"Ahhh, tunggu-tunggu dulu ya...!!"
Nata pun bergegas menuju kamarnya disela-sela suasana hangat acara buka puasa bersama keluarga besarnya itu.
Tak berapa lama ia pun kembali dengan membawa dua barang yang kelihatan cukup merepotkan untuknya.
Dua barang itu adalah, satu kotak kayu berukuran sebesar kotak sepatu. Dan satu lagi adalah iPadnya miliknya.
"Kinno, apa kau sudah membawanya?" Tanya Nata.
Kinno mengangguk pelan sambil menyerahkan sebuah gulungan kertas yang sudah usang dan berubah warna.
"Apaan sih, lihat dong..!"
Plakk!!
Untuk pertama kalinya, Nata memukul tangan Hassel dengan raut tak suka.
"Aku gak minta kau menyentuhnya ya!"
"Nata.." Sandra sampai terkejut dibuatnya.
"Kak Nata kenapa sih galak banget!!"
Nata mengerjap seperti orang bingung. Lalu raut wajahnya sudah kembali seperti sebelumnya. Dimasukkannya gulungan kertas itu ke dalam kotak kayu, lalu ia gembok dengan gembok kecil berwarna perak.
"Kak Kinno, emangnya itu apaan sih?!"
Kinno angkat bahu. Karena dia sendiri pun tidak tahu isi dari gulungan kertas itu. Sepulang dari SMK Ellite Rovario siang tadi, Nata memintanya untuk mengambilkan sesuatu dari bawah kasurnya, di rumah bundanya yang dahulu.
"Waah, kayak-kayaknya ada yang mau main bajak laut dan harta karun nih..." Canda Eka.
"Okee, berhubung semuanya sudah berkumpul dan sudah selesai makannya. Sekarang aku akan mulai aja.."
"Rafa, hargai adikmu itu kalau sedang bicara.." Anggita memperingatkan Rafa yang sejak tadi asyik mengobrol dengan Inu.
"Yahh, aku ada yang lupa lagi --" Nata hampir saja bangkit, sebelum akhirnya Dani lah yang membantunya mengambilkan barangnya yang masih tertinggal di kamarnya.
Allahu Akbar..! Allahu Akbar..!
"Udah adzan isya, Hassel mau ke masjid dulu ya, mi.."
"Hassel, aku mohon untuk duduk sebentar saja..." Nata memohon dengan sorot mata kesungguhan.
"Hmmm, lagian biasanya kau kan paling malas kalau di suruh ke masjid..." Sandra memelotot gemas.
0
"Oke --- untuk yang pertama adalah --- untuk Tante Sandra dan Hassel..""Asyiik, mau bagi hadiah ya Kak Nata?"
"Hassel...!" Sandra makin gemas dengan ulah anaknya itu.
"Tante Sandra, di malam ini --- aku ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua bantuan, pertolongan, doa, semangat, dan semuanya --- yang sudah Tante Sandra dan Hassel berikan untukku.."
Degghh..!
Sandra merasakan sesak luar biasa pada dadanya.
"Hassel, terima kasih karena kau telah menemukanku waktu itu. Aku gak tahu gimana jadinya, kalau kau dan Tante Sandra tidak menemukan dan menyelamatkanku.."
Nata sedikit merunduk. Sebulir air matanya jatuh menitik. Meninggalkan noda pada map biru di dekat kakinya.
"Aku minta maaf kalau --" Suara Nata berubah serak. Air matanya pun tumpah tak terbendung lagi. "Kalau aku cuma bisa membuat kalian kerepotan selama ini.."
"Kak Nata kok nangis..."
"Hassel aku minta maaf karena aku tidak pernah mengabulkan semua permintaanmu. Aku tidak pernah setuju waktu kau ingin membeli mobil baru, jam tangan baru, dan helikopter pribadi.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Growing
Mystery / ThrillerApa kalian pernah merasakan bagaimana rasanya terkurung di dalam rumah sendiri selama 10 tahun lamanya? Tanpa pernah melihat matahari, langit biru, gumpalan awan, rintik hujan, kilatan petir, dan tanah yang berlumpur... Tapi tunggulah ketika ia sud...