Alarm pun berbunyi seakan menyuruh Nadia bangun dari mimpi indah nya, sedangkan Salsa sudah bangun lebih awal karena Salsa memang disiplin dengan waktu.
Dengan mata yang masih tertutup Nadia mematikan alarm milik nya "Berisik banget" gumam nya dan segera melanjutkan mimpi indah nya kembali.
Salsa yang sudah rapi, memasuki kamar Nadia yang kebetulan kamar nya memang sebelahan, membangunkan Nadia yang masih tertidur lelap.
"Nad, bangun Nad udah jam setengah tujuh," ujar Salsa sambil menggoyangkan tangan Nadia.
Nadia tetap saja tidur.
"Nadia, kamu mau di hukum lagi, gara gara terlambat!" Ujar Salsa kembali, dengan gemas.
Nadia mengerjap, mata nya pun melotot ke arah jam dinding.
"Yaampun, Salsa! kenapa lo gak bangunin gue dari tadi, sih?" Tanya Nadia heboh, dan segera mengambil handuk, berlari ke arah kamar mandi.
"Serba salah deh aku" ucap Salsa menggelengkan kepala nya pelan, dengan mata memandang sayu kembaran nyan
Setelah selesai mandi, Salsa dengan setia masih menunggu Nadia di meja makan.
"Sa, mending lo duluan aja, lagian gue sekarang lagi pengen bawa motor" ujar nadia dengan rambut yang masih di bungkus dengan handuk.
"Aku mau tungguin kamu, mending kita berangkat bareng aja, lagian pak Agus udah di amanatin sama Ayah" jawab Salsa kukuh.
"Gue gak mau! Lo berangkat sama Pak Agus aja bilang sama ayah, yang harus nya jagain kita itu bukan pak Agus, tapi ayah nya sendiri!" tegas Nadia sambil menyisir rambut nya yang basah.
"Udah lah Nad, gak baik ngomong gitu, itu kan Ayah kita,"
"Terserah lo aja lah, mending lo berangkat sekarang. Lo mau ikutan telat kalau nungguin gue,"
"Gak apa Nad, pokok nya aku nunggu kamu"
Nadia pun menarik tangan Salsa dengab lihay, dab menghampiri Pak Agus yang sudah siap.
"Pak kalian berangkat berdua aja, Nadia lagi pengen bawa motor, udah pak jangan komentar, berangkat sekarang nanti kesiangan, Cepet!!" Cerocos Nadia.
"Iyaneng iya" Jawab pak Agus "Ayo neng Salsa!" lanjut nya sambil menaiki mobil.
Salsa pun tak bisa menolak lagi, karena itulah Nadia keras kepala.
****
Nadia melajukan motor nya dengan kencang, karena sudah jam 07.20 pasti upacara sudah di mulai, mau tidak mau Nadia harus menerima hukuman lagi dari bu Tika, guru BK.
Nadia memarkirkan motor kesayangan nya di tempat biasa, Nadia berdiri di depan gerbang sambil mengendap-endap,memastikan upacara sudah di mulai atau tidak, dan ternyata memang benar upacara sudah di mulai bahkan hampir selesai .
Pak satpam yang menyadari ada hal yang janggal segera menoleh ke arah gerbang luar sekolah.
Namun aksi Nadia lebih lihay dari Pak Satpam, Nadia dengan cepar berlari ke arah belakang sekolah, melihat ada tembok yang tidak begitu tinggi, bermunculan cara di kepala Nadia untuk bisa selamat ke kelas tanpa di hukum.
"Ah mending gue manjat aja"Batin nadia
Tak butuh waktu lama Nadia segera memanjat tembok itu, Nadia berhasil menjalankan aksi nya, dan bernafas dengan lega.
"Yes, selamat juga" ujar Nadia menepukan tangan nya karena kotor.
"Apa nya yang selamat, Neng" sontak ucapan itu membuat Nadia kaget dan segera memandang sumber suara itu.
Nadia mati kutu, benar-benar skakmat.
"Kenapa?" Tanya Pak satpam kembali.
"Eh pak satpam" ujar Nadia cengengesan sambil menggaruk kepala nya yang tak gatal.
"Kenapa gak lewat depan?" Pak satpam seperti yang sedang mengintrogasi.
"Hehe a... anuu Pak," jawab Nadia terbata bata.
"Mending ikut Bapak!" Pak satpam menarik tangan Nadia paksa.
"Gak mau pak, pleasee bantuin saya sekali ini saja," Rengek Nadia.
Pak satpam hanya diam tak menjawab ucapan Nadia, pak satpam membawa nadia ke depan lapangan dan otomatis semua pandangan tertuju kepada Nadia gadis cantik namun membandel.
"Kamu lagi!" Bentak Bu Farida, kepala sekolah.
Nadia hanya diam dengan wajah tak berdosa, mau tidak mau Nadia harus menerima nya dengan lapang dada.
"Buat ulah apa lagi dia, Pak?" Bu Farida melotot sambil berkacak pinggang.
"Tadi dia berusaha ngibulin saya bu, dia manjat tembok belakang sekolah, supaya terhindar dari hukuman," jelas pak satpam, Nadia hanya mendelik .
"Allohuakbar!" Jawab Bu Farida kaget, lengkap dengan mata melotot.
Sementara murid yang sedang baris upacara menahan tawa nya saat melihat Bu Farida, sekaligus Nadia yang terlihat tenang saja, tapi tidak dengan Salsa, dia hanya sebal kepada saudara kembar nya yang tak pernah berubah.
"Selesai upacara, kamu temuin ibu di BK," tegas bu Farida.
"Hm" jawab Nadia pendek.
"Heh! yang sopan kalo bicara sama orang yang lebih tua" lagi lagi bentakan bu Farida membuat panas kuping Nadia.
Nadia hanya memutar kedua bola matanya malas, dan menanti nasib buruk yang sebentar lagi akan menimpa nya.
****
A/N:
Haii....
Jangan lupa klik bintang di pojok, dan juga comment yaa;*Salam
NitaMarsella;*
KAMU SEDANG MEMBACA
BadGirl Vs GoodBoy
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Nadia? Badgirl sekolahan berparas cantik, berotak pintar, namun sayang seribu sayang hobby nya mencari masalah, entah lah itu hobby atau sekedar rutinitas disaat bosan, yang jelas Nadia begitu absurd, berbeda dengan saudara...