Jam 06.00 Nadia sudah siap untuk berangkat ke sekolah, sudah cantik dengan rambut hitam yang terurai nya.
"Sa, gue berangkat duluan." Ujar Nadia kepada Salsa yang sedang sarapan bersama nya.
"Kenapa gak bareng aja sayang," sambar Bunda.
"Gak deh bun, lagi pengen berangkat pagi banget" jawab Nadia, "Yaudah, Nadia berangkat sekarang ya Bunda, Salsaa, Assalamualaikum" Lanjut Nadia menciumi tangan Bunda, dan segera berhambur menuju Motor nya.
"Hati hatii"Teriak Salsa .
Nadia mengacungkan jempol nya.
**
Nadia menyusuri koridor sekolahan, memang lumayan sudah banyak siswa siswi yang hilir mudik, yang datang sepagi itu memang termasuk orang orang disiplin, tapi tidak bagi Nadia, Nadia berangkat pagi hanya karena ada rencana yang ingin Nadia jalankan .
Nadia menghampiri kelas nya, ternyata memang sudah ada Aldo dan Fikram yang sedang fokus masing-masing.
"Eh tumben lo dateng jam segini," sapa Aldo kepada Nadia.
Nadia menatap ke arah Aldo "Emang kenapa? Masalah buat lo?" Sewot Nadia.
"Sinis amat, tadi si Farel yang anak Basket itu nanyain lo," Ujar Aldo.
"Mau apa?" Nadia Mengernyit heran.
"Kata nya Cinta sama lo," sambar Fikram datar.
"Najiss!" Nadia memutar kedua mata nya malas.
Nadia pun memutuskan untuk ke luar kelas, meninggalkan dua lelaki itu karena teramat kesal.
"Nadiaaaaaa!" Teriak seorang lelaki dari koridor ujung.
Nadia segera memandang ke arah suara itu, dan memang benar, sang pemilik suara adalah Farel, laki-laki konyol.
Nadia hanya memandang tanpa ada niatan untuk menghampiri nya, Nadia pun membalikan badan nya kembali memutuskan untuk melanjutkan langkah nya.
Namun langkah Farel tak kalah kencang, sehingga Farel berhasil mencekal tangan Nadia, menghentikan langkah nya.
"Di panggil, kok, enggak jawab." Ujar Farel.
Nadia menatap tajam mata Farel.
"Mau kemana sih?" Tanya Farel kembali datar.
Kini pandangan Nadia teralih ke arah tangan nya yang sedang Farel pegang, "lepasin tangan gue!"Ucap Nadia sarkas, dan menepis tangan nya.
Farel pun melepaskan tangan Nadia dengan lembut "Kemarin pas gue bantuin lo saat lo kesiangan, gue jutekin lo kan?"
Nadia mengernyit "terus? Ya bodo amat!" Ucap nya datar.
"Gue itu cuma ngetes, Nadia." Jawab Farel.
"Terus?"
"Biasanya cewek kalo di tarik ulur suka makin klepek-klepek, nah ini ko susah banget yaa?" Batin Farel.
"Udah, ah buang-buang waktu ngobrol sama kuman," ujar Nadia dan berlenggang kembali.
"Eh, tunggu dulu." Lagi-lagi langkah Nadia harus terhenti, karena Farel selalu berhasil menghentikan langkah nya.
"Apalagi, sih?" Tanya Nadia kesal.
"Gue cinta sama lo!" Ujar Farel dengan lantang.
"Gue enggak,"
"Gue mau lo jadi pacar gue," ujar Farel kembali, tidak ada kapok-kapok nya.
"Terus gue yang udah jadi pacar lo, mau di kemanain?" Sambar seseorang, yang sudah berdiri di dekat keduanya dengan tangan melipat di dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
BadGirl Vs GoodBoy
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Nadia? Badgirl sekolahan berparas cantik, berotak pintar, namun sayang seribu sayang hobby nya mencari masalah, entah lah itu hobby atau sekedar rutinitas disaat bosan, yang jelas Nadia begitu absurd, berbeda dengan saudara...