Nadia terpaksa harus duduk di antara Ayah, Bunda dan Salsa, duduk dengan menekuk muka nya, dan melipat tangan di dada, tidak mengeluarkan satu kata apapun, karena memang tidak ada niat juga.
"Ada yang mau bunda omongin sama Salsa dan Nadia," ujar Bunda.
"Hm,"Jawab Nadia datar.
"Iya bunda, mau ngomongin masalah apa?" Sambar Salsa.
"Gini yaa, Sa,Nad." Ujar bunda lembut kedua tangannya mengelus rambut Nadia dan Salsa secara bersamaan.
Nadia tidak berontak, dia hanya diam menanti kata apa yang akan Bunda ucapkan.
"Mulai sekarang bunda mau berhenti kerja demi kalian," ucap bunda dengan senyuman nya.
Nadia melotot kaget "Berhenti?" Tanya Salsa dan Nadia secara bersamaan.
Bunda mengangguk, "iya, Bunda mau berhenti kerja, dan sekarang Bunda mau fokus sama kalian, anak-anak Bunda,"
Nadia menarik nafas dalam, menyusun kata yang akan di ucapkan kepada sang Bunda, "Nadia senang Bunda akhirnya sadar akan prioritas yang paling utama, tapi apa Bunda benar ingin berhenti, bukan kah Bunda senang melakukan pekerjaan itu?"
Bunda tersenyum hangat, "Bunda sudah mulai tua, sayang. Bunda tidak ingin menambah penyesalan Bunda, cukup enam belas tahun penyesalan Bunda yang tak bisa di tebus,"
"Apa karena sikap Nadia yang selama ini, selalu jutek sama Bunda?" Tanya Nadia merasa bersalah.
Bunda menggelengkan kepala nya, "bukan, sayang."
"Bunda, terimakasih yaa. Karena sudah mau memahami kita," ujar Salsa, dengan mata berkaca-kaca karena tak kuasa melihat senyuman sang Bunda yang begitu tulus.
"Sekarang kalian jangan ngambek-ngambek lagi yaa, yang Ayah ingin itu, kita bersama kita kan keluarga," sambae Ayah angkat suara.
"Iya, Ayah. Makasih buat Ayah karena sudah menjadi Ayah terhebat untuk kita," jawab Salsa dengan haru.
Nadia diam, merenungi kesalahan nya yang selalu Nadia perbuat kepada kedua orang tuanya, Nadia benar-benar malu, karena kedua orang tuanya tidak sejahat apa yang Nadia pikirkan.
"Kamu kenapa diam, Nadia?" Tanya Ayah, memecahkan lamunan Nadia.
Nadia mengerjap, kemudian "Nadia sayang sama Ayah dan Bunda," Nadia berhambur memeluk kedua nya dengan penuh kasih sayang.
Bunda tersenyum lega mendengarnya, kini gadis bungsu nya sudah bisa tersenyum kembali, sudah bisa bersikap baik kepada orang tuanya.
"Bunda juga sayang kalian, sekarang bunda gak mau egois, semasa kalian kecil kalian memang jarang mendapat perhatian dari bunda dan Ayah, mengertilah anak-anak ku, Bunda dan ayah melakukan itu semua untuk kalian," lirih Bunda.
Salsa pun ikutan bangkit, dan memeluk Ayah, Bunda dan kembaran nya.
"Terimakasih Salsa sayang sama kalian," ujar Salsa.
"Nadia juga makasih, dan minta maaf karena selalu marah setiap kali Ayah sama Bunda pulang,"
"Semoga keluarga kita tetap sepeerti ini," ujar Ayah , dan di aminkan oleh tiga perempuan cantik.
Mereka berempat pun, berlarut dalam kebahagiaan yang sudah di nanti nya sejak lama, keluarga yang sangat sempurna dengan gadis kembar yang sangat cantik-cantik di tengah nya, keluarga yang yang kembali utuh setelah sekian lama kerenggangan di antaranya.
****
"Kasih sayang akan membawa pengaruh positif kepada sikap seseorang,"—
****
A/N:
Btw, jadi broken home itu gak enak sama sekali, tapi dari sana kita bisa belajar tegar, dan gigih menjalani hidup, sabar adalah prinsip utamanya nya, dan kebahagiaan pun akan berpihak dengan sendiri nya.Terimakasih banyak karena sudah mau menyempatkan membaca, vote dan juga komen yaa jangan lupa, hehe;*
SalamLiterasi.
NitaMarsella;*
KAMU SEDANG MEMBACA
BadGirl Vs GoodBoy
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Nadia? Badgirl sekolahan berparas cantik, berotak pintar, namun sayang seribu sayang hobby nya mencari masalah, entah lah itu hobby atau sekedar rutinitas disaat bosan, yang jelas Nadia begitu absurd, berbeda dengan saudara...