"Bete gue beteeee," Teriak Nadia melengking di sepenjuru kelas.
Teman-teman nya pun merasa bingung dengan Nadia yang datang-datang sudah heboh sendiri, seperti orang kesurupan.
"Lo kenapa?" Tanya Gea.
"Gak," jawab nya datar.
Gea sudah kebal dengan tingkah sahabat nya itu, hanya bisa mengelus dada saja, dan mencoba untuk sabar.
Ada siulan seorang laki-laki yang masuk ke kelas, Nadia segera mengalihkan pandangan nya, dan menatap ke arah sumber siulan itu.
Nadia tersenyum picik, dan segera berjalan menuju pintu kelas dan tak ketinggalan Nadia memasang wajah garang nya dan berkacak pinggang di hadapan laki-laki yang baru saja datang.
Gea meringis, tidak sanggup lagi jika harus melihat tragedi yang sudah sering terjadi ketika Nadia sedang sebal.
Gea sudah tau bahwa laki-laki yang barusan datang adalah Aldo, laki-laki yang selalu menjadi sasaran empuk Nadia ketika naik pitam.
"Awas lo, ngehalangin Arjuna aja mau lewat, Arjuna sibuk ah gak ada waktu buat berbincang," cerocos Aldo, tanpa di tanya sudah heboh sendiri.
"Lo, yahh!" Geram Nadia, tangan Nadia menunjuk tepat di wajah Aldo.
Aldo mengernyit heran, "apaan?" Tanya Aldo heran, detik selanjut nya terkekeh bersamaan dengan anggukan kepala nya, "oh, mau bilang makasih sama gue karena kemarin lusa gue yang gantiin lo di hukum, yaudah masama. Iya gue ikhlas kok, walaupun lo kadang ngeselin, gue ikhlas sumpah." Lanjut Aldo nyerocos seperti ibu-obu kurang belaian.
"Lo jadi orang kegeeran banget, sih" ketus Nadia.
Melihat kejadian itu, Gea pun segera menyusul Nadia, berdiri di samping Nadia. Tidak ingin sahabat nya itu berulah untuk yang kesekian kali nya.
"Terus mau apa? mau bilang kalo lo nyesel udah jadi musuh gue?" Tanya Aldo dengan percaya diri.
"Bukannnnnnnnn!" Teriak Nadia setengah prustasi.
"Terus?" Tanya Aldo datar.
"Gue mau jambak rambut lo!" Teriak Nadia, dan tanpa aba-aba segera mendaratkan tangan nya tepat di kepala nya yang sudah di sisir begitu rapih oleh Aldo.
Aldo tertegun mendengar nya, menelan ludah nya, karena untuk yang kesekian kali nya, jambul kece Aldo kembali terancam. "Lepasin," jawab Aldo dan berusaha menepis tangan Nadia.
Namun hasil nya nihil, tenaga Nadia begitu kuat dan semakin heboh tangan nya bergerak mengacak rambut Aldo. "Euhhhhh gue sebel gue sebelll sama lo, Aldo!! Kemarin lo lempar penghampus ke kepala gue, gue lagi pusing dan lo kemarin bikin gue tambah pusing!" Tangan Nadia sangat lihay mengacak rambut Aldo yang sudah di susun nya sekian menit, kini telah hancur hanya beberapa detik.
"Aduhh lepasin ah, lepasin woi, lepasin gue cewek samsak," teriak Aldo, dan berhasil menghentikan nya.
"Berantakan jadi nya jambul gue," jawab Aldo dengan emosi, dan tangan nya menyisir rambut nya sendiri menggunakan jari tangan nya.
Tangan Nadia mengepal erat seperti ingin memberi bogeman kepada sang musuh, menggeretakan gigi nya seolah harimau yang sedang ingin memangsa.
Aldo memandang Nadia sebal, namun dalam batin nya Aldo tertawa karena cewek samsak itu memang makhluk aneh.
"Aldo rese!" Tangan Nadia melayang di udara hampir saja mendarat tepat di pipi Aldo seperti yang tadi pagi Nadia lakukan kepada Farel.
Namun seketika tangan itu terhenti karena ada satu tangan yang mencoba menghalangi nya yaitu Gea sahabat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BadGirl Vs GoodBoy
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Nadia? Badgirl sekolahan berparas cantik, berotak pintar, namun sayang seribu sayang hobby nya mencari masalah, entah lah itu hobby atau sekedar rutinitas disaat bosan, yang jelas Nadia begitu absurd, berbeda dengan saudara...