Fahri yang bertugas sebagai panitia pun, nampak sangat sibuk memotret peserta, entah itu kebetulan atau memang sudah rencana Tuhan, Fahri harus kebagian memotret Nadia yang sedang berpasangan dengan Aldo.
Berpura-pura tegar, itulah yang sedang Fahri rasakan.
"Yaampunn Nadd lo Perfect banget, tapi kenapa lo harus berdampingan sama Aldo bukan sama gue." Gumam Fahri.
Kini mereka sedang berada didalam spot foto, yang sudah dirancang oleh panitia.
"Pose paling romantis." Perintah Fahri datar.
"Okeee." Jawab Aldo.
Pose pertama, Nadia dengan lembut menggandeng tangan Aldo dan senyum mereka begitu sangat bahagia.
Pose kedua, Tangan Aldo melingkar di bahu Nadia dan Nadia memegang lembut pipi Aldo.
Pose ketiga, Aldo memeluk Nadia dengan lembut dari belakang, sehingga pose itu, bisa di katakan pose paling romantis.
"Udah." Jawab Fahri malas.
"Terus, gue sama Nadia harus ngapain lqgi?" Tanya Aldo.
"Manjat tebing!" Jawab Fahri datar.
"Kampret lo!" Sambar Nadia.
"Bukan kamu, tapi dia aja." Jawab Fahri.
"Serius gue harus manjat tebing?" Tanya Aldo heran.
"Ya manjat aja kalo mau," jawabnya sinis.
"Dih, lo sinis amat sama gue,"
"Terserah gue, dong."
"Apaan sih kalian, ribut gak jelas." Timpal Nadia kesal.
"Maaf Nad, efek hati gerah." Jawab Fahri. "Tunggu aja, setelah ini nama kalian yang di panggil." Lanjutnya, san berlenggang entah kemana.
"Oh, si kutil nya suka sama elo, Nad?" Tanya Aldo, dengan mata memicing jahil.
"Oh iya, nanti lihat aja di mading, dua pasangan paling romantis Foto nya bakal di pajang di sana." Ujar Fahri kembali, memundurkan langkah nya.
Mata Nadia dan Aldo otomatis saling berpandangan, dan melotot dengan kompak.
"Di pajang di mading?" Tanya kedua.
Fahri mengangguk.
"Kalo tau dari tadi gue ogah sok romantis sama lo ah males, kaya orang hilang aja, foto nya sama lo lagi, menyebalkan." Cerocos Nadia dan membuang muka, melipat tangan di dada.
"Sabar, tahun depan sama gue," Ujar Fahri, dan melanjutkan langkah nya kembali.
"Untuk peserta selanjut nya mari kita panggil Nadia daaaaannnn Aldo pasangan sejoli yang sedari tadi romantis bangett dan bikin baper para jombloo," Teriak Hani yang juga kebagian tugas menjadi pembawa acara.
Tepuk tanhan riuh penonton pun sangat antusias, meramaikan ruangan.
Mau tidak mau, Nadia dan Aldo pun ang berjalan menaiki panggung.
Nadia menebar senyum manis nya, kepada para penonton, walau rasanya sangat terpaksa namun Nadia harus tampil semengesankan mungkin, Aldo juga tak kalah gagah.
"Silahlan," Ujar Hani.
Nadia dan Aldo pun berjalan layak nya model, dan mencoba menarik perhatian juri demi nama baik kelas nya.
Setelah selesai, kedua nya pun duduk dan lanjut ke sesi berikut nya, "cocokkbanget yaa, pasangan beneran ini?" Tanya Hani.
"Bukan."Jawab Nadia cepat
KAMU SEDANG MEMBACA
BadGirl Vs GoodBoy
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Nadia? Badgirl sekolahan berparas cantik, berotak pintar, namun sayang seribu sayang hobby nya mencari masalah, entah lah itu hobby atau sekedar rutinitas disaat bosan, yang jelas Nadia begitu absurd, berbeda dengan saudara...