Salsa sedang fokus di hadapan laptop nya, menulis atau hanya sekedar merangkai puisi, yang biasa Salsa lakukan jika memang sedang ada waktu luang.
Kata demi kata, Salsa rangkai dengan sangat dalam, dan memang mewakili perasaan nya sendiri, hati Salsa memang lembut, jadi pantas saja jika dirinya lebih condong kepada hal yang berbau puisi, karena semua yang Salsa rasakan tak semua nya juga bisa Salsa ceritakan kepada Nadia, atau pun kepada sahabat nya. Salsa bukanlah tipe wanita yang senang curhat, Salsa lebih senang menuangkan nya dalam sebuah puisi, karena rasanya lebih aman untuk di curhatkan.
Brukkk
"Eh, yaammpun," pekik Salsa, karena merasa kaget dengan suara pintu yang terbuka dengan kasar, sehingga memantulkan suara dobrakan pintu cukup keras.
"Hello kembaran gue," ujar Nadia datar, masuk begitu saja kedalam kamar Salsa, dan melambaikan tangan nya, seperti Miss Indonesia.
Salsa menganga melihat tingkah saudara kembar nya, yang begitu absurd, detik selanjutnya Salsa hanya menggelengkan kepala nya pelan.
"Assalamualaikum kali Nad, gimana sih kamu itu," ketus Salsa, dan kembali lagi memfokuskan pandangan nya ke hadapan laptop di depan nya.
Nadia mengangguk, kemudian duduk di sebelah Salsa, "iyaa waalaikumsalam, kembaran gue yang bawel nya minta ampunnn,"
"Dih," Salsa lagi-lagi hanya bisa menggelengkan kepala nya.
Nadia menarik nafas dalam, fikiran nya seperti di putar mundur ke beberapa jam yang lalu, yang Nadia pun tak pernah membayangkan nya.
Hari demi hari perasaan benci Nadia kepada Satria pun, sedikit mulai terkikis oleh waktu yang mengalir dengan baik.Nadia tak pernah membayangkan bahwa Satria akan mencintai nya, yang Nadia tahu Satria adalah ketua osis yang selalu membasmi murid nakal di sekolah, namun ternyata semuanya tidak sepenuh nya seperti itu.
Bibir Nadia perlahan mengembang, dan memancarkan senyuman yang sangat sulit untuk Salsa tebak, melihat nya pun, membuat Salsa mengernyitkan dahi nya karena kembaran nya itu sangat aneh.
"Kamu kenapa?" Tanya Salsa heran.
"Enggak tahu gue juga,"
"Idih, aneh banget kamu Nad"
Nadia hanya mengangkat kedua bahu nya cuek.
"Haiii...haiii hello hello gengss, lagi pada ngapain kalian, gue kesinii sambut kek, ngerumpi aja berdua di kamar," teriak seorang di ambang pintu menggema, dan masuk nyelonong begitu saja ke kamar Salsa.
"Iyaa, kan gue udah bilang mau ke sini, mau tagih janji lo, pas tadi di kelas belum kelar lo cerita nya," sambar seseorang juga di ambang pintu.
Nadia melotot, dengan tingkah sahabat nya yang datang tiba-tiba, teriak-teriak seperti cacing kepanasan, "ngapain sih lo pada kesini?" Tanya Nadia dengan malas.
"Sinii, sinii duduk.. kalian mau nginep di sini" teriak Salsa
"Eh, ogeb" tangan Nadia menoyor kepala kembaran nya yang pintar-pintar polos itu.
Salsa mengusap-usap kepalanya yang baru saja di dzolimi oleh Nadia, "Ish, kenapa sih?"
"Jangan biarin, dua anak serigala itu nginep dirumah kita, nanti mau kalo ruma kita tiba-tiba roboh?" Cerocos Nadia, sok serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
BadGirl Vs GoodBoy
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Nadia? Badgirl sekolahan berparas cantik, berotak pintar, namun sayang seribu sayang hobby nya mencari masalah, entah lah itu hobby atau sekedar rutinitas disaat bosan, yang jelas Nadia begitu absurd, berbeda dengan saudara...