Chapter 79

2.3K 508 101
                                    

Kyle mengangguk dalam-dalam. "Kau benar. Aku memang melakukannya dengan seizin kakekku. Tapi Grandpa sama sekali tak terlibat dengan semua ini. Dia hanya tahu sebatas ancaman si pembunuh untuk menghancurkan RavenCorp."

Dalam kepala, otakku bekerja keras. Siapa sebenarnya sosok si pembunuh itu, sampai-sampai Leon Raven menganggap serius ancamannya? Pria tersebut tidak terlihat seperti orang yang bisa diancam tanpa bukti nyata, jadi si pembunuh pasti memiliki sesuatu di tangannya. Sesuatu yang bisa menghancurkan RavenCorp dalam sekejap.

Perhatianku teralihkan oleh suara gonggongan anjing, dan seekor anjing jenis pug tiba-tiba berlari masuk entah dari mana, melesat mendekati Kyle. Cowok itu langsung meraihnya dengan dua tangan dan berbisik, "Kembali ke mobil." Anjing di pelukannya seketika melompat turun dan berlari meninggalkan kami. "Dia kelihatan seperti anjing sungguhan, kan? Tapi--percaya atau tidak--dia robot. Aku membawanya dari rumah ibuku," jelas Kyle sewaktu melihatku mengernyit.

Aku bukan memikirkan dari mana dia mendapat benda itu, melainkan lantaran melihat label yang familier di ekor anjing itu tadi sewaktu Kyle menggendongnya. Jangan dicuci dengan air--RavenCorp Technology. Aku ingat pernah melihat benda sejenis dengan label yang sama baru-baru ini. "Jangan-jangan, itu edisi terbatas yang diproduksi RavenCorp sembilan tahun silam?"

Sebelah alis Kyle terangkat heran, tapi dengan cepat dia mengangguk paham. "Oh ... kau pasti sudah pernah melihat robot corgi milik Alex. Kau tahu, RavenCorp mengembangkan teknologi khusus untuk produk ini. Saat pembelian, sejumlah data milik pembeli--misalnya sidik jari dan fitur wajah--akan dimasukkan ke dalam sistem tiap robot. Jadi, setiap kali robot mengidentifikasi kehadiran pemiliknya, baterai yang ditanam dalam tubuh mereka akan terisi ulang secara otomatis. Oleh sebab itu, mereka tak akan mati selama berada di dekat pemiliknya. Dan jika kau mematikan mereka untuk waktu yang lama, mereka akan menyala lagi asal disentuh oleh pemiliknya selama beberapa menit. Hanya saja, teknologi ini tidak dijelaskan kepada pembeli demi melindungi kerahasiaan teknologi RavenCorp. Yang dikatakan pada mereka adalah baterainya menggunakan tenaga matahari, dan kegunaan dari data milik pembeli yaitu agar para robot dapat mengenali pemilik mereka."

Baterai yang terisi ulang secara otomatis? Aku mengerutkan kening, bingung lantaran apa yang waktu itu kulihat berbeda dengan apa yang dia katakan. Kyle pasti salah menjelaskan, sebab robot milik Alex masih bisa menyala bahkan meski tanpa kehadiran pemiliknya. Akan tetapi, aku memutuskan untuk tak mengutarakannya, sebab itu tak ada gunanya.

Kyle melirik jam yang melingkari pergelangan tangannya. "Waktu kita tidak banyak. Ada satu hal lagi yang ingin kukatakan padamu. Soal Alex ... dia masih hidup."

Aku menghela napas keras-keras usai mendengarnya, lalu menelengkan kepala, memberinya tatapan tajam. "Aku akan mati sebentar lagi dan kau masih mau menipuku? Kau tak berpikir kalau kau sudah keterlaluan?"

"Aku serius." Matanya mengunci tatapanku. "Untuk apa aku membohongi orang yang akan mati? Boleh dibilang kau akan membawa apa pun yang kau dengar di sini ke liang kuburmu. Jadi aku tak punya alasan untuk menipumu lagi."

Aku memicingkan mata. "Jadi kau tahu kalau dia masih hidup, tapi kau tak tahu di mana dia?" tanyaku memastikan. Aku tak ingin memelihara harapanku terlalu tinggi.

"Aku tahu di mana dia berada. Tapi aku tak yakin kau akan percaya, sebab aku tak memegang bukti apa-apa di tanganku."

Aku mengernyit sambil mengamati raut wajahnya. Bolehkah aku berharap dia berkata jujur? Sebab besar artinya bagiku untuk mendapat kepastian kalau Alex masih hidup. Kendati tak akan sempat bertemu dia, aku sudah cukup senang lantaran masih ada kemungkinan dia akan kembali ke keluargaku suatu hari nanti. Dan kurasa itu penghiburan yang lebih dari cukup bagi orang yang akan mati, sebab tiba-tiba aku merasa lebih tenang, seolah siap untuk menyambut ajal yang akan segera menjemputku. "Baiklah, aku akan memercayaimu untuk terakhir kalinya," ujarku. "Bagaimana keadaannya? Dia baik-baik saja, kan?" Sekarang, hanya itu yang ingin aku tahu. Aku bahkan tak peduli lagi bagaimana Kyle bisa mengetahui keberadaannya.

OLIVER'S PUZZLE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang