Pagi yang cerah membuat Salsa sangat bersemangat karena semalaman Salsa tidur tak lepas dari pelukan Bunda
Selesai berkemas, Salsa segera menuruni anak tangga dan menuju ke ruang makan, terlihat Bunda sedang menyiapkan sarapan untuk nya dan juga Nadia.
"Pagi, Bundaa." sapa Salsa dengan penuh semangat.
"Ehh pagi sayang, ayok kita sarapan" ajak bunda yang tak kalah semangat
"Iya bunda.. eh Nadia, pasti belum bangun, Salsa ke kemar nya dulu yaa Bunda," ujar nya.
"Biar Bunda aja sayang," sanggah Bunda.
"Gak papa Bunda biar Salsa aja" jawab nya dengan tersenyum
"Mmm, yaudah deh."
Salsa pun kembali menaiki anak tangga menuju kamar Nadia, dan membuka kamar Nadia tanpa permisi karena memang sudah biasa di antara keduanya tidak ada yang di batasi dalam perihal apapun.
"Pagi, Nad" sapa Salsa yang muncul dari balik pintu, memandang Nadia yang sedang duduk.
"Pagi," jawab Nadia tak bersemangat
Salsa melihat Nadia yang tak seperti biasa nya, dia sekarang berbeda pakaian nya pun rapi, lipatan seragam di lengan nya kini sudah menjadi lurus, rambut nya terurai panjang hitam lebat, namun satu, yaitu mata nya nampak sembap.
"Wahhh tumben kamu jam segini sudah siap," ujar salsa takjub.
"Yaiyalahh," jawab nya melipat tangan di dada
"Btw kenapa mata nya sembap gitu?" tanya salsa heran.
"Nggak.. ini anuu kemarin kan gue menyesali perbuatan gue yang udah ngibulin si kumis—"
"Huss," sambar Salsa dengan mata melotot.
"Eh, maksud gue Pak satpam, gue nyesel makanya deh gue nangis semaleman," jawab Nadia dengan cengiran nya.
"Ohh hmmm bagus deh, kamu akhirnya sadar." Jawab Salsa dengan tersenyum padahal dalam hati Salsa juga mengetahui apa alasan Nadia menangis.
"Ayo Nad! sarapan bareng sama Bunda dan Ayah udah nunggu," Ajak Salsa, mengulurkan tangan nya untuk Nadia gandeng.
Nadia diam berfikir, tak enak rasanya jika harus sarapan dengan Bunda dan Ayah nya yang sedang renggang dengan Nadia.
"Udahlah gak usah pake mikir segala, sekarang sarapan aja, lagian kalo kamu nanti pingsan gara-gara gak sarapan emang ada yang mau ngangkat kamu ke UKS, kan kamu berat, sekarang udah SMA bukan anak TK lagi—"
"Iya iya bawell, ayo!" Dengan wajah malas Nadia turun menghampiri ruang makan, dan mengabaikan uluran tangan Salsa.
Dengan wajah berseri seri Salsa berjalan menyamakan langkah nya, dan menggandeng tangan Nadia, berjalan penuh semangat.
Nadia hanya mengernyit menyaksikan tingkah ajaib Salsa.
"Nihh kembaran Salsa akhir nya mau juga dia ajak sarapan, susah banget padahal, pake mau di bujuk segala lagi, untung Salsa sabar," ucap Salsa, sambil meraih kursi untuk duduk, Nadia pun sama duduk di samping salsa dan di samping Bunda
KAMU SEDANG MEMBACA
BadGirl Vs GoodBoy
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Nadia? Badgirl sekolahan berparas cantik, berotak pintar, namun sayang seribu sayang hobby nya mencari masalah, entah lah itu hobby atau sekedar rutinitas disaat bosan, yang jelas Nadia begitu absurd, berbeda dengan saudara...