Ga perlu diperjelas lagi. Kalian pasti udah ngerti, kalau sekarang Jimin lagi mandangin Yoongi sambil senyum-senyum ga jelas. Yang diliatin diem aja, soalnya kecapekan. Perjalanan pulangnya ga sesingkat yang dia kira, cuy. Hoseok segala pake urusan mampir ke WC umum lebih dari lima kali. Kebelet boker, katanya. Jadi yang lain cuma bisa menahan encok gara-gara kelamaan duduk.
Oiya, sekedar info─tadi pas liat Yoongi beneran ada di ruang tamu, Jimin pingsan di tempat.
yeu g lah.
"Bby," akhirnya Jimin bersuara.
"Iya.."
"Capek?"
"Banget,"
"Sini sini, peluk oppa."
Yoongi yang tadi lagi merem, pelan-pelan ngebuka kelopak matanya. Ngernyit lucu ngeliatin Jimin yang barusan nyebut dirinya oppa. "Siapa oppa?"
"Loh, ini oppa.."
"Aku ngga kenal oppa. Kenalnya Jimin aja."
Dengernya, Jimin gemes sendiri. Dia langsung ngedeketin Yoongi, terus ngerengkuh Yoongi ke pelukannya. Kangen, asli. "Iya iya, ini Jimin."
"Jimin siapa?"
"Jimin Park."
"Suami aku?"
"Suami Yoongi Park."
Gatau kenapa, Yoongi ketawa kecil di pelukannya. Lucu kedengerannya, ugh. Gemas.
"Gimana kerjaannya, sayang?"
"Udah selesai.." jawab Yoongi sambil nyamanin posisinya di pelukan Jimin. "Kamu, gimana?"
"Oke kok. Kalau kamunya, apa kabar?"
"Lumayan.."
"Lumayan apa hm?"
"Ya, lumayan.. Ada baiknya, ada buruknya."
"Buruknya kenapa, hayo?" tanyanya, sambil ngusapin rambut Yoongi.
"Ya.. pusing. Takut aja projek yang ini ga berhasil."
"Hey, ga boleh mikir gitu, bby. Harus yakin, dong. Projek-projek kalian itu pasti berhasil. Udah, jangan terlalu dipikirin, ya?"
Yoongi cuma ngangguk-angguk doang. "Kalau kamu, gimana kabarnya?"
"Hari ini baik, kok." jawab Jimin sambil ngendusin rambut Yoongi. "Tapi kemaren ngga,"
"Hn?" Yoongi ngedongak ke atas, natapin suaminya yang sekarang juga natapin dia. "Kemaren kenapa ngga?"
"Ya, soalnya.." dengan suara yang dramatis, "soalnya kangen kamu.."
Yoongi langsung masang flat face lucuknya. Terus bilang, "Nyesel nanya.." Sambil ngelepas pelukan, terus ngerengut.
Jimin gemas. Lalu dia pun ketawa renyah. Receh memang.
Yoongi yang merasa dingakakin, makin ngerengut. "Ga usah ketawa kamu..."
"Terus kalau ga ngakak, ngapain?" tanya Jimin, dengan suara setengah ngakak/?
"Ga usah ngapa-ngapain."
Jimin nurut, langsung berhenti ngakak. "Jadi, ngeliatin kamu juga ga usah?"
"Eh, bukan gitu"
Denger jawabannya, Jimin langsung berusaha menyembunyikan semirik (re:smirk)nya. "Aku liatin kamu gapapa berarti?"
"Ga papa."
"Oke, ma." Jimin langsung naruh sikunya di sandaran sofa, terus nopang dagunya di tangan. Matanya? gausah ditanya lagi. Jelas udah, terfokus pada bidadari blok 9 di depan dia.
Yoongi ngerengut lagi gara-gara denger Jimin manggil dia 'ma'......
"Kenapa jadi bete gitu, ma? Lucu loh, papa gemes nih." Jimin bilang gitu, matanya masih ga lepas dari istrinya.
"Geli ih kamu papa papaan..."
"Kamu coba mama-mamaan, biar lengkap gelinya."
"Ih, gamau."
Lalu pasutri ini pun ngakak bareng.
Duh, gemay. Iri g tuh yang baca? : ^ )
. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
❛Kumamon❜ ─ minyoon » ⦗complete⦘
ФанфикшнYoongi sayang kumamon. Sayang sama cheesecake juga. Tapi cintanya sama Jimin, gimana dong?hehehe. jim!dom, yoon!sub. non-baku 281217 → #184 in Fanfiction; 110118 → #84 in Fanfiction; 110218 → #54 in Fanfiction ㅡ2017, Bwikuk
