Ada Rindu Yang Ingin Diselesaikan

71.3K 3.4K 79
                                    

Di suasana siang yang terik, matahari begitu semangat memancarkan sorot nya, membuat Nadia sangat gerah dan berkeringat.

"Aduh, panas banget" Nadia menyipitkan matanya dan mengusap keringat di dahi nya.

"Bentar lagi tugas nya kelar kok," jawab Satria.

Yaa, memang benar ini adalah hari yang ke 13 Nadia menjalani hukuman nya, dengan Aldo dan di bimbing oleh Satria.

Aldo mengangguk-anggukan kepala nya, memasang earphone di kedua telinga nya, menikmati musik yang enak di dengar, dan dapat meningkat kan lagi energi Aldo, setelah tadi pagi mendapat bogeman dari Nadia.

"Do, udah selesai belum?" Tanya Satria

Aldo tetap saja mengangguk-anggukan kepala nya, dan tangan nya sibuk mengetik di atas keyboard laptop.

"Mana kedengeran Sat, orang pakai earphone" sambar Nadia.

"Eh, iyaa" jawab Satria menggaruk kepala nya yang tak gatal, dan tersenyum ke arah Nadia.

"Sat, ini yang data ini di pindahin ke folder yang mana?" Tanya Nadia menunjuk ke layar laptop.

"Ke Folder, itu aja tuh" jawab Satria.

Nadia mengangguk, dan segera melakukan tugas nya.

Satria memandang Nadia lembut, dan memperhatikan mata nya yang coklat, dan bulu mata lentik nya, Satria sungguh terpesona.

"Nad," panggil Satria lirih.

"Hm,"

"Udah di baca—"

"Oh, iyaa thanks yaa Sat, buku nya" sambar Nadia, membiarkan ucapan Satria menggantung begitu saja.

"Iyaa, gimana udah di baca?"

"Belum," jawab Nadia datar

"Kapan-kapan baca yaa. Biar jadi anak pintar"

"Gue udah pintar kalii," sambar Nadia dengan percaya diri.

"Bagus, dan biar bisa pintar juga lihat orang di sekekeling kamu,"

"Maksud lo?" Tanya Nadia, kini mereka berdua berpandangan dengan sangat jelas.

"Biar bisa bedain mana yang beneran tulus, sama yang cuma modus aja," jelas Satria.

"Oh," Nadia mengangguk datar, dan kembali memfokuskan pandangan nya lagi ke arah laptop.

Satria hanya bisa membatin dalam hati, karena Nadia tetaplah Nadia, sekeras apapun Satria memberi kode, Nadia tetap tak gentar, dan bahkan tak pernah peka sedikitpun.

****

Nadia, Salsa dan Bunda sedang menikmati santapan malam nya, obrolan hangat pun menjadi penyempurna, sedangkan Ayah sedang di luar kota, maka jarang ada waktu bersama keluarga.

"Bunda, Nenek gimana sehat?" Tanya Salsa di tengah-tengah lahapan nya.

"Alhamdulillah Sa, Nenek selalu sehat," jawab Bunda tulus.

"Kakek? Kakek gimana Bun, sehat?" Sambar Nadia.

"Kakek, dan Nenek alhamdulillah masih di beri kesehatan oleh Tuhan, walau usianya sudah tidak muda, tapi mereka paling mengutamakan olahraga, dan pola hidup sehat di waktu muda bahkan sampai sekarang,"

"Hebat!, Kakek sama Nenek gue tuh Saa,"ujar Nadia dengan menyombongkan diri.

"Ishh, Kakek sama Nenek aku juga lah Nad," Salsa tak ingin kalah.

"Iyain aja deh, kasian banget"

"Apasih kamu itu?" Kesal Salsa

"Manusia lah, emang lo kira gue apa? Bidadari? Yaampun Sa, udah gak usah lo bilang, semua orang juga udah tahu kalo gue itu kan di utus tuhan untuk jadi bidadari di rumah ini dan di muka bumi ini," cerocos Nadia.

BadGirl Vs GoodBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang