"Nadiaaa," panggil seseorang yang seketika memecahkan keheningan kedua sejoli itu.
Kedua nya kompak memandang ke arah sumber suara, Satria mengernyit, sedangkan Nadia berlarut dalam kekeliruan, mata Nadia seakan panas, air mata nya ingin tumpah seketika, dan lutut nya benar-benar lemas, fikiran nya pun seakan berputar kembali ke beberapa tahun yang lalu, yang sangat menyakitkan tentunya.
Satria menyipitkan mata nya, memandang ke arah laki-laki yang sedang berdiri, detik selanjut nya Satria tersenyum tipis, setelah benar-benar merasa yakin bahwa laki-laki itu adalah orang yang di kenal nya, Satria pun segera bangkit menghampiri nya.
"Ini elo kan? Sepupu gue yang pintar nya, melebihi segalanya," ujar Satria, detik selanjutnya Satria menarik tubuh laki-laki itu dan merangkul nya.
Laki-laki itu mengerjap mata berkali-kali, "Satria? Ahh ,Long time we didn't meet, how are you?" Seru laki-laki itu, kedua nya melakukan salam persaudaraan, salam yang biasa mereka lakukan beberapa tahun yang lalu.
Satria tersenyum, "gue baik, sangat baik,"
Keduanya pun berjalan menghampiri Nadia, dengan perasaan yang sangat senang berkali lipat.
Sedangkan Nadia, menganga melihat drama yang baru saja terjadi di hadapan pandangan nya, Nadia benar-benar campur aduk, entah dirinya harus bersikap seperti apa, yang jelas kepala nya terasa sangat berat, dan bingung.
"Hei,You don't miss me?" Ujar laki-laki itu, menghampiri Nadia, menjentikan jari nya di hadapan Nadia, memecahkan rasa heran yang sedang Nadia rasakan.
Nadia benar-benar merasa kikuk, entah harus bersikap seperti apa, yang jelas fikiran nya benar-benar kacau, padahal baru kemarin Nadia berdo'a agar laki-laki itu tidak datang lagi, namun entahlah rencana tuhan, selalu diluar dugaan.
Nadia memaksakan senyum nya, merasa canggung, "Jun.. Junnnaaa," panggil Nadia lirih, bibir nya seketika kelu.
Yaa, laki-laki yang tiba-tiba datang itu adalah Juna, sahabat sekaligus sepupu Satria, dan juga orang yang pernah tersangkut masalah hati dengan Nadia.
"Yes, i'm Juna. Do you still remember me?" Tanya Juna, di akhiri dengan senyuman nya.
Satria menatap Nadia dan Juna secara bergantian, seketika kepala Satria di hujani berbagai macam pertanyaan.
"Iya, Juna gue inget kok, elo kan sahabat kecil gue, sekaligus senior rese yang sok kecakepan," sambar Nadia, dengan terkekeh, mencoba menghilangkan rasa canggung nya.
Juna pun ikut terkekeh, kemudian mencubit hidung Nadia gemas, itulah hal kecil yang biasa Juna lakukan kepada Nadia.
Nadia memandang ke arah Satria, dengan tatapan yang sulit di jelaskan, namun Nadia juga tidak bisa menyembunyikan rasa senang nya, karena kehadiran sahabat kecil nya itu.
"Ehemm," Satria mendeham, memecahkan keheningan dirinya sendiri.
Juna memandang ke arah Satria, kemudian tertawa, "caelah, gak sadar kalo di sini juga ada orang selain Nadia," ledek Juna, memicingkan mata ke arah Satria.
Satria menaikan satu alis nya, "emang lo kira, gue apa?" Sewot Satria.
"Gue kira lo nyamuk," jawab nya enteng, dan tertawa sangat renyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BadGirl Vs GoodBoy
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Nadia? Badgirl sekolahan berparas cantik, berotak pintar, namun sayang seribu sayang hobby nya mencari masalah, entah lah itu hobby atau sekedar rutinitas disaat bosan, yang jelas Nadia begitu absurd, berbeda dengan saudara...