Begitu tiba di rumah sakit, kami langsung menuju kamar VIP tempat Oliver dirawat. Jantungku berdebar tanpa alasan selagi kami menyusuri koridor. Kurasa, aku cemas kalau-kalau dia pergi lagi tanpa bilang-bilang--meskipun kini dia tak lagi punya alasan untuk melakukannya. Akan tetapi, kegelisahanku dengan cepat berganti menjadi kelegaan sewaktu melihat dia duduk mengobrol dengan Harry di kamarnya. Setahuku dulu mereka tidak terlalu dekat, tapi kudengar Harry sering mampir untuk menjenguk Oliver saat dia masih dirawat untuk luka tusukan di punggungnya--yang untungnya, tidak terlalu dalam. Barangkali sejak itulah mereka berdua menjadi akrab.
"Hei, Sheridan," sapa cowok berambut gondrong itu sewaktu aku melangkah masuk. Setelah hampir mati bersama-sama, mendadak dia bersikap sedikit lebih ramah padaku.
"Kau sudah mau pergi?" tanyaku ketika dia bangkit dan meraih ranselnya.
Mata kehijauan Harry melempar tatapan datar padaku. "Aku ini orang sibuk, Sheridan. Aku harus pergi menemui dokterku lalu mengurus beberapa pekerjaan yang tertunda," sahutnya, kemudian berderap ke luar setelah mengangguk ke arah Peter.
"Dia benar-benar sudah sangat, sangat sehat," ucapku sinis, lalu menghempaskan tubuh di sebelah Oliver. "Siap untuk pulang?" tanyaku padanya. Pertanyaan yang tidak perlu, sebetulnya, sebab dia bahkan sudah mengganti seragam pasiennya.
Dia mengangguk. "Aku sudah berada di sini lebih lama dari yang seharusnya."
"Mereka hanya ingin memastikan kau pulih sepenuhnya. Bagaimanapun, ada lima peluru yang menembus tubuhmu, ingat?" tukas Peter, beranjak duduk di seberang kami.
Oliver tersenyum canggung sambil beringsut gelisah di kursinya. "Yeah, aku tahu."
Kejadian tersebut masih membuatku bergidik hingga kini. Setelah menyaksikan beberapa detektif menembak Stan secara bersamaan, aku pingsan dan baru mendengar cerita selengkapnya dari Peter--yang mendapat informasi dari salah satu detektif--usai aku siuman. Dia bilang, lima dari seluruh peluru yang ditembakkan ke Stan tembus hingga ke tubuh Oliver. Stan tewas dalam perjalanan ke rumah sakit akibat kehabisan darah, sementara Oliver beruntung dapat bertahan lantaran kekuatan healing yang dimilikinya. Begitu tiba di rumah sakit, dia langsung dioperasi untuk mengeluarkan kelima peluru yang bersarang di tubuhnya.
Proses pemulihannya sendiri termasuk sangat cepat--sebagai hasil dari kombinasi antara penanganan medis dan kekuatan healing-nya, mengingat dia bahkan sudah berniat pulang sejak seminggu yang lalu, dan sejujurnya itu sungguh melegakan. Dia bersikeras bahwa tubuhnya sudah baik-baik saja, tetapi Kai Lennox, sebagai walinya, menegaskan agar dia menunggu persetujuan dari dokternya. Dan hari ini, barulah akhirnya dia diperbolehkan pulang.
"Aku tidak melihat Mr. Lennox. Beliau tak datang?" tanyaku.
"Dia sedang mengurus beberapa hal terkait administrasi," jawab Oliver, kemudian menarik napas dalam-dalam dan menelan ludah beberapa kali dengan raut tegang. "Apa kalian tak keberatan untuk terus berteman denganku? Maksudku, bagaimanapun Mr. Sheridan tewas akibat menolong ayahku, dan kalian juga tahu kalau ayahku adalah seorang pembunuh, jadi aku akan mengerti kalau kalian tak mau lagi menjadi temanku."
Aku sudah tahu kalau cepat atau lambat dia akan menanyakan itu--dan pasti itu sebabnya dia tampak gelisah dari tadi. Menilik dari kepribadiannya, dia pasti merasa bersalah lantaran berpikir ayahnya adalah penyebab kematian ayahku. Tapi, aku dan Peter sudah memutuskan bahwa kami tak akan menyalahkan ayahnya dan akan tetap bersikap seperti biasa terhadapnya. Ini sekaligus menjadi cara kami untuk menghormati keputusan yang diambil Dad--dengan tak menyesali keputusannya untuk membantu ayah Oliver.
"Kau sungguh-sungguh berpikir kami orang seperti itu?" Aku balik bertanya padanya sambil bersedekap. "Jika benar, itu sangat mengecewakan. Kami berteman denganmu karena kau adalah kau. Kenyataan tentang keluargamu--atau apa yang dilakukan oleh ayahmu--takkan mengubahnya. Lain kali, cobalah menanyakan pertanyaan yang lebih bermutu."
KAMU SEDANG MEMBACA
OLIVER'S PUZZLE [COMPLETED]
Mystery / Thriller[Ambassador's Pick Oktober 2024] [Cerita ini akan tersedia gratis pada 6 Agustus 2021] *** Pembunuhan berantai di Andromeda City mengincar nyawa para Anak Spesial. Oliver harus menemukan kembali ingatannya yang hilang agar dapat menghentikan aksi se...