Chapter 66

2.3K 480 12
                                    

Akhirnya Oliver berkata, "Saya ... saya memiliki alasan tersendiri kenapa saya harus memperoleh kembali ingatan saya, Sir."

"Dan alasan itu ada hubungannya dengan penyebab Orlando dibunuh, kan? Aku tahu ada sesuatu yang dia sembunyikan selama ini, dan aku tak ingin hanya berdiam diri lagi." Kai meletakkan sebelah tangan di pundak Oliver. "Biarkan aku membantu. Oke?"

Oliver bertukar pandang denganku dan Peter sekilas. Sorot matanya seolah bertanya, Haruskah? Jadi aku mengangguk. Bagaimanapun, kami memerlukan tanda tangan Kai, jadi sebetulnya kami tak punya pilihan selain menyetujui syaratnya.

"Baiklah, Sir, saya akan menceritakan semuanya. Tapi setelah saya mendapatkan kembali ingatan saya."

Kai menatap Oliver sejenak, seakan tengah menilai apa ucapan cowok itu dapat dipercaya. "Cukup adil. Tapi jangan coba-coba untuk menipuku, kau mengerti?"

Setelah Kai menandatangani formulir tersebut, kami menuju Omnia Hospital untuk menemui Ms. Connely. Wajah psikiater itu memucat ketika melihat kami di ambang pintu kantornya, tapi setelah Oliver menjelaskan kalau hanya dia yang meminta ingatannya dikembalikan, rona wajah wanita itu berangsur-angsur kembali normal. Dia menanyakan nama lengkap Oliver, jari-jarinya beberapa sentimeter di atas laptop, siap untuk mencari data soal Oliver. Namun, ketika cowok itu menyebutkan nama lengkapnya, dia ternganga.

"Oliver ... Miller ...?" Matanya terbeliak dan wajahnya tampak kaget. Dari reaksinya, aku menyimpulkan kalau dia mengingat nama tersebut. Wanita itu menelan ludah, kemudian menunduk dan melanjutkan mengetik di laptop dengan ekspresi serba salah. "Kau kehilangan seluruh ingatanmu, kan?"

"Benar, Ma'am."

Ms. Connely menggigit bibir dengan ekspresi penuh penyesalan. Dia kelihatan sulit menemukan kata-kata yang tepat untuk disuarakan. "Kau adalah satu dari beberapa terapi yang gagal kala itu. Sebenarnya, orang tuamu tidak berniat untuk menghapus seluruh ingatanmu--hanya memorimu akan suatu hal--tapi terjadi kesalahan kecil saat proses penghapusan ingatan, makanya ...." Dia tak melanjutkan, tapi penjelasannya sudah lebih dari cukup bagi kami.

Di sebelahku, Oliver membeku. "A-apa yang Anda katakan itu benar?" tanyanya, sedikit terbata-bata. Aku yakin besar artinya bagi Oliver untuk mengetahui bahwa orang tuanya tidak bermaksud untuk menghapus seluruh ingatannya. Kurasa, dengan demikian dia merasa tidak sepenuhnya dibohongi. Itu kecelakaan, bukan disengaja, dan itu membuat perbedaan yang cukup besar.

Wanita di hadapan kami mengangguk pelan, lalu memusatkan perhatian pada layar laptop. "Di sini tertulis kalau alasan mereka mendaftarkanmu mengikuti Proyek Penghapus Ingatan adalah untuk melenyapkan traumamu." Matanya berpaling ke Oliver. "Kau yakin masih menginginkan kembali ingatanmu? Bisa jadi ini menyangkut kenangan yang buruk. Beberapa hal sebaiknya dilupakan untuk selamanya."

Aku jadi cemas mendengarnya. Seperti kata Kai tadi, orang tua Oliver pasti memiliki alasan kuat di balik keputusan mereka untuk menghapus ingatannya. Dan instingku mengatakan kalau alasan itu sama sekali bukan tentang saudara-misterius-yang-sudah-lama-hilang.

Namun, keputusan Oliver tampaknya sudah bulat, sebab--alih-alih menjawab--dia malah mengulurkan tablet berisi formulir yang telah ditandatangani oleh Kai Lennox. "Tolong kembalikan ingatan saya, Ma'am." Suaranya menunjukkan kalau dia sudah memutuskan, dan tak berniat mengubahnya lagi, apa pun yang terjadi.

"Aku sudah memperingatkanmu tentang risikonya, dan kau masih bersikeras?" Suara Ms. Connely penuh ketidakpercayaan. Tanpa ragu, Oliver mengangguk. Ms. Connely menarik napas dalam-dalam dan meraih tablet di atas meja. "Baiklah, aku akan segera memprosesnya." Selama beberapa menit, hanya terdengar bunyi jari-jari psikiater itu beradu dengan tuts keyboard, kemudian dia meminta Oliver memasukkan sidik jarinya di alat pemindai, dan berkata, "Baiklah, ayo kita pergi. Terapinya akan dimulai dalam waktu satu jam, jadi waktu kita tak banyak."

OLIVER'S PUZZLE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang