Chapter 82

2.4K 499 11
                                    

Awalnya, aku tak mengerti kenapa Stan bersikap seperti itu--perubahannya terlalu mendadak. Sewaktu mendengar ucapan Kyle, barulah aku sadar; dia pasti telah menggunakan kekuatannya untuk merusak semua ponsel yang ada di sini. Dan itulah sebabnya Stan begitu murka. Rencananya, apa pun itu, pasti jadi berantakan.

"Pegang dia," perintah Stan ke Luca. Aku hanya bisa menatap dengan ngeri ketika dia menghajar Kyle bertubi-tubi hingga--hanya dalam waktu singkat--cowok itu babak belur dengan wajah berlumuran darah. Sejujurnya, aku tak yakin dia bisa bertahan jika terus dipukuli seperti itu, tapi Stan tiba-tiba berhenti memukulinya lantas berkata ke Mia, "Pergi dan perintahkan mereka untuk menghabisi semua orang pukul enam tepat."

Wajah Oliver memucat begitu mendengarnya. "Apa kau sungguh-sungguh harus melakukannya? Kenapa kau tak membunuhku saja? Bagaimanapun, mereka semua tak ada hubungannya dengan persoalan ini."

Stan membalikkan tubuh, menghadap ke Oliver. "Kenapa aku tak membunuhmu saja?" ulangnya dengan nada dingin. "Tentu saja karena kau harus tetap hidup. Seluruh Anak Spesial harus mati, kecuali kau."

"Aku? Tapi--kenapa?" sahut Oliver, bingung. "Bukankah kau membenciku?"

"Benar. Makanya kau akan tetap hidup dengan mengenang kematian banyak orang. Itulah hukuman yang harus kau terima atas perbuatan ayahmu." Stan berjalan mendekati Oliver. "Mereka semua mati akibat dirimu, Myers, ingat itu. Seperti halnya orang tuamu."

Oliver terperangah begitu Stan menyebut-nyebut soal orang tuanya. "Tunggu, apa maksudmu? Jangan-jangan kecelakaan itu ...."

Stan mengangguk dengan raut tak bersalah. "Perlu waktu lama untuk mencari kalian dan aku sudah hampir menyerah, tapi suatu hari aku berhasil menemukan kalian. Tak kusangka kalian bertiga ternyata berada di Andromeda City--entah sejak kapan, hanya saja dengan identitas yang berbeda. Yang lebih membuatku sakit hati adalah, kalian semua tampak sangat bahagia. Ayahmu menghancurkan keluargaku, sedangkan dia sendiri hidup bahagia bersama keluarga kecilnya? Itu benar-benar tak adil, dan aku tak dapat membiarkannya begitu saja. Jadi, aku menyuruh Luca mengutak-atik rem mobil mereka sedikit, dan hasilnya sesuai dengan yang kumau."

Aku menahan napas usai mendengarnya. Jadi itu fakta sebenarnya di balik kecelakaan yang menewaskan orang tua Oliver? Ini buruk. Aku tak yakin apa yang akan dilakukan Oliver sekarang. Dengan tegang, aku menyaksikan wajah Oliver berubah merah, kemudian--sambil berteriak--dia menerjang Stan, menjatuhkan orang itu ke lantai. Setelahnya, dia melompat ke atas tubuh Stan dan melayangkan tinju ke wajahnya beberapa kali. "Aku akan membunuhmu," ujarnya geram.

Anehnya, Stan tak melawan sama sekali, melainkan mulai tertawa. "Benar ... lakukan itu," katanya, terbatuk-batuk lantas meludahkan darah. "Jadilah pembunuh--seperti ayahmu."

Sekujur tubuhku membeku begitu mendengarnya. Apakah ini yang dia rencanakan sejak awal? Tak hanya berniat membebani Oliver dengan rasa bersalah, tapi dia juga ingin membuat Oliver menjadi seorang pembunuh? Aku tak boleh membiarkannya terjadi. Hidup Oliver akan hancur kalau dia sampai membunuh Stan.

"Oliver, hentikan!" seruku panik, tapi cewek berambut hitam yang dari tadi berdiri di sebelahku segera membekap mulutku dari belakang. Kendati tubuhnya kecil, ternyata dia memiliki kekuatan yang cukup besar. Atau mungkin itu karena kedua tanganku masih terikat, jadi aku tak bisa melawan.

"Bagus, Jane, terus pegangi dia," kata Luca sambil melempar Kyle melayang menghantam lantai di dekatku.

Lantaran tak bisa melakukan apa pun, aku hanya dapat berharap pada Peter, yang tengah berusaha menarik Oliver dari atas tubuh Stan. Tapi, bukannya berhasil, Oliver malah mendorongnya hingga Peter terguling jatuh, kemudian menjulurkan kedua tangan ke leher Stan dengan mimik penuh amarah. Dia seperti bukan dirinya. Oliver yang kukenal takkan pernah melakukan hal seperti itu.

OLIVER'S PUZZLE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang