Part 25

8.3K 560 0
                                    

" Pulang yuk Bang, nanti kita kesiangan pergi berenangnya." Byakta membujuk putranya untuk segera pulang. Terlalu lama di sini tidak baik. Taya dan permintaan luar biasanya itu bisa membuat Byakta senewen.

Bukan masalah dengan Taya, namun nanti ketika pulang yang ditakutkan oleh bapak satu anak itu adalah istrinya. Menghadapi Baheera jauh lebih menakutkan lagi.

Sebagai orang tua, Byakta belajar bersabar bisa dari anak. Contoh nyatanya adalah ketika menghadapi wajah polos dan menggemaskan putranya.

Kenapa susah sekali menolaknya.

Baheera pernah bilang kalau tatapan polos milik Taya itu manipulatif, khusus untuk dirinya. Byakta mana percata, namun sekarang ia paham apa yang dimaksud oleh Baheera.

" Ndak mau. Abang beli ini dulu."

Taya masih tidak ingin beranjak sama sekali dari penjual hewan. Kura-kura dalam box atau yang sedang berada dalam loyang yang berisi air menarik perhatiannya.

" Abang punya uang buat beli?"

Byakta ikut jongkok samping putranya. Membujuk Taya bukanlah perkara mudah. Ini adalah cobaan bagi Byakta.

" Ayah punya. Taya ndak punya."

Bocah itu luar biasa sekali, sudah tahu tidak punya uang namun masih ingin membeli hewan peliharaan.

" Ayah mana ada uang buat beli kura-kura Bang."

" Murah kok pak, 15rbu satunya. Kalau beli dua 25 saja."

Byakta mendelik sebal ke arah penjual kura-kura itu. Promo yang tidak pada tempatnya. Sedangkan Taya menatap ayahnya dengan berbinar. Ia senang karena kura-kura itu murah menurut abang penjual.

" Beli Ayah." rengek Taya sedih. Meminta ayahnya untuk menuruti keinginannya.

Taya dan keinginannya. Taya dan keras kepala. Terkadang harus dituruti, jika tidak akan ada drama. Biasanya yang sabar dengan drama Taya adalah Baheera. Byakta harus lebih banyak belajar.

" Beli aja Pak. Murah ini kok. Kasian anaknya pak."

Taya mengangguk senang, seperti mendapatkan pendukung setia agar ia bisa memiliki kura-kura mungil itu. Penjual itu terus mengompori Byakta untuk membeli dagangannya.

" Taya bisa memeliharanya? Kasi makan? Bersihin rumahnya? Kura-kuranya di sayang? Sendiri tapinya, tidak minta bantuan Mama."

Byakta trauma dengan peliharaan Taya. Biasanya ia selalu kena apes. Ayam peliharaan Taya hanya bertahan dua hari karena terus di ajak main oleh putranya itu. Belum lagi istrinya yang mengomelinya karena membiarkan Taya memelihara hewan.

Baheera bukan tipe orang yang suka memiliki hewan peliharaan. Menurtunya itu merepotkan, belum mengurus rumah, anak, suami, dia tentu tidak ingin menambah pekerjaan dengan mengurus hewan peliharaan.

Taya juga pernah memelihara ikan, namun hanya bertahan beberapa jam karena putranya dengan rasa penasaran yang luar biasa mengeluarkannya dari air. Mengajaknya bermain.

" Bisa kok. Nanti Taya kasi makan sendili. Ndak bantu-bantu Mama." ujarnya yakin, wajah polos itu berusaha meyakinkan ayahnya jika ia mampu.

" Nggak, Ayah kapok beliin kamu hewan peliharaan. Kemarin ayamnya Taya mati. Ikan juga. Jadi kita nggak akan beli kura-kura ini." putus Byakta yakin.

" Ayah...... beli, mau kula-kula. Mauuuu....." Taya mulai menangis, menolak digendong oleh ayahnya.

" Ayah nggak ada uang. Kita ambil dulu yah di rumah." bujuk Byakta.

Penjual itu menatap ayah dan anak dengan kecewa. Calon pembeli yang tidak royal. Huh lama-lama melihat tapi tidak jadi beli.

" Hikss ayah, huwaaaa hikss....."

" Sabar yah, kita minta uang dulu sama Mama."

Byakta mengapus air mata putranya, terlihat sedih sekali. Tapi harus tega.

Menggendong putranya ke arah parkiran. Byakta harus segera meninggalkan para penjual sepanjang jalan menuju mobil mereka. Jangan pernah membujuk Taya yang sedang merajuk dengan membelikan sesuatu.

" Hikss..Ayah ndak ada uang. Mama ada?" disela tangisannya Taya masih saja berharap ayahnya tidak memberi harapan palsu.

" Mama nunggu uang dari Ayah juga kok. Karena Ayah belum gajian jadi kita nggak punya uang."

Untung Taya masih bocah, tidak terlalu paham maksud ayahnya itu. Ia hanya masih merasa sedih saja karena tidak jadi membeli kura-kura untuk dipelihara.

NatayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang