Satu.Kosong

1.1K 122 1
                                    

Keduanya kini berdiri saling berhadapan. Memandang satu sama lainnya dengan tatapan aneh --- yang tak bisa diungkap dengan kata-kata.

"Dafa, Kinno ini anak semata wayang yang Om miliki.

"Hai Kinno, aku Dafa."

Sayang uluran tangan Dafa dan salam perkenalan hangat itu, tak langsung disambut baik oleh remaja berwajah oriental itu.

"Kau tidak keberatan kan kalau Kinno menginap disini?"

Dafa menggeleng. Malah sebaliknya. Dengan begini, bukankah itu artinya dia akan punya teman baru?

"Dad, aku gak mau tinggal di dalam penjara ini!!"

"Jaga mulutmu selama disini!" Danu menekan kalimatnya. "Setidaknya sampai Daddy menyelesaikan semua urusan pendaftaran sekolah Dafa."

Kinno memutar bola matanya. Ia tidak tahu akan melakukan apa saja di dalam kamar yang sama sekali tak mempunyai jendela itu.

"Oh ya Dafa, Kinno bawa hadiah ulang tahun untukmu."

"Sungguh?!!" Mata Dafa membulat penuh.

"Nah Kinno, ayo cepat berikan hadiahnya ya..."

"Dad...!!" Kinno memelotot. Jengah juga ia melihat sikap konyol daddynya itu.

Dengan malas dan ogah-ogahan, ia membuka tas ranselnya. Lalu memberikan sebuah kado pada Dafa.

"Terima kasih, Kinno."

"Yaa.." Jawab Kinno malas. Sedetik kemudian dia sudah menghempaskan tubuhnya ke atas kasur Dafa.

"Kau harus ingat apa tujuanmu ada di rumah ini, paham!!?" Danu mendesis di dekat telinga anaknya.

"Yaudah sana sih berangkat!"

"Awas kalau kau sampai berani berbuat yang macam-macam dengannya!"

Kinno menarik bantal tidur milik Dafa. Lalu menutupi wajahnya dengan bantal itu. Sepertinya ia ingin cepat-cepat mengakhiri semuanya ini.

"Dafa, Om Danu berangkat dulu ya. Kalau kamu mau bertanya-tanya tentang sekolah, tanyakan saja pada Kinno."

"Oke, Om."

Dafa melirik pada Kinno. Dilihatnya Kinno yang malah sudah tiduran sambil memeluk gulingnya.

"Kinno, aku masih punya kue tart ulang tahun kemarin. Kau mau gak?"

Kinno membuka sebelah matanya. Menghela nafas pendek dengan satu pertanyaa besar di kepalanya.

Kenapa ia harus bertemu dengan manusia aneh seperti orang yang ada di depannya kini sih?!

"Baiklah kalau kau tidak mau." Dafa mengembalikan potongan kue tart itu ke dalam kulkas. Lalu ia kembali pada Kinno. "Aku punya banyak harta karun loh di dalam lemari itu."

Dafa membuka lemari kayu dengan ukirannya yang sangat indah dan artistik itu.

"Ada susu kotak, wafer, ciki, biskuit sama celenganku."

GrowingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang