Mengagumi atau Mencintai?

78.6K 3.9K 61
                                    

Nadia dan Satria pun memutuskan untuk makan bakso di daerah yang lumayan cukup dekat, dari taman yang barusan mereka singgahi.

Nadia duduk berhadapan dengan Satria, dan aneh nya lagi. Entah mengapa belakangan ini, Satria dan Nadia sering makan berdua, di luar hukuman padahal Nadia menganggap Satria adalah rival nya di sekolah.

"Sat, tadi malem gue mimpi di kejar-kejar harimau, yaampun mimpi kayak nyata banget, padahal gue lagi duduk di mimpi itu eh tau nya harimau ada di belakang, terus ngejar gue, gue lari deh asli Sat di dalam mimpi itu aneh nya cuma ada Cici aja, tapi dia malah ketawain gue gak bantuin sedikit pun ogeb banget tuh anak, dan yang palih ngeri lagi-" Nadia terus nyerocos dengan mulut penuh bakso, di sela-sela lahapan nya Nadia terus saja tak berhenti berbicara.

Sedangkan Satria menjadi pendengar setia nya Nadia, Satria mendengarkan begitu antusias, sehingga membuat Nadia semakin bersemangat untuk bercerita.

"Dan yang paling ngeru nya lagi, muka harimau nya ituu....." Nadia sengaja melambatkan nada nya sehingga membuat Satria penasaran

Mulut Satria setengah terbuka

"Muka harimau nya ituuu, Mukaa-"

"Muka apa Nad?" Potong Satria

"Muka elo Sat, bwahhahahaha parah, parahh gue pas bangun bukan nya takut malah uring-uringan haha, gila itu mimpi bener paling konyol di dalam sejarah mimpi gue" jelas Nadia, dengan penuh semangat dan sangat heboh.

Wajah Satria datar tak berekspresi, Nadia mendekatkan wajah nya, dan memiringkan muka nya tepat di hadapan Satria.

"Woyyy" ucap Nadia

Pandangan Satria tepat di hadapan Nadia, sehingga Satria dapat begitu jelas memandang Nadia, Nadia tak malu, jika Satria melihat komedo di hidung nya, atau ada jerawat di wajah nya, atau yang lebih parah ada upil berserakan sekalian pun Nadia tak malu. Karena memang itu semua mustahil dan tak akan pernah ada di wajah Nadia, wajah Nadia nyaris sempurna, kayak nya komedo pun tak ada nyali untuk menampakan nya.

Satria terkekeh "Yaampun Nadiaaa" ucap Satria begitu jelas di telinga Nadia. Sehingga Nadia menarik wajah nya kembali kebelakang, menjauh dari letak sebelum nya.

"Heh, kenapa?" Sahut Nadia

Sudut bibir Satria terangkat membentuk lengkungan sempurna, kemudia tangan nya meraih tissue di hadapan nya, dan mendarat kan tissue itu di wajah Nadia dengan lembut, kemudian mengelap kecap bakso yang berceceran di sekitar wajah nya.

"Mangkanya kalo bicara itu pelan-pelan, jadi noda nya gak jalan-jalan" ucap Satria, tangan nya masih sibuk mengelap Noda di ujung bibir manis Nadia dengan sangat lembut.

Sehingga membuat Nadia diam tak berkutik.

"Nah, udah." Satria menurunkan tangan nya, dan kembali melahap bakso nya lagi.

"Makasih" ujar Nadia datar

Satria mengangguk, dengan senyuaman nya.

"Eh, tadi kata kamu, muka harimau nya muka kakak? Masak sih" Satria membuka kembali topik pembicaraan

Nadia mengangguk polos "suer deh gue" jari tangan Nadia terangkat membentuk huruf 'v'

"Kenapa coba, itu yang muncul nya bisa muka kakak?"

"Kenapa?" Tanya Nadia datar

"Karena, sebelum tidur. Nadia pasti mikirin kakak, iyaa kan"

Mendengar pernyataan itu, alis Nadia saling bertautan, kemudian detik selanjut nya seperti muncul lampu di atas kepala nya seperti di tv jika sedang mendapat ide, pasti tringgg lampu muncul di kepala dan si orang tersebut akan mengangkat telunjuk nya dan berkata 'ahaaaa" dengan mulut lebar. Nah, sekarang begitu yang Nadia rasakan.

BadGirl Vs GoodBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang