Tiga.Dua

842 101 1
                                    

'Dia itu aneh, tapi aku lebih suka dia daripada Kinno!'

'Benar! Dia itu sangat ramah dan sopan! Dan dia juga hebat!'

'Kenapa sih dia baru hadir sekarang?! Kemana saja dia dari dulu!'

'Lihat!! Dia membawa sepeti telor ayam?!! Apa yang akan dia buat ya?!!'

Sebagian besar para peserta yang telah dinyatakan gugur pada babak pertama tadi, sebenarnya mereka terus saja memuji dan mendukung Dafa dan teman-temannya.

Tak henti-hentinya mereka terus melontarkan pujian takjub dan dukungan pada siswa dari sekolah yang kabarnya akan ditutup itu.

Lalu bagaimana dengan Martin Luther sendiri? Ia sendiri pun kelihatan cemas dan panik sekali. Karena apa yang ditakutkannya selama ini, akhirnya terwujud juga.

Selama ini feelingnya tidak pernah meleset. Dari awal ia memang sudah merasakan kalau Dafa bukanlah anak yang bisa dianggap remeh. Anak itu seolah mempunyai sebuah kekuatan spesial di dalam dirinya. Kekuatan yang bahkan Kinno si anak emasnya itu, tak sanggup mengalahkannya.

Kembali ke arena pertandingan, diam-diam Kinno terus memperhatikan tiap gerak-gerik Dafa. Dari bahan-bahan yang diambil saingannya itu, ia sudah bisa menebak kalau Dafa pastilah akan membuat sebuah -- cake.

Tapi, bukankah 'cake' itu terdengar dan kelihatannya sangat biasa saja?

Setengah jam berlalu sudah. Namun apa yang dijanjikan para dewan juri itu sepertinya tak bisa dipenuhi tepat waktu.

'Kau cuma membuang-buang waktu Dafa! Dasar kau memang bodoh sekali!' Tukas Kinno dalam hati. Ia merasa sudah unggul beberapa langkah dari saingan utamanya itu.

Kliningg...!! Kliningg...!!

Seorang panita membunyikan lonceng persis di sebelah meja peserta nomer 13 itu. Lalu dia mengangkat tinggi-tinggi botol kaca dengan bubuk berwarna hijau di dalamnya itu.

Kamera langsung menyorot ke arahnya. Dan lagi-lagi, layar besar disana menampilkan sosok Dafa dan teman-temannya.

"Mereka berhasil menemukannya!! Bahan rahasia itu...!!"

Semua mata peserta terbelalak melihatnya. Ternyata bahan rahasia yang disembunyikan para dewan juri utama itu adalah...

"Luar biasa!! Dua bendera emas didapatkan lagi oleh SMK Ellite Rovario...!!"

"Ini artinya, mereka sudah mendapatkan empat bendera emas!! Dan ini adalah sebuah hal yang sangat menakjubkan!!"

"Sial...!!" Kinno menggebrak meja. "Kalau bahan rahasia itu adalah bubuk matcha, itu artinya --" ia lihat semua bahan makanan dan sebagian makanan yang sudah berhasil ia dan teman-temannya buat itu. "Berarti semua yang kita buat ini..."

Semua anggota kelompoknya sontak terdiam. Mereka sendiri seperti sudah tahu dari reaksi yang diperlihatkan oleh ketua mereka saat ini.

"Kita sudah tidak ada waktu..." Ucap Kinno pelan. Otaknya berpikir cepat. Jika ia mengganti semua menu yang sudah direncanakannya itu, maka waktunya tidak akan cukup lagi. Namun jika ia tidak ikut menggabungkan bahan rahasia itu ke dalam bahan makanannya, maka...

"Kita rubah menu kita..!!"

Seorang ketua dari sekolah lain berteriak lantang. Membuyarkan lamunan Kinno.

Jika ketua dari sekolah lain saja bisa yakin akan keputusannya itu, maka tidak ada kata menyerah dalam kamus kehidupannya!

Terlebih Dafa itu bukanlah siapa-siapa!!

GrowingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang