Gemerlap bintang bertaburan, menemani bulan di atas sana yang sedang kesepian, mempercantik suasana langit malam ini, dengan udara dingin yang cukup menusuk kedalam tubuh, namun Nadia sangat menyukai suasana seperti ini.
Nadia sedang berdiri di balkon, mengamati suasana sekitar yang indah, dengan perasaan tenang tak ada beban sedikit pun.
"Nad!" Suara itu dapat memecahkan keheningan.
Nadia mengerjap karena bahu nya merasa ada yang menepuk, kemudian mengarahkan pandangan nya, ternyata yang memanggil nya barusan adalah Salsa saudara kembar nya.
"Elo, ngagetin aja" seru Nadia, dan segera mengarahkan pandangan nya kembali ke arah langit yang bernuansa romantis.
"Nadiaa" panggil Salsa sedikit merengek
"Apa Sa?" Jawab Nadia tanpa memandang ke arah Salsa
"Aku pusing"
"Minum obat, terus tidur" jawab Nadia logis
Salsa menghela berat, "bukan itu, tapi aku pusing sama diri aku sendiri" ujar Salsa, wajah nya berubah menjadi merenung.
"Kenapa?" Tanya Nadia, kini pandangan nya berhadapan dengan Salsa.
"Tadi di sekolah, pas udah selesai makan di kantin bareng kamu, Fahri terus aja recoki aku di kelas, terus terusan minta maaf, padahal dia kan gak salah kok minta maaf" ujar Salsa panjang lebar.
"Terus, dia bom chat ke aku, isinya sama masih kata maaf, aku udah bilang kalo aku gak apa-apa, tapi dia gak percaya katanya aku berubah semenjak makan di kantin tadi," lanjut nya.
Nadia mengangguk, menatap lekat mata Salsa, kemudian terkekeh melihat ekspresi Salsa dengan bibir mengerucut seperti anak kecil, "Gue tanya ya Sa, kenapa elo tadi pergi pas si Fahri jelasin semuanya?"
Salsa memutar mata nya ke atas seperti yang sedang berfikir, "Ah... Itu aku tadi di panggil sama Kak Satria" ujar Salsa datar.
Alis kanan Nadia tertarik ke atas, "Satria?" Tanya Nadia heran.
"Iya kak Satria," Salsa mengguk yakin.
"Dimana manggil nya? gue gak lihat."
"Di depan etalase kantin, manggil nya cuma lambaikan tangan aja, kamu gak akan denger"
"Ngapain manggil lo?"
"Kenapa memang nya?" Tanya Salsa balik
"Tanya aja"
"Ohh" Salsa mengangguk polos.
"Lo suka kan sama Fahri?"
Uhukuhukk
Salsa langsung terbatuk mendengar serangan Nadia yang membuat tenggorokan nya seperti tertusuk.Nadia mengamati sifat Salsa yang aneh ini, baru pertama kali nya Salsa terlihat salah tingkah seperti ini.
Wajah Salsa memerah, Salsa menundukan kepala nya.
"Sa, gue lagi nanya nih, lo suka kan sama Fahri?" Nadia mengulangi pertanyaan nya kembali.
"Eng..enggak, enggak Nadia apaan sih kamu enggak, ak.. aku enggak suka" jawab Salsa kikuk, memberanikan mengangkat wajah nya menatap Nadia, walau hati nya sedikit malu, dan jantung nya berdetak dua kali lebih cepat.
"Masaa?" Goda Nadia dengan senyuman merekah.
"Ihh, udah ah. Cerita sama kamu bukan nya nyelesain malah semakin bikin aku pusing," Salsa membalikan badan nya, melangkah meninggalkan Nadia yang merasa berhasil telah membuat Salsa mati kutu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BadGirl Vs GoodBoy
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Nadia? Badgirl sekolahan berparas cantik, berotak pintar, namun sayang seribu sayang hobby nya mencari masalah, entah lah itu hobby atau sekedar rutinitas disaat bosan, yang jelas Nadia begitu absurd, berbeda dengan saudara...