Cici Kembalilah

84.7K 3.7K 46
                                    

Pagi itu Cici masuk ke sekolah, namun bukan dengan Cici yang seperti biasa, kali itu mata nya nampak sembap, karena semalaman Cici terus saja menangis .

Flashback on

Semalaman Cici terus saja di hantui dengan rasa tak karuan, seketika di fikiran Cici selalu terbesit nama Aldo, saat dirinya berusaha untuk melupakan Aldo namun keadaan pun malah sebalik nya, yang ada bukan nya lupa, malah Cici terus semakin ingat kepada Aldo.

Cici pun tak tahu, kapan rasa suka itu muncul, mungkin saat Aldo yang selalu membantunya di saat dia kesusahan, atau pun Aldo yang selalu mengalah kepada Cici, atau juga karena sifat Aldo yang terlihat sederhana, yang membuat Cici jatuh cinta. Entah karena apapun itu alasan nya, yang terpenting Cici sangat bahagia saat berada di dekat Aldo.

Di sisi lain pun Cici berfikir bahwa, apakah harus dia memaksakan takdir? Takdir yang sudah jelas sedang tak berpihak kepada nya.
Apakah bisa hati Aldo melupakan Gea, dan malah balik menyukai Cici.

Cici rasa itu semua mustahil, karena sebaik nya hati adalah yang tulus menyukai, namun Cici pun tak bisa mengelakan nya karena hati nya pun ingin bahagia.

Semalaman Cici terus saja memikirkan Aldo kemudian Gea, mereka berdua adalah orang terpenting di hidup nya, sama sama berpengaruh bagi hidup Cici.

"Apa gue terlalu egois ya, sehingga hati gue enggan untuk menerima penjelasan dari sahabat gue sendiri" gumam Cici, karena memang kebetulan pas sore, Gea pun memberanikan untuk ke rumah Cici untuk menjelaskan semuanya, namun Cici malah mengacuhkan Gea selama 3jam seorang diri di ruang tamu, sedangkan Cici mengunci diri di kamar.

"Gue ngerasa bersalah banget sama Gea, tapi gue juga kecewa sama dia" gumam Cici kepada dirinya sendiri

"Gue kecewa juga sama diri gue sendiri, kenapa dengan gampang nya gue ngerusak persahabatan gue, yang udah kita bangun dari kecil"

"Karena Aldo, memang Aldo cowok yang membuat gue seperti ini, membutakan semuanya" kini cairan di mata nya pun mulai meleleh, dan kembali seakan membuat aliran sungai di pipi manis Cici itu.

Cici tak bisa berkata lagi, karena menangis adalah cara paling ampuh melupakan semua masalah di otak nya, dan meluapkan semua emosi yang sudah tak terbendung, dan begitu sangat lelah dia menangis, hingga dia pun memejamkan mata nya perlahan, dan tertidur lah dengan fikiran yang buyar .

Flashback Off

Cici pun duduk di bangku nya, dengan kedua tangan melipat di dada, dan mulut nya tetap bungkam, tak mengeluarkan sepatah kata apapun.

"Ci" Nadia yang duduk di belakang Cici pun menggoyang goyangkan bahu Cici

Kebetulan Gea pun belum datang, jadi Nadia bisa dengan mudah menjelaskan semuanya.

Cici pun dengan sangat malas membalikan badan nya ke arah Nadia "Apa?" Kini Cici pun berkoar

"Mau sampai kapan sih lo gini terus?"tanya Nadia to the point

"Sampai hati gue, bisa nerima semuanya" Jawab Cici datar

"Kapan Ciiii kapannnn?"

Cici hanya mengedikan kedua bahu nya cuek, dan kembali mengarahkan pandangan nya lagi ke depan.

"Ciciiiiiiiiii" teriak Nadia kini menggema di kelas, memang Nadia pun mempunyai gelar si teriakan maut ke dua, namun tetap nomor satu nya Cici.

"Berisik" Jawab Aldo dan Fikram kompak

Nadia hanya mendelik tidak meladeni Duo kupret itu, karena begitu sebal melihat Cici bungkam kembali.

**

BadGirl Vs GoodBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang