Nadia memasuki kelas nya dengan tak bersemangat, dan duduk di samping Gea, yang sedang sibuk mengerjakan tugas nya yang belum selesai.
"Gee.." panggil Nadia lirih.
"Hm, apa Nad? Bentar gue jumlah dulu ini, gimana gue lupa caranya, gimana ya padahal tadi si Aldo udah kasih tahu gue, gimana yaa?" Jawab Gea heboh, tak memandang sedikit pun ke arah Nadia, dan pandangan nya terfokus kepada buku nya.
Nadia mencebik, membuang nafas berat, kemudian membenamkan kepala nya di atas meja, da tas sebagai alas nya.
"Nad, lo udah kan? Gue belum nih" ujar Gea, namun pandangan nya tetap terfokus kepaada buku nya, kali itu Gea benar-benar sok sibuk.
"Nad?" Panggil Gea.
Tak ada sahutan sama sekali,
"Woy, Ge! Ini bocah kenapa?" Tiba-tiba suara Cici menyadarkan Gea, dan Gea pun segera mengalihkan pandangan nya, menatap ke arah Nadia yang sudah lesu tak bersemangat, dengan kepala menyender di atas meja.
"Hah— Nadia kenapa lesu gitu" ujar Gea kaget.
Cici memutar kedua bola mata malas, "tidur? Iya nih, ini orang pasti tidur. Aduh, capek deh gue capekk"
Gea menggaruk kepala nya. "aneh," gumam Gea.
"Aneh kenapa?"
"Lo yang capek, Nadia yang tidur,"
"Yhaaaaaaa" teriak kedua nya kompak.
Gea dan Cici pun tertawa, tidak sadar baru saja mereka berdua terperangkap dalam 'yhaa callenge' dasar anak jamanan!
"Nad, Nadiaa" panggil Cici, menggoyang-goyangkan siku Nadia dengan pelan.
"Nadia, lo masih hidup kan?"
"Hmm," jawab Nadia hanya dengan geraman nya saja.
"Lo kenapa sih? Lo ngantuk atau lo sakit?" Ujar Gea heboh, menempelkan punggung tangan nya di atas dahi Nadia.
"Sehat, lo sehat kok! pasti ngantuk kan? Yaudah tidur aja,nanti kalau udah ada Bu Yanti, gue bangunin deh," Ujar Gea.
Nadia hanya diam tak menjawab.
Dan beberapa detik kemudian, Bu Yanti pun datang, dengan wajah tegas nya.
"Nad, bangun Nad, Bu Yanti udah masuk kelas nih," Bisik Gea.
Nadia pun mengerjap, menyisir rambut nya, menggunakan jari tangan nya.
"Selamat pagi, anak-anak" sapa Bu Yanti.
"Selamat pagi, Buuu" Ujar murid kompak.
"Pagi tanpa selamat Buuu," sambar Aldo, dengan lantang.
Tatapan semua murid pun tertuju kepada Aldo, dan serempak menertawakan nya dengan renyah.
"Hei, kenapa pagi tanpa selamat?" Tanya Bu Yanti dengan wajah heran.
Tawa murid pun seketika berhenti, dan memandang ke arah Bu Yanti.
"Soalnya, saya masih di gantung Bu sama dia, dan di gantung itu sakit kan Buuu, arghhhh" jawab Aldo semakin ngawur, dan seketika melupakan image galak dari Bu Yanti, seakan Aldo benar-benar telah di butakan oleh cinta.
Fikram melotot ke arah Aldo, merutuki kebodohan sahabat nya, dan takut jika semua murid akan kena dengan omelan nya Bu Yanti, karena merasa sebal kepada Aldo.
Namun, di luar dugaan, Bu Yanti pun tertawa, dan di susul tawa renyah dari murid-murid.
"Kenapa?" Tanya Aldo, menggaruk kepala nya yang tak gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
BadGirl Vs GoodBoy
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Nadia? Badgirl sekolahan berparas cantik, berotak pintar, namun sayang seribu sayang hobby nya mencari masalah, entah lah itu hobby atau sekedar rutinitas disaat bosan, yang jelas Nadia begitu absurd, berbeda dengan saudara...