Chapter 65

2.5K 491 12
                                    

Ketegangan seolah meningkat setelah kemarin kami mendapati fakta bahwa tanda tangan orang tua atau wali diperlukan dalam rangka mengikuti terapi pengembalian ingatan. Untukku, aku hanya perlu membujuk ibuku agar bersedia menandatanganinya--itu juga kalau aku memutuskan untuk mengikuti terapi itu. Namun, lain halnya dengan Oliver. Dia tak memiliki satu pun keluarga. Jadi, siapa yang bisa menjadi wali untuknya? Bahkan jika seseorang entah-dari-mana muncul dan bersedia menjadi walinya, proses pengajuan wali memakan waktu yang cukup lama, padahal Oliver memerlukan ingatannya secepatnya--kalau bisa saat ini juga.

"Kita akan menemukan jalan lain." Aku berusaha menyemangati cowok itu meski tak sepenuhnya yakin pada ucapanku. "Bagaimanapun, terapi itu juga terlalu berisiko. Ingatanmu bisa hilang seluruhnya, jadi tak bisa mengikutinya mungkin adalah hal yang bagus. Kau tahu, blessing in disguise."

Upayaku tidak terlalu berhasil, sebab dia menggeleng lemah dengan raut tertekan. "Entahlah, Alice. Inti dari semua permasalahan ini ada dalam ingatanku, dan hanya ini satu-satunya cara untuk mendapatkannya."

Aku bertukar pandang dengan Peter, memberinya isyarat untuk mengucapkan sesuatu. Dia lebih jago bicara daripada aku, jadi barangkali dia bisa menyemangati Oliver. "Mungkin informasi dari Hayley bisa menjadi petunjuk," katanya, lalu melirik sosok yang duduk di sebelahnya. "Kau menemukan sesuatu, Harry?"

Yang ditanya hanya menyahut singkat, "Belum." Kemudian dia kembali memusatkan perhatian pada layar laptop di pangkuannya, sementara jari-jarinya terus mengetik tuts keyboard tanpa henti. Harry mendapat tugas untuk melacak nomor ponsel yang mengirim pesan berisi ancaman ke Hayley, serta memeriksa CCTV stasiun Andromeda pada hari Hayley ke sana untuk menaruh ponsel di loker. Sejujurnya, aku tak mengerti kenapa dia datang ke rumahku bila tak berniat untuk ikut berdiskusi sama sekali.

Aku bersandar di sofa. "Tapi, sebetulnya kenapa kita yang harus bersusah payah menyelesaikan ini?"

Peter mengernyit ke arahku. "Maksudmu?"

"Yah, aku tahu kalau aku sudah pernah membahas ini sebelumnya, tapi kita sudah mengusahakan semua yang kita bisa--dan menemukan jalan buntu, jadi kenapa tidak membiarkan detektif yang mengurusnya dari sekarang? Kita tidak harus mengambil tanggung jawab yang berat ini, ya kan?"

"Aku tidak bisa," sahut Oliver pelan. "Si pembunuh terang-terangan menggunakanku sebagai alasan dia membunuh mereka semua. Jadi, bagaimana mungkin aku menghindar dari tanggung jawab untuk menghentikannya? Jika dia terus membunuh orang sementara aku tak melakukan apa-apa, aku akan hidup dengan rasa bersalah dan penyesalan seumur hidupku." Dia menunduk sambil menghela napas panjang.

Aku mengamatinya sambil menggeleng. Seharusnya aku sudah tahu dia akan berkata begitu. Oliver bukan tipe orang yang menutup mata saat melihat ketidakadilan terjadi di depan matanya. Contohnya saat musim semi tahun lalu. Sekelompok murid senior menindas murid junior bernama Karen. Setiap hari, mereka merampas uang cewek itu, mengolok-oloknya, serta membuatnya membawakan tas mereka. Dan tentu saja, tak ada yang mau repot-repot membantunya.

Aku sendiri ingin melakukan sesuatu, tapi tak bisa lantaran sedang dalam masa hukuman akibat ketahuan mencontek di kelas. Peter menyarankan agar aku tidak melakukan apa pun supaya masa hukumanku tak diperpanjang, dan aku terpaksa menyetujuinya. Akhirnya, Oliver-lah yang membantu Karen. Dia terang-terangan membela cewek itu di depan banyak orang dan menuding para murid senior itu sebagai pelaku penindasan. Dia juga yang melapor ke kepala sekolah, yang kemudian mengusut kasus itu lebih lanjut, dan memberi hukuman skors kepada para murid senior tersebut.

Well, mengingat Oliver turun tangan untuk membantu permasalahan orang lain yang tak ada hubungannya dengan dia, wajar saja kalau dia tak bisa tinggal diam ketika banyak nyawa melayang akibat dirinya. Mustahil dia akan mengabaikan si pembunuh dan menjalani hidup dengan tenang seolah tak terjadi apa-apa.

OLIVER'S PUZZLE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang