Ketika Hati Berbicara

61.9K 3.2K 471
                                    

Nadia menyipitkan mata, ketika merasakan cahaya matahari menyeruak masuk kedalam mimpi indah nya, "aduh, tutup dong, gue masih ngantuk," ujar Nadia dengan suara serak, suara khas bangun tidur.

Nadia menggeliat, memandang ke arah samping, memandang Salsa yang sedang tersenyum ke arah Nadia.

"Bangun, ini di hutan. Bukan di rumah," ujar Salsa.

Nadia mengerjap, mengucek mata nya, karena sadar bahwa dirinya baru saja tidur di tenda, bukan di atas kasur empuk milik nya.

"Ngigau kamu?" Tanya Salsa kembali dengan tersenyum.

"Aduh," Nadia menepuk-nepuk kening nya resah.

"Kenapa?"

"Yang lain udah bangun?" Tanya Nadia.

Salsa mengangguk, "udah Nad, dari tadi," jawab Salsa datar.

Nadia meringis, "ish, kenapa lo gak bangunin gue, sih?" Tanya Nadia sedikit kesal.

"Kak Satria yang larang," jawab Salsa.

Bola mata Nadia semakin membulat dengan sempurna, "Satria? Tuh kan, ah jadi malu gue, entar di sangka nya gue kebo," lanjut Nadia merengek kecil.

Salsa mengangkat kedua bahu cuek, "emang kebo," lirih Salsa.

"Lo bilang apa?" Sambar Nadia tajam.

"Kebo, Nadia kebo!" Jawab Salsa memperjelas.

Nadia menarik nafas dalam, mulut nya mengerucut sebal, "bilang apa? Sekali lagi?" Tanya Nadia dengan geretakan gigi nya.

"Nadia cantik, tapi kebo!" Jawab Salsa tanpa beban.

"Salsaaaaaaaaaaa!!!!!!!" Teriak Nadia, dengan kedua tangan memegang kepala yang terasa ingin pecah.

Untung saja Salsa  berhasil meloloskan diri, karena sudah tahu hal apa yang akan terjadi.

"Haduhh," lirih Salsa, dengan nafas tersenggal.

Satria, dan yang lain nya yang sedang berkumpul pun, jelas mendengar teriakan cetar Nadia, bersamaan dengan datang nya Salsa.

"Kenapa Sa?" Tanya Satria kepada Salsa, dengan mata memandang ke arah tenda yang sedang Nadia tempati.

Salsa menggeleng, "Nadia lagi kemasukan singa hutan," jawab Salsa asal, dengan nafas yang masih tersenggal.

Satria terkekeh, detik selanjut nya bangkit, dan segera melangkah kan kaki nya menuju tenda Nadia.

"Kak, jangan di samperin nanti kena terkam," teriak Cici.

Satria tidak menjawab nya, dan terus melajukan langkah nya hingga langkah terakhir pun terhenti di depan tenda yang di tuju.

"Hey, yang di sana baik-baik saja?" Tanya Satria, yang muncul dari balik tenda.

Nadia segera memandang ke arah sumber suara, dan nampak jelas wajah tampan Satria yang menyambut pagi nya.

"Ishh, Satria," panggil Nadia. "Kesana!" Nadia mendorong wajah Satria dengan kelima jari nya.

Satria masuk kedalam tenda, kemudian membuka tenda depan nya agar tidak ada kekeliruan, dan dengan itu semua teman-teman nya pun jelas terlihat di tempat Satria berada.

"Kenapa tenda nya di buka, sih? Malu aku, belum cuci muka, belum sisir rambut, belum—"

"Biasa nya gak malu, kok sekarang malu? Malu sama mereka atau malu sama Kakak?" Sambar Satria, dengan tersenyum tipis.

Nadia mencebik, "malu sama tuhan,"

Satria terkekeh mendengar nya, kemudian mengacak rambut Nadia gemas.

BadGirl Vs GoodBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang