Senja dan langit yang sedang bersahabat, mengitari Nadia yang sedang dilema dengan hati nya sendiri, entah dirinya harus merasa senang atau bahkan sebalik nya.
Nadia sedang duduk di tepi danau, seorang diri, tempat yang selalu menjadi saksi bisu, tentang semua kegundahan hati nya. Tempat yang selalu Nadia jadikan sebagai pelarian, selain Rooftop rumah nya, tepi danau yang sedang dia tempati sekarang juga, adalah tempat favorit nya.
"Gak bisa benci, bisa nya sayang"
"Cihh, dikira nya dengan ucapan kek gituan doang, gue bakal baper gituu,"
"Gue bakal luluh gituu,"
"Gue gak akan buka hati gue, kecuali ada seseorang yang siap mendrobrak nya,"
"Arggghhhhh"
Nadia melemparkan batu kecil ke arah danau, sebagai pelampiasan kekesalan hati nya.
Tak berhenti mulut nya terus daja merecoki dirinya sendiri, dengan penuh kekesalan yang menggebu.
Merasa bosan, Nadia pun memutar lagu-lagu favorit nya, dan mendengarkan nya dengan volume, yang cukup keras,
Nadia menyandarkan tubuh nya di pohon besar tepi danau, dan perlahan mata nya terpejam, bukan tidur tentunya, hanya butuh ketenangan di saat hati dan otak sedang tidak beraturan, dan lagu itulah yang mewakili perasaan Nadia sekarang.
Nadia semakin berlarut dalam suasana nya, suasana danau yang tenang, cukup berhasil membuat hati Nadia sedikit tenang.
Hadir mu ku temukan cinta
Arti kasih dan sayang....
Mengalahkan semuaa
Ego yang pernah ada
Mulut Nadia, mengikuti alunan lagu yang saat ini sedang di dengar nya, tak mengerti mengapa kini Nadia begitu mellow, tidak seperti Nadia yang biasanya.
Sungguh sempurna dirimu bagiku
Nadia terpelonjat kaget, mendengar nya, segera menegakan tubuh nya, dan mata nya refleks menatap ke arah sumber suara, yang barusan bernyanyi dengan suara serak yang cukup memikat.
Namun ku hanya seorang manusiaaa
Jika ku sanggup, memberi apapunn
Akan ku berikan duniaaa.....
Mata Nadia bertemu dengan manik mata lelaki yang sudah duduk di samping nya, dan yang baru saja bernyanyi dengan suara yang cukup enak. Tangan Nadia pun segera men-jeda lagu nya, dan fokus menatap ke arah lelaki di samping nya.
"Satriaa," lirih Nadia.
Iyaa, memang benar lelaki itu memang Satria, calon pendobrak hati seorang Nadia.
Satria tersenyum, "Di cariin, eh tau nya di sini,"
"Kenapa nyariin, tugas kan udah gue lakuin tadi pas pulang sekolah,"
"Gak tau, pengen nyariin aja!" Jawab Satria datar.
"Ishhh," Nadia mendesis, dan menggelengkan kepala nya pelan.
"Nadia suka lagu tadi?" Tanya Satria tiba-tiba.
Nadia mengangguk. "Eh, tapi kok bisa tau gue di sini?" Tanya Nadia heran.
"Mmm, kenapa ya?"
"Bisa gak kalo gue tanya, gak usah balik nanya?"
"Gak bisa,"
"Nyebelin banget sih," ketus Nadia mendelik tajam, dan mengalihkan pandangan nya ke arah danau dihadapan nya.
"Mau tahu kenapa kakak tau kalo kamu ada di sini?" Tanya Satria kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
BadGirl Vs GoodBoy
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Nadia? Badgirl sekolahan berparas cantik, berotak pintar, namun sayang seribu sayang hobby nya mencari masalah, entah lah itu hobby atau sekedar rutinitas disaat bosan, yang jelas Nadia begitu absurd, berbeda dengan saudara...