Tonjokan Bidadari

119K 6.2K 48
                                    

Pagi ini Nadia berdiri di hadapan cermin nya, dan  tersenyum menyambut pagi yang membuat nya bahagia.

"Nad, mau berangkat bareng?" Teriak Salsa yang muncul dari balik pintu.

"Enggak ah," jawab Nadia

"Ayo!" Lanjut Nadia dengan semangat.

"Kemana? Katanya gak mau bareng," tanya Salsa bingung

"Sarapan dong,"Jawab Nadia dan menggandeng Salsa untuk menuruni anak tangga, dan menghampiri Ayah dan Bunda nya yang sudah menunggu di meja makan.

"Ciee lagi semangat nihh," goda Salsa.

Nadia banya mencibir di temani senyuman manja di wajah nya.

"Nad, kamu berangkat bareng aja sama aku," ujar Salsa ditengah-tengah lahapan nya.

"Gak ah, mau pake motor aja."Jawab Nadia.

"Mmm yaudah deh,"

"Kenapa gak bareng aja sayang?" Tanya Bunda lembut.

"Gak deh bun, berisik kalo satu mobil sama Salsa,nyanyiii terus." Sewot Nadia.

"Dari pada kamu, ngomong terus." Sambar salsa yang tak ingin kalah.

"Mazalah buat lho!" Jawab Nadia dengan lebay.

"Enggak." Jawab Salsa cepat, "Nadia inget ya hari ini kamu gak boleh bikin masalah lagi, apalagi berurusan sama pengurus osis, maluu aku Nad di katain terus sama siswa yang lain," lanjut Salsa dengan ancaman nya.

"Siapa suruh jadi pengurus osis, terima resiko aja kalo di sekolah lo sama gue anggap aja musuh, " ujar Nadia terdapat penekan pada kata musuh.

Salsa mengernyit, bunda dan ayah hanya terkekeh.

"Tuh bunda, Ayah lihat nadia nyebelin." Rengek Salsa.

Salsa memang jika di sekolah terlihat seperti mandiri, namun jika sudah di dekat Bunda dan Ayah nya, dia sangat manja berkali lipat.

Bunda hanya menggelengkan kepala dan terkekeh.

"Udah ah, Ayah berangkat kerja dulu," pamit Ayah.

Bunda, Salsa dan Nadia mencium tangan Ayah.

"Hati-hati, Ayah." Bunda melambaikan tangan nya.

"Hati-hati juga kalian di rumah," jawab Ayah.

Ketiga perempuan itu mengangguk, dan bersyukur rasanya memiliki panutan seperti Ayah nya, selalu berusaha untuk membahagiakan mereka.

**

Nadia berjalan menyusuri koridor mengingat kemarin yang sudah terjadi di dalam keluarga kini sudah usai dan sudah tergantikan dengan bahagia yang tak bisa terbeli dengan apapun.

Ada senyuman manis terpasang di wajah nya, membuat para lelaki semakin terpesona dengan kecantikan yang selalu terpancar dalam wajah Nadia.

"Pagi Nad," sapa para cowok tengil, menyambut pagi Nadia.

"Malam," ketus Nadia, tanpa menghentikan langkah nya.

"Ettdahh makin jutek makin cantik tau," goda Farel, si kapten basket.

"Gue kasih ini baru tau rasa yaa," geram Nadia tangan nya mengepal tepat di wajah Farel.

"Gak apa deh tonjok aja, nanti pipi gue mau di abadiin, terus di upload captionya habis di tonjok bidadari, heheh." Jawab Farel diakhiri dengan cengiran nya.

Jawaban Farel disambut, huru-hara heboh dari teman-teman nya, sebagian ada yang tertawa dan ada yang takjub dengan tingkah konyol Farel.

Nadia menatap tajam mata Farel,

"Jangan gitu dong, makin suka gue." Ujar Farel masih dengan senyuman tipis.

Bughhhhh

Pukulan Nadia kini mendarat di pipi Farel sang penggombal tingkat akut, "garing lo" lanjut Nadia dan segera meninggalkan Farel yang sedang meringis mengusap-usap pipi nya.

"Saat ini mungkin lo tonjok pipi gue, tapi inget yaa nanti lo juga bakal cium pipi gue." Teriak Farel kepada Nadia, dan di sambut riuh tawa dari teman teman nya Farel.

Nadia yang mendengar pernyataan Farel segera membalikan badan nya dan menatap tajam Farel "Ngimpi Lo" teriak Nadia.

"Ngimpi yang akan jadi kenyataan," jawab Farel tanpa malu.

Nadia mendelik dan segera melanjutkan langkah nya menuju ke kelas.

Teman-teman Farel heran, baru kali ini seorang Farel di tonjok oleh seorang gadis, dan lebih mengejutkan nya lagi ditonjok oleh sang adik kelas.

"Sejak kapan lo pasrah kek gini Rel haha," ledek Dimas.

"Sejak tadi mendapat kan tonjokan dari Nadia," sambar Rey.

"Lo bener," ujar Farel.

"Lo cinta sama tuh cewe Rel, terus gimana sama si Resa?" Tanya Dimas.

Farel hanya mengangkat kedua bahu nya di temani dengan senyuman bahagia di wajah nya.

"Lha, semerdeka lo aja dah," jawab Dimas.

"Merdekain gue dari jajahan nya hati Nadia," jawab Farel.

"Gila lo ya, emang!"

"Resa woi Resa, lo punya Resaa!"

Farel pun hanya tertawa melihat wajah-wajah kesal dari para sahabat nya.

*****

A/N:
Makasih yaa sudah mau menyempatkan membaca;* laffyouhh

SalamLiterasi.
NitaMarsella;*

BadGirl Vs GoodBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang