Langkah Satria semakin mendekat, namun Nadia tidak kalah cepat, Nadia dan yang lainnya segera duduk di deretan kursi dengan segerombolan orang. Sengaja, agar Satria tidak melihatnya.
"Kak, nih." Ujar Fahri tiba-tiba menyodorkan kotak yang sengaja disimpan disaku jaket nya.
Satria mengernyit heran, "apa?"
"Buka dong."
"Eh bentar," sambar Satria, karena getaran ponsel ditangan nya berhasil menghentikan langkah Satria.
Ibu
Sat, Ibu sekarang lagi sama ayah. Tunggu aja ditempat tadi."Dari siapa? Tante, ya?" sambar Fahri.
Satria mengangguk, dan setelah membalas pesan singkat dari sang Ibu, Satria pun kembali melanjutkan langkah nya.
Dan memutuskan untuk duduk ditempat yang tadi dia duduki, "tadi mau ngasih apaan?" tanya Satria.
Fahri kembali merogoh saku jaket nya dan menyodorkan nya kepada Satria, "nih, buka aja." perintah Fahri datar.
"Sekarang?"
"Iya sekarang lah, kalau taun gajah mah kelamaan."
Satria tertawa pelan, dan segera membuka hadiah itu, karena rasanya begitu aneh seorang Fahri mendadak bertingkah manis.
Kotak kecil itu pun kini terbuka, ada lembar kertas yang cukup membuat Satria tertawa ketika membaca nya, 'DAPAT SALAM DARI AKU, JODOHMU'
Satria menggelengkan kepala pelan, dengan sisa tawa nya masih belum mengerti dengan surat yang satu itu, dan kini Satria kembali mengambil surat didalam kotak yang sama.
Dan seketika alis kanan Satria terangkat saat membaca nya, pesan yang sangat aneh itu 'KALO MAU KETEMU JODOH NYA, COBA AJA TENGOK BELAKANG'
Dengan cepat Satria pun membalikan badan, dan benar saja dalam hitungan detik suasana hatinya seakan berubah seketika.
Dihadapan nya kini, ada gadis yang sedang tersenyum manis kearah nya.
Jauh diluar dugaan Satria malah membalikan badan nya kembali, dan memandang kearah Fahri penuh tanya.
"Tampar gue, Ri." ujar Satria dengan napas tak beraturan.
Fahri mengernyit heran, "maksud lo?"
"Tampar gue, sekarang!"
"Dih, ya nggak mau. Apaansih lo?"
Satria pun mengangkat tangan nya dan menampar pipi nya sendiri tanpa rasa sakit.
"Stop, ngapain sih?" tangan lembut itu berhasil menghentikan aksi Satria, "udah nggak sayang sama diri sendiri?" lanjutnya kembali.
Satria pun mendongakan kepala kearah sumber suara, bibirnya seakan kaku, detik selanjutnya Satria berdiri dan memeluk erat gadis dihadapan nya, gadis yang selalu ada dipikiran nya.
Siapa lagi jika bukan si pemilik senyum manis yaitu Nadia yang selalu ditunggu nya.
Napas Nadia seakan bergemuruh mendapat pelukan mendadak dari sang kekasih, "Sat..." lirih Nadia.
Satria tidak menyahut, dan tidak melepaskan pelukan nya.
"Satria," Nadia mencoba menyadarkan Satria kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
BadGirl Vs GoodBoy
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Nadia? Badgirl sekolahan berparas cantik, berotak pintar, namun sayang seribu sayang hobby nya mencari masalah, entah lah itu hobby atau sekedar rutinitas disaat bosan, yang jelas Nadia begitu absurd, berbeda dengan saudara...