Kegundahan

76K 3.4K 68
                                    

Nadia berjalan ke arah kelas nya, mulut nya tak berhenti memancarkan senyuman nya. Beberapa detik yang lalu sangat lah terkesan bagi Nadia, karena kali itu Satria sangatlah baik, berani mengesampingkan rasa gengsi, hanya untuk membantu dirinya.

"Kenapa sih? Kenapa harus lo?"

"Gue jadi ngerasa gak enak, udah tadi gue gak bilang makasih lagi,"

"Apa gue harus balik lagi?"

"Meminta maaf, dan bilang makasih ke Satria,"

Nadia terus saja menggerutu kepada dirinya sendiri, pusing dengan apa yang harus di lakukan nya.

Nadia menarik nafas dalam, memejamkan mata nya, mencoba mengambil keputusan yang benar, "gue harus balik lagi, temui dia, bilang makasih dan minta maaf karena udah ngerepotin,"

Nadia menghela nafas, kemudian membalikan lagi arah jalan nya, menuju belakang taman sekolah.

Langkah Nadia pun terhenti mencari titik keberadaan Satria yang di tuju nya, dan memang benar Satria masih ada, duduk menopang satu kaki nya, dengan tatapan yang sulit di terjemahkan.

Dengan penuh keyakinan, perlahan langkah Nadia pun menghampiri Satria, yang masih belum sadar akan keberadaan nya, Nadia pun duduk di samping Satria, tanpa kata dan tatapan datar.

Lagi-lagi Nadia menarik nafas, mencoba menstabilkan detak jantung nya, Nadia berusaha untuk tenang.

"Ngelamun aja, kek bapak-bapak kurang belaian," ujar Nadia tiba-tiba.

Heh-Satria merasa kaget, dan segera menatap ke arah sumber suara.

"Nadia" ujar Satria heran, karena baru saja Satria menatap kepergian gadis itu, namun kini tau-tau sudah ada di samping nya, tanpa jejak suara.

"Iya, ini gue Nadia cantik" jawab Nadia dengan percaya diri.

Satria pun tersenyum, dan segera mengalihkan pandangan nya ke arah lain.

"Kok, balik lagi? Masih mau berdua ya?" Tanya Satria lebay

"Cihh.. mending gue berduaan sama semut,"

"Mau gitu?"

"Enggak"

"Haha" Satria tertawa lirih. "anak siapa sih? Pasti anak serabi yaa, polos amat" tanya Satria dengan datar

"Enak aja lo, masa nona cantik gini di samain sama serabi, wahh pelanggaran lo" jawab Nadia sok serius.

Satria tersenyum, "ralatt deh" ujar Satria "anak nya calon mertua kakak pasti" lirih Satria sangat pelan, dan tangan nya menggaruk kening nya yang tak gatal. Berharap supaya Nadia tidak mendengar nya.

Sudut bibir Nadia terangkat, bukan senyum tentunya, namun ekspresi heran dengan apa yang telah di dengar nya, Nadia berusaha untuk tenang walau yang kesekian kali nya Satria berhasil membuat jantung Nadia berdetak tak karuan.

Suasana hening....

"Sat"

"Nad"

Panggil kedua nya bersamaan, berusaha memecahkan keheningan.

"Eh, elo aja dulu" sambar Nadia.

"Kamu aja,"

"Elo dulu Sattt,"

"Kamu aja dulu Nad,"

Nadia membuang nafas berat, "dasar cowok!" Ujar nya sebal

"Iyaa apa memang kalo cowok, Nad?" Jawab Satria.

"Gak usah nyaut!"

Satria bungkam, melihat ekspresi sebal Nadia, mencoba menahan tawa nya, walau sebentar lagi ingin meledak, namun Satria tidak ingin semakin membuat Nadia kesal. Nanti saja ada waktu nya.

BadGirl Vs GoodBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang