginan ya? Uhuhuhu, sini Yoongi peluk."




Ngeliat kumamon dipeluk, Jimin jadi pengen dipeluk juga.

❛Kumamon❜ ─ minyoon » ⦗complete⦘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang