Suasana kelas X-IPA 6 begitu heboh, ada Cici yang sedang bernyanyi-nyanyi dengan suara cempreng nya, ada Gea yang sedang tertawa lepas melihat aksi teman-teman absurd nya, di tambah guyonan Aldo dan Fikram yang sangat renyah, dan tak lupa segerombolan cabe-cabean papan atas pun ada di sekitar mereka, seperti biasa Dinda and the gengs selalu mojok dan bergosip membicarakan orang-orang yang nyentrik dari pandangan mereka, atau sesekali membicarakan tentang cogan baru di sekolah Nusa Bangsa
Emang lagi manjah
Lagi pengen di manjahh
Pengen berduaan dengan
Dirimu Iqbaaalllllllllllll
Teriak Cici cempreng sangat menggema di kelas, mengalahkan Siti Badriah dan Nurani
"Heh cemprengg" teriak Fikram
"Emang lagi syantiiikkkkk" Cici tak mendengarkan ocehan dari teman-teman nya yang sangat risih dengan suara yang membuat alam berguncang, malah Cici semakin asik dan bahkan mengambil sapu kelas di jadikan mik oleh nya, dan di iringi dengan nada buatan Aldo yang berasal dari alat seadanya, wkwk
"Hahaha lo udah syantik kok, kayak Nuranii" Sambar Nadia, yang baru saja datang, dan segera berlenggang ke tempat duduk nya.
"Nah, bocah peak satu ini baru datang, habis ngapain lo. Genit-genit yaa sama Satria" jawab Cici, menghentikan nyanyian nya dan berjalan menghampiri Nadia
"Buset lo, gak banget lah masa gue seorang Nadia Wijaya harus genit sama si cupu Satria, iwhhh"
"Iyaa Nad, lo gak bakal genit sama Satria yaa, tapi lo bakal goda-godainn, awassss setann lewat!" Sambar Gea
Sudut bibir Nadia terangkat "Iwhh, gak ada yaa dalam sejarah nya gue godain cowok"
"Oh jadi sekarang lo naksir nya sama cewek yaa" jawab Gea datar
"Enak aja lo" Nadia menjitak kepala Gea, hingga membuat Gea meringis dan mengusap-usap kepalanya
"Ada Bu Yanti ada Bu Yanti" ujar Wingky dengan heboh
Seluruh murid langsung berhamburan, dan kembali duduk ke tempat nya masing-masing, sudah biasa tradisi dalam kelas pencitraan nomor utama.
"Selamat pagi anak-anak" ujar Bu Yanti, guru matematika kiler yang harga senyum nya mahal melebihi berlian
"Pagii buuu" jawab murid kompak
"Selamat pagi cikguuuuuu" sambar Nadia menggema di kelas
"ehh ralat, selamat pagi buu" ulang nya kembali, dan menutupi mulut nya dengan telapak tangan
"Korban dua gundul dasar" jawab Fikram datar, dua gundul yang Fikram maksud adalah upin&ipin kartun favorit Nadia
Namun berhasil membuat semua murid menahan tawa, iyaa mereka tahan karena jika tidak, bisa-bisa mereka yang di tahan di sekolah.
Bu Yanti menggelengkan kepalanya "Gak papa Nadia, Fikram, dan kawan kawan nakal, asal awas aja kalo nilai matematika kalian semua di bawah kkm ibu gak akan lulusin kalian semua dalam pelajaran ini" sarkas, tegas, lugas, itulah definisi Bu Yanti
"Tenang aja kali buuu" sambar Nadia, hanya Nadia yang berani menjawab. Sedangkan yang lain nya bungkam dan menundukan kepalanya karena takut dengan ancaman Bu Yanti
"Oke, ibu pegang omongan kamu" jawab Bu Yanti sengit
Nadia hanya membalas dengan kedipan sebelah mata dan senyuman geli.
**
"Selamat siang duniaaa siang bundaa yuhuuu yuhuuuuu" Nadia membuka pintu rumah nya, berteriak- teriak seperti seorang anak kecil, dan masih memakai seragam karena memang Nadia segera pulang, menjauhi Satria yang sedang mengincar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BadGirl Vs GoodBoy
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Nadia? Badgirl sekolahan berparas cantik, berotak pintar, namun sayang seribu sayang hobby nya mencari masalah, entah lah itu hobby atau sekedar rutinitas disaat bosan, yang jelas Nadia begitu absurd, berbeda dengan saudara...