Nadia sedang duduk di taman yang memang tak jauh dari rumah nya, duduk dengan menopang dagu, dan memperhatikan daerah sekitar yang cukup ramai, sepasang kekasih yang berlalu lalang di hadapan nya membuat Nadia tersenyum jelas, karena hampir di setiap sudut taman pasti ada sepasang kekasih, hanya dirinya saja yang duduk seorang diri di bangku taman.
Nadia merogoh ponsel nya, dan menelpon kontak yang ada di ponsel nya, telepon nya terhubung, dan detik selanjut nya terdenngar suara di seberang sana.
[Hallo].
"Eh Hallo" jawab Nadia kikuk
[Ada apa Nadia?]. Terdengar suara di seberang sana sangat lembut
"Sorry kalo gue ganggu, gue gak tau mau hubungin siapa lagi entah kenapa jari tangan gue bisa dengan refleks hubungi lo" jawab Nadia panjang lebar
Hah—Satria seperti kedapatan mutiara dan emas bahkan lebih dari itu, Satria tak percaya seorang Nadia bisa menelpon nya.
[Iya, iya gak apa-apa kok dek, kamu kenapa? Apa yang bisa kakak bantu, kamu dimana sekarang biar kakak kesana sekarang juga]. Satria sangat bersemangat
"Jalan Teratai, di taman"
[Tunggu, 10 menit kakak sampai] jawab Satria cepat.
Tuttt tuttt, hanya bunyi itu yang terdengar, karena Nadia mematikan telepon nya, dan kembali menopang dagu dengan tatapan berbinar.
Nadia menyipitkan mata nya saat memandang ada sepasang kekasih di sana, Nadia seperti mengenali wajah perempuan nya itu, iyaa memang benar Nadia mengenali.
"Itu kan Gea" ucap Nadia
"Iya emang bener itu Gea"
"Wah, gak bener tuh anak masa pacaran gak bilang gue"
"Hellow, gue di anggap apa sama tuh bocah"
Nadia menggerutu dengan heboh, lalu langkah nya mengahampiri Gea yang sedang berbahagia dengan laki-laki berjambul kece.
"Woy Ge!" Sahut Nadia, jelas dan penuh tenaga.
Gea yang merasa terpanggil pun, segera memandang Nadia yang sedang berkacak pinggang.
"Eh—Nad.. Nadiiaaa" ujar Gea kikuk
Laki-laki itu ikut memandang Nadia, mata Nadia nampak membulat sempurna saat melihat laki-laki berkemeja biru langit itu.
"Elo—?" Teriak Nadia setengah sadar
"Yah, dia lagi. Ngapain sih?" Laki-laki itu menghela berat, dan berbicara sangat malas.
"Lo yang ngapain, hah—?" Sentak Nadia
"Gue lagi pacaran, sama bebeb gue" jawab laki-laki itu datar
Nadia semakin melotot tajam
"Enggak, ihh apa sih Aldo!" Ralat Gea dengan kikuk
"Elo yah Ge. Gue ajak jalan bilang nya ada acara gak tau nya jalan sama si kampret Dodol, emang bener elo itu Ge, lupa sama kita Ge. Lo lupaa! Oh my good, I'm very very sick Ge" cerocos Nadia heboh
"Dasar Miss lebay" umpat Aldo
"Apa lo bilang?" Langkah Nadia mendekat ke arah Aldo "Apa lo bilang, hah?"
Aldo meringis, nasib jambul nya sedang terancam. "Lo Miss Lebay!" Jawab Aldo cepat
Nadia menggeretakan gigi nya, dan kembali tangan nya mendarat di jambul Aldo yang sudah tertata rapih, dan kece badai.
Nadia mengacak-acak jambul Aldo penuh emosi. "Dasar cowok sialan! Udah bikin sahabat gue lupa sama gue, dasar cowok rese! Gue gak lebay, yang ada lo yang lebay, karena lo semuanya berantakan, Gea udah ngehianatin inces, gara-gara lo Gea bohong sama gue, lo tau gak! Inces di sini sendirian karena Gea nya di ambil sama lo, dasar semuanya gara-gara lo. Gue gak tau dan gak mau tau lo harus benerin otak Gea yang udah mulai geser karna udah lo pengaruhi, dan jangan sampai Gea pacaran sama lo, Inces gak mau Gea—" tangan Nadia terus sibuk mengacak-acak jambul Aldo, bersamaan dengan umpatan di bibir nya yang nyerocos tanpa titik dan koma.
KAMU SEDANG MEMBACA
BadGirl Vs GoodBoy
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Nadia? Badgirl sekolahan berparas cantik, berotak pintar, namun sayang seribu sayang hobby nya mencari masalah, entah lah itu hobby atau sekedar rutinitas disaat bosan, yang jelas Nadia begitu absurd, berbeda dengan saudara...