Cepolan Manja

83K 3.7K 22
                                    

"Yaampun, di hukum lagi Nad?" Tanya Bunda

Nadia pun mau tak mau harus jujur kepada bunda "Iya bunda, bunda masa ini Nadia di hukum harus jadi asisten nya ketua osis sih bunda, baru denger Nadia hukuman kayak gitu bunda, sebel banget Nadia" Nadia mencebik

Salsa melotot mendengar 'Ketua Osis' fikiran nya langsung tertuju kepada Satria "Maksud kamu? di suruh jadi asisten kak Satria, deket mulu dong tiap hari" tanya Salsa

Nadia mengangguk "Justru karena itu, gue gak mau Sa"

"Kamu harus turutin hukuman nya, harus belajar bertanggung" sambar bunda

"Iya bunda, Nadia tau. Tapi kan gak gini juga bun, hukuman macam apa ini gak bermanfaat, justru malah nambah penyakit jika harus setiap hari ketemu sama dua virus tikus itu"  cerocos Nadia

"Gak bisa gitu, guru kamu mungkin lebih tau, udah turutin aja dengan ikhlas, jangan menggerutu terus, karena suruh siapa bandel" ujar Bunda

Nadia hanya memutar kedua bola mata nya malas

**

Gemerlap bintang berkilauan di langit, mempercantik suasana malam ini, keindahan semesta yang membuat Salsa selalu bersyukur karena masih di beri nafas oleh tuhan, dan masih bisa menikmati nya.

Salsa mereguk susu hangat, dan duduk santai di teras rumah pandangan nya lekat memandang ke arah langit bernuansa romantis

Laptop di pangkuan nya pun, masih berwarna putih, kursor yang masih kerlap-kerlip, dan otak Salsa pun mulai merangkai kata dan menuangkan nya kedalam satu puisi.

Cinta
Jangan lah engkau seperti malam, datang lalu pergi bergantian, aku tak mau! Sungguh, yang ku ingin, aku menetap di satu hati, menjadi satu-satu nya penghuni di dalam hati yang aku singgahi.
(Salsa)

Salsa pun memejam kan mata nya, dengan fikiran buyar

Nadia sudah berdiri di belakang Salsa, membaca puisi karya Salsa yang begitu dalam

"Dorrrr" Nadia menepuk bahu Salsa, sehingga membuat Salsa mengerjap hingga langsung menutup layar laptop nya dengan cepat.

Nadia terkekeh ketika melihat raut wajah Salsa yang tiba-tiba memerah, entah karena malu, ataupun karena kaget.

"Ciee ciee, ada yang kasmaran nih, puisi nya dalem banget Ciahh" goda Nadia, tangan nya mencolek-colek dagu Salsa

Namun Salsa menepis nya "Ih enggak kok, udah ah kedalem dulu" Salsa berusaha menghindar dari godaan-godaan Nadia, yang membuat nya kikuk.

"Weiss, tunggu dulu dong, gue mau curhat nihh" Nadia menarik tangan Salsa, dan menyuruh nya untuk duduk kembali.

Salsa pun hanya bisa pasrah mengalah, dan menatap lekat mata Nadia "Curhat apa? Sok di dengerin, tapi di dalem aja, kalo di sini dingin" ujar Salsa

"Yaudah" Nadia pun mendahului Salsa masuk kedalam rumah, dan langkah nya tertuju ke arah kamar Nadia.

"Eh tunggu Nad" sahut Salsa mencoba menyamai langkah nya

"Apa?"

"Mending di situ aja" Salsa menunjuk ke ruangan yang di penuhi foto-foto mereka dan juga keluarga.

"Oke"

Mereka berdua pun duduk di sofa panjang tempat biasa jika mereka sedang ada waktu untuk kumpul keluarga, atau pun hanya untuk sekedar bersantai

BadGirl Vs GoodBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang