Lima.Lima

706 81 5
                                    

"Tadi Om dengar kan, kalau anak itu bilang KFC?" kata si pemuda.

"Iya. Tapi kok, gak ada ya..?" Jawab si pria bertopi hitam itu.

Si pemuda itu lantas berfikir sejenak. Ia yakin seratus persen kalau telinganya masih berfungsi dengan normal. Dan tadi itu, dia dengar kalau si bocah berponi itu mengatakan kepada teman-temannya akan berkumpul di KFC.

Hanya saja...

"Bukannya itu anak-anak yang tadi ya?" Kata si pria bertopi hitam.

Tak ambil pusing, keduanya bergegas menyusul ketiga anak-anak yang sedang bersepeda santai sambil membawa es potong di tangan masing-masing.

Keduanya pun memasuki sebuah komplek perumahan. Lalu terus melaju hingga keduanya sampai di sebuah taman komplek perumahan itu. Dan di taman dengan banyak penjual makanan di gerobak itulah, keduanya melihat segerombolan anak-anak yang ditemuinya di atm tadi.

"Pokoknya satu gerobak ini, Hassel beli semua, Bang!"

Sebagai si penjual, abang-abang itupun senang sekali mendengarnya. Apalagi dia juga sudah kenal dengan si bocah berponi yang lagaknya kayak bos itu.

Anak-anak itu pun makan ayam fried chicken abang-abang gerobak dengan lahapnya. Mereka juga sudah menghabiskan puluhan sachet saos tomat yang sebelumnya Hassel beli di minimarket depan taman itu.

"Hassel, beliin magnum dong.."

Seketika Hassel melotot. "Kau mau nanti gigimu jadi ompong semua?!"

Bocah kurus berambut cepak dan gigi depannya yang ompong itu pun menggeleng.

"Pak, Hassel mau beli air putih tapi di kasih es batu ya!!"

Bapak paruh baya itu menggaruk kepalanya. "Bapak teh gak jual air putih, Den. Adanya teh poci."

"Siapa yang haus?!"

"Aku..!! Aku...!! Aku.. !!" Serempak bocah-bocah itu berseru riang sambil mengangkat tangan kanan.

Disaat bocah itu sedang duduk santai di kotak pasir, kedua pria yang sejak tadi memperhatikan dari kejauhan pun, datang mendekat.

"Hassel...?"

Mendengar namanya dipanggil, Hassel menoleh dengan ekspresi wajah menyebalkan.

"Mereka kan dua orang yang di atm tadi!!" Teriak seorang bocah.

"Kalau kalian berani macem-macem disini, nanti Hassel panggilin security!!"

"Kau meninggalkan handphone dan kartu ini di atm.." Kata si pemuda.

"HHHAAAHHH?!!"

Hassel melongok sejadinya. Dia langsung merebut iPhone X miliknya itu. Dan dengan wajah kesal, dia berbalik dan memarahi teman-temannya.

"Kalian itu gak baik menilai orang cuma dari penampilan luarnya aja!!"

"Jadi, mereka bukan orang jahat ya?" tanya seorang bocah.

"Ya bukanlah, Dodi! Kau itu gimana sih?!"

Hassel kini memasang wajah polos nan lugu pada dua pria itu. "Aduh, kakiku sakit sekali nih.. kayaknya aku gak bisa naik sepeda ke rumah..."

Pemuda itupun mengangkat bahu pada pria di sebelahnya. "Om lihat sendiri kan? Kita pulang sekarang aja deh.."

"Om, anterin aku pulang dong..!"

Kedua pria itu saling bertukar tatapan. Baru beberapa menit yang lalu, bocah itu menatap mereka dengan tatapan penuh curiga dan prasangka buruk. Tapi sekarang, lihat aja ekspresi memelasnya yang seperti anak ular itu.

GrowingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang