Suasana sore, langit mendung, dengan rintik hujan yang kompak membasahi bumi, bertamu ke bumi, mungkin ingin menjadi saksi bahwa di bumi ada Satria dan Nadia yang sedang berbahagia.
Di sana, tepat nya di bawah pohon, masih dengan tempat yang sama, yaitu Danau favorit Nadia.
Keduanya sedang berteduh, karena hujan yang datang begitu deras, seakan menghalangi keduanya untuk pulang."Hujan nya makin deras, ya." gumam Nadia.
Satria mengangguk, memandang sang kekasih yang sedang memeluk tubuh nya sendiri, pertanda sedang kedinginan.
"Dingin?" Tanya Satria lembut.
"Iya Sat. Dingin banget, ishh" jawab Nadia dengan suara kedinginan.
Satria pun melepaskan jaket nya, detik selanjut nya memakai kan jaket itu di tubuh Nadia, namun belum sempat Satria melakukan nya, Nadia segera menepis nya.
"Jangan," sambar Nadia.
"Kenapa?" Tanya Satria heran.
Nadia tiba-tiba tersenyum, memperlihatkan deretan gigi rapi nya.
"Kenapa jangan?" Tanya Satria kembali.
Nadia pun melepaskan tangan yang menyampai di tubuh nya, "aku gak dingin kok, aku becanda,"
Satria pun tersenyum tipis, "sayang nya aku gak percaya kalau kamu becanda," jawab Satria, dan segera menyampaikan jaket milik nya di tubuh Nadia.
"Kamu juga dingin, kalo sakit karena kedinginan gimana?" Ujar Nadia cemas.
"Kakak kuat, gak akan sakit cuma karena kedinginan,"
"Kamu sok kuat,"
"Kakak emang kuat, buktinya Kakak rela jatuh bangun buat ngejar kamu,"
"Kamu gombal sayang," jawab Nadia dan mencubit pipi Satria gemas.
Kini hati Satria sangat bahagia bertubi-tubi, hati nya melambung ke atas, keluar dari tempat persembunyian nya dan seakan berjingkrak kesana kemari.
"Setiap hari dong panggil sayang nya, jadinya kan bahagia, emang nya rugi kalo bahagiain pacar sendiri?" Tanya Satria.
"Kalo keseringan gak mau ah, udahlah cukup aku dan sepertiga malam aja yang tahu, seberapa sering nya nama kamu yang aku sebut di setiap sujud ku," jawab Nadia.
Mendengar nya, hati Satria benar-benar tertawa geli, dirinya tidak salah meletakan hati. Dan kini hati Satria selalu bahagia karena sudah pada tempat nya.
Satria pun hanya bisa tersenyum penuh arti, di dalam senyuman itu, ada bahagia yang tak bisa di ucapkan, dan senyuman lah yang mewakili nya.
Nadia pun tertawa, "aku lebay, ya?" Tanya Nadia.
Satria pun terkekeh, dan mengacak rambut Nadia gemas, "lebay banget," ujar Satria tersenyum jahil.
Nadia mendelik manja, "yah, maaf." Liih Nadia sangat menggemaskan.
"Mau kamu lebay, atau alay, atau apapun itu silahkan aja, Kakak senang sekalipun kamu galak juga, kamu tetep aja menggemaskan di hati Kakak,"
Nadia menggigit bibir bawah nya, menahan senyuman nya, hati nya begitu berdetak tak karuan.
"Udah gak usah terbang gitu hatinya," goda Satria kembali.
Nadia tidak menjawab, hanya bisa menahan senyuman geli nya, karena sang kekasih benar-benar berhasil membuat Nadia tersipu malu.
"Masih dingin?" Tanya Satria.
Nadia menggeleng, lalu menyenderkan kepala nya di pundak Satria.
"Gak apa kan aku nyender gini?" Tanya Nadia.
KAMU SEDANG MEMBACA
BadGirl Vs GoodBoy
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Nadia? Badgirl sekolahan berparas cantik, berotak pintar, namun sayang seribu sayang hobby nya mencari masalah, entah lah itu hobby atau sekedar rutinitas disaat bosan, yang jelas Nadia begitu absurd, berbeda dengan saudara...