Tujuh.Kosong

617 84 2
                                    

Sebuah berita besar, menghentak seantero negeri. Tidak hanya masyarakat biasa yang dibuat terkejut dengan keputusannya. Tapi para pelakus bisnis pun dibuatnya terbengong-bengong.

Mereka semua tahu, bagaimana seorang pemuda biasa, memulai bisnis berjualan kue dari rumahnya yang kecil dan sederhana, lalu tumbuh dan berkembang pesat hingga akhirnya mempunyai puluhan cabang outlet yang tersebar di seluruh pelosok negeri ini.

Dan hanya dalam hitungan detik saja, keputusannya untuk menutup seluruh cabang outletnya itu -- dan hanya menyisakan satu saja di Jakarta -- sungguh sebuah berita yang sangat menggemparkan!

Siapa yang tidak kenal dengan rasa lezat dan cita rasanya yang kaya dari setiap kue-kue pilihan dan terbaik yang disajikan oleh Nata Pattiserie?

Dengan jumlah karyawannya yang hampir menyentuh angka seribu orang, Nata -- dengan keputusannya itu, sudah sangat mantap dan tidak akan ditariknya kembali.

Ratusan karyawannya di phk dengan jumlah pesangon diatas rata-rata. Selain itu, Nata juga tak lupa untuk mengucapakan rasa terima kasih dan permohonan maafnya kepada seluruh karyawannya.

Tidak ada raut sedih maupun cemas di wajahnya. Tekadnya sudah bulat untuk meninggalkan negara ini. Dia berjanji dalam hati, untuk tidak akan kembali ke Indonesia, sampai hari itu datang. Hari dimana hati dan keyakinannya sudah mengatakan bahwa ia harus kembali ke negara dimana ia lahir, besar, hingga sukses seperti sekarang ini.

Sandra sebagai orang paling dekat dan dipercaya pun tak bisa melakukan apa-apa. Sebab semua keputusan ini ada di tangan Nata.

Minggu berganti bulan. Dan bulan pun  berganti tahun. Nata memang hanya menyisakan satu outlet Nata Pattiserienya di Indonesia. Namun sebenarnya dia kini telah punya ratusan outlet Nata Pattiserie lainnya, yang tersebar hampir di seluruh belahan dunia ini.

Kehadirannya di dunia internasional, sungguhlah sangat-sangat mengejutkan. Banyak khalayak yang mempertanyakan tentang siapa dirinya dan bagaimana latar belakangnya.

Sebab bisnis Nata Pattiserie yang digadang-gadang itu, kabarnya sudah bisa disejajarkan dengan perusahaan waralaba besar lainnya seperti McDonald dan KFC.

Cita rasa kuenya yang unik, aneh, dan lezat, ternyata mampu diterima oleh jutaan lidah penduduk dunia yang berasal dari berbagai suku dan iklim.

Tahun pun sudah berganti lagi. Tanpa disangka, Forbes mengukuhkan namanya dalam jajaran lima puluh orang paling kaya dan berpengaruh di dunia.

Namanya kian melejit, ketika dia -- berhasil menduduki peringkat sepuluh besar sebagai orang paling kaya di dunia pada tahun berikutnya.

Nata Factory, adalah pabrik permen dan cokelat terbesar yang pernah ada, yang didirikannya di dataran China. Dengan berdirinya pabrik ini, namanya makin menjadi sorotan bukan hanya para pemain bisnis kelas dunia. Tapi juga para pemimpin negara yang saling berlomba untuk merebut hatinya.

Di pertengahan tahun yang sama, Nata menuliskan sesuatu dalam akun media sosialnya. Ia mengatakan bahwa ia akan mendirikan sebuah sekolah, dan mega proyek yang belum disebutkan secara jelas.

Namun keesokkan harinya, ketika ia menuliskan, 'Inilah saat yang tepat untukku kembali ke negara asalku. Indonesia.', Semua orang terhentak bukan main.

Pasalnya, sungguh tak ada yang menyangka kalau ternyata Nata yang bisa menguasai beberapa bahasa asing itu, ternyata berasal dari Indonesia.

'Nata Institute, Nata Livingwood, Nata Hospital, adalah proyekku yang sedang berjalan. Indonesia, aku sangat merindukanmu..'

GrowingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang