Setelah upacara selesai, kelas IPA6 sibuk masing-masing dengan hobby nya, karena guru belum masuk ke kelas, dan Fikram pun tidak berniat untuk memanggil nya.
"Aduh, Nori gak sayang apa sama ketek lo, kebangetan banget sih lo" celetuk Cici yang tak sengaja papasan dengan Nori di kelas.
Nori menaikan alis kanan nya, "Emang kenapa Ci sama ketek gue?" Nori mengangkat tangan nya, menciumi ketek nya yang menurut nya biasa saja.
"Ishhh.. Noriii!!! Jorok banget sih" teriak Cici melengking.
"Nih, gak apa-apa kok sama ketek gue nihh, Nih" Nori menyodorkan ketek nya ke arah wajah Cici dengan sangat percaya diri.
"Iwhh, iwhh, jorok banget sih" Cici menepis nya, dan menjauh dari jarak Nori berada.
Gea, Nadia dan yang lainnya yang melihat kejadian itu pun, tak kuasa menahan tawa, pertempuran antara si Teriakan membahana dengan si Bau ketek Nori begitu sengit di pagi ini.
"Sana lo! Jauh jauh dari gue," ujar Cici menutupi hidung nya dengan rapat, karena tak kuasa dengan bau yang menyengat.
Nori memajukan bibir bawah nya, kemudian mengedikan bahu nya cuek, dan duduk di tempat nya tanpa beban dan tanpa rasa malu.
Cici pun menggelengkan kepala nya, bergumam kepada diri nya sendiri, "Gak nyangka gue, bisa satu kelas sama cewek kek gitu"
"Udah Cii duduk sini!!" teriak Wingky
Cici mengangguk dan duduk, dengan mulut yang terus komat
"Gimana rasanya Ci, di kasih ketek primadona?" Goda Nadia dengan terkekeh geli
"Wuahh, betah dia mah Nad haha" timpal Gea.
Cici membalikan badan nya, menatap ke arah belakang kedua teman nya tersenyum merekah, menunjukan deretan gigi putih nya.
"Diem lo pada, mau gue tendang ke papua" ancam Cici sebal
"Hehe visss" jawab Gea
"Ciee, yang udah dapet kekuatan super ketek, sekarang bisa nih nendang ke papua, gak sekalian aja nih tendang kita ke Afrika haha" goda Nadia tak jera
Cici menggeretakan gigi nya, menatap tajam mata Nadia, sebentar lagi mengeluarkan jurus andalan nya.
"Wleeee" Nadia menjulurkan lidah nya, membuat Cici semakin kesal.
"Naaadiiaaaaaaaaa!!!" Teriak Cici menggema di kelas, membuat cicak di dinding berhenti bergerak, dan membuat jantung seketika berhenti berdetak, semuanya menutup kuping termasuk Nadia.
"Mending molor aja dah, dari pada bikin hati gue kesel" umpat Cici kesal
"Ogah" jawab Nadia datar
"Mulai, kan si Cicicuit keluarin jurus handal nya" sambar Fikram
"Kuping yang sabar yaa ping" teriak Aldo mengelus-elus kuping nya yang panas.
Cici melemparkan tatapan nya ke arah Aldo dan Fikram, "Lo berdua lagi pake ikut-ikutan. Diem kaliann semua! Mau kalian semua juga g tendnag ke merouke" Teriak Cici dengan sangat kesal.
Semuanya pun mendadak tuli, membiarkan Cici mengoceh sendiri, karena jika di ladeni akan semakin menjadi.
**
Tringggg
Bel istirahat berbunyi, surga duniawi sudahh di depan mata, cacing-cacing yang sudah demo sebentar lagi tiba hari kemenangan nya, seluruh siswa dengan sangat heboh hilir mudik di koridor, Nadia memutuskan untuk ke kantin melampiaskan rasa lapar nya, dengan makanan kantin yang membuat kadar belajar nya meningkat kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
BadGirl Vs GoodBoy
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Nadia? Badgirl sekolahan berparas cantik, berotak pintar, namun sayang seribu sayang hobby nya mencari masalah, entah lah itu hobby atau sekedar rutinitas disaat bosan, yang jelas Nadia begitu absurd, berbeda dengan saudara...