Sebelah alis Oliver terangkat heran. "Tertipu? Apa maksudmu?"
Tangan Peter yang berada di atas meja terkepal erat. "Tidak ada penduduk Aequor yang terdaftar dengan nama Neil Hayes. Dengan kata lain, dia memberi kita nama palsu. Dia sudah membohongi kita, Oliver," jelasnya geram.
Oliver terperangah, sulit memercayai apa yang baru dia dengar. "Aku yakin dia tak bermaksud begitu," bantahnya, tak ingin berprasangka terhadap korban. Dia masih ingat dengan jelas betapa ketakutannya sosok remaja yang mengaku bernama Neil itu sewaktu mengira mereka adalah orang suruhan si pembunuh. "Barangkali dia khawatir si pembunuh akan kembali mencarinya, makanya dia sengaja merahasiakan identitas aslinya."
Peter menyusurkan tangan ke rambutnya dengan raut gusar. "Bisa jadi. Masalahnya, sekarang tak ada cara untuk mencari tahu sejauh mana dia berbohong. Beberapa rekan temanku juga tengah mencarinya, tapi belum menemukan petunjuk apa pun. Dia menghilang tanpa jejak. Seakan dia datang hanya untuk menipu kita semua." Dia kembali meraih ponselnya dari atas meja sewaktu terdengar nada pesan masuk. "Dari Harry. Dia bertanya kita ada di mana," katanya, sementara jari-jarinya bergerak cepat membalas pesan.
"Dia menemukan sesuatu?" tanya Oliver, teringat kalau cowok berambut gondrong itu ditugaskan untuk memeriksa CCTV stasiun Andromeda.
"Yeah. Dia mau ke sini untuk menunjukkan sesuatu pada kita." Baru saja dia selesai berbicara, Harry muncul dari arah kamar kecil dan langsung menuju meja mereka. "Teleport memang banyak gunanya," komentar Peter.
"Kalian harus melihat ini," ujar Harry dengan nada tergesa-gesa, sambil menggeserkan jari beberapa kali di layar tablet yang dipegangnya. "Aku sudah memeriksa apa yang kalian minta, dan ini hasilnya."
Oliver dan Peter memperhatikan layar tablet dengan saksama. Layar tersebut menampilkan rekaman CCTV pada tanggal yang disebutkan Hayley sebagai tanggal pertemuannya dengan orang yang diduga merupakan komplotan si pembunuh. Dalam rekaman tersebut, terlihat Hayley mendekati loker dan menaruh ponsel di dalamnya, kemudian meninggalkan tempat itu. Selama setengah jam berikutnya, tak terlihat siapa pun mengambil ponsel Hayley. Hanya ada puluhan calon penumpang kereta melintas, tanpa seorang pun yang menuju loker.
Rahang Oliver menegang ketika menyaksikan seorang pria tiba-tiba muncul dan langsung berderap ke arah loker tempat Hayley meninggalkan ponselnya. Orang itu mengenakan topi dan berjalan sambil menunduk hingga wajahnya tak terlihat jelas. Tanpa ragu, sosok misterius tersebut langsung mengambil ponsel dari dalam loker dan menyimpannya di saku jaket. Lima belas menit kemudian, dia kembali dan meletakkan ponsel Hayley di tempat semula, kemudian membalikkan tubuh.
"Nah, sekarang perhatikan," ujar Harry, menekan tombol 'pause' hingga rekaman CCTV berhenti tepat saat wajah orang itu menghadap ke arah kamera, sedikit mendongak ke atas. Namun karena jaraknya cukup jauh, tetap saja wajahnya tak terlihat jelas, apalagi karena topi yang dia kenakan. Kemudian, Harry memperbesar gambar di layar, dan wajah sosok tersebut kini terpampang jelas di hadapan mereka semua. "Aku yakin kalian tahu siapa dia."
"Orang itu--" Oliver mengepalkan tinjunya dengan geram selagi matanya terpaku pada wajah Kyle Raven. "Jadi dia memang terlibat."
Peter mengerutkan kening. "Tapi kenapa dia harus turun tangan sendiri?"
Harry tersenyum penuh kemenangan. "Well, kurasa aku bisa menjawabnya. Aku menyelidiki nomor yang mengirimi Hayley pesan setelah ponselnya dikembalikan--yang berisi pesan bahwa dia sudah menjalankan tugas dengan baik--dan menemukan sesuatu yang menarik. Ternyata, lokasi pengirimnya saat itu berasal dari stasiun Andromeda, dan saat pesan itu dikirim Kyle masih berada di sana." Dia berhenti sejenak untuk memastikan dua pendengarnya mencerna apa yang dia ucapkan barusan. "Kalian percaya kalau itu hanya kebetulan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
OLIVER'S PUZZLE [COMPLETED]
Mystery / Thriller[Ambassador's Pick Oktober 2024] [Cerita ini akan tersedia gratis pada 6 Agustus 2021] *** Pembunuhan berantai di Andromeda City mengincar nyawa para Anak Spesial. Oliver harus menemukan kembali ingatannya yang hilang agar dapat menghentikan aksi se...