Chapter 76

2.1K 491 13
                                    

Harry menyelinap masuk ke mobil Alice--yang ternyata tak dikunci, dan keluar beberapa saat kemudian. "Tak ada rekaman apa pun di black box mobilnya. Seseorang pasti telah menghapusnya." Dia melaporkan.

Pintu rumah di hadapan mereka tiba-tiba terbuka, dan seorang wanita muda bertubuh langsing keluar dari dalam. Raut wajahnya mengeras begitu menyadari ada tiga remaja asing di halaman rumah. Matanya menyipit, menatap mereka satu per satu dengan sorot penuh kecurigaan, sementara sikap tubuhnya berubah waspada.

"Siapa kalian?" tanyanya. "Ada perlu apa?"

"Kami tersesat, Ma'am." Peter mengambil alih tugas menjawab sebelum yang lain sempat berbicara. "Anda tahu ke mana arah menuju Silky Woods?" Dia menyebut nama salah satu hutan wisata yang baru-baru ini diresmikan oleh pemerintah Andromeda City.

Oliver tak yakin wanita itu akan memercayai mereka, tapi sepertinya kebohongan Peter cukup meyakinkan. "Silky Woods? Letaknya di sebelah barat, kira-kira tiga puluh menit dari sini. Kalian menyimpang cukup jauh." Ketegangan yang menghilang dari wajah wanita tersebut tak luput dari perhatian Oliver. Instingnya mengatakan ada sesuatu yang disembunyikan di dalam rumah, dan barangkali itu sebabnya tadi wanita itu bersikap defensif terhadap mereka. Mungkinkah Alice benar-benar ada di dalam?

"Terima kasih." Peter tersenyum sopan kemudian berbalik dan mengajak mereka pergi. Ketika Oliver membuka mulut untuk memprotes, dia menggeleng dan meletakkan telunjuk di bibirnya, memberi isyarat untuk diam. Jadi Oliver menahan diri dari bertanya dan mengikutinya kembali ke mobil bersama Harry.

"Dia menyembunyikan sesuatu, dude," ucap Harry begitu mereka sudah berada dalam mobil.

"Aku tahu."

"Lalu kenapa kita pergi begitu saja?" tanya Oliver dengan nada gusar seraya memandang lurus ke depan. Wanita itu masih berdiri di tempatnya, mengamati kepergian mereka sambil bersedekap. "Bisa jadi Alice ada di dalam."

"Benar, kenapa kita tak menanyakan soal mobil Alice?" timpal Harry.

"Kalian pikir dia akan membiarkan kita masuk ataupun menjawab pertanyaan kita dengan jujur? Jika memang Alice disekap di dalam sana tapi hanya wanita itu yang diperintahkan untuk menjaganya, besar kemungkinan wanita itu menguasai ilmu bela diri yang lebih dari cukup untuk mengalahkan kita bertiga sebelum kita berhasil menginjakkan ujung kaki ke dalam rumah. Atau, yang lebih buruk, mungkin dia memiliki senjata." Peter memundurkan mobil hingga keluar dari jalan berbatu-batu lalu memarkir mobil di pinggir jalan. "Jadi kita tak boleh bertindak gegabah. Kalau tebakanku benar, sebentar lagi dia akan muncul dengan menggunakan mobil Alice."

Sesuai perkiraan Peter, beberapa menit kemudian mobil merah milik Alice terlihat meluncur dari dalam dan langsung melesat pergi ke arah utara. "Kita takkan membuntuti dia?" tanya Oliver sewaktu menyadari kalau Peter tak kunjung menyalakan mesin mobil.

Peter menggeleng. "Dia pergi sendirian. Artinya, dia hanya bertugas untuk membawa pergi mobil Alice, barangkali untuk menghilangkan jejak. Sekarang saatnya kita memeriksa apa yang sebenarnya dia sembunyikan. Harry"--dia menoleh ke Harry yang duduk di kursi belakang--"kami perlu bantuanmu."

Harry mengangguk paham, meletakkan laptopnya di kursi, lalu meletakkan masing-masing tangan di pundak Oliver dan Peter. Oliver tercengang ketika tahu-tahu mereka sudah berada dalam suatu bangunan hanya dalam satu kedipan mata. Dia tak merasakan apa pun yang mengindikasikan bahwa Harry baru saja melakukan teleport.

Harry memberinya cengiran saat melihat ekspresi bingung terlukis di wajahnya. "Tidak terasa apa pun, kan? Orang-orang selalu mengira teleport akan memberimu sensasi pusing dan sebagainya yang tidak mengenakkan, tapi sebenarnya tidak. Kecuali kalau kau baru saja makan berpiring-piring sebelumnya. Masalah utama bagi pemilik kekuatan teleport cuma seberapa jauh kau bisa berpindah tempat. Itu saja. Tidak semua orang bisa ber-teleport sejauh aku."

OLIVER'S PUZZLE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang