#30.

1.7K 128 6
                                    

-30-




.....
Mendengar semua itu mata Amora terasa sedikit panas hingga tanpa di duga cairan bening menetes deras dari pelupuk mata indah Amora.

Jujur saja dia cukup tersentuh dengan semuanya, ini adalah kali pertamanya dia merasakan bahagia saat ada orang yang mempercayai dan menganggap dia ada. Ketulusan mereka membuat Amora merasakan hangat di hatinya.

"Terimakasih...ka..kalian su..sungguh berharga bagiku ja..jadi akan ku usahakan untuk tidak membuat satupun di antara ka..kalian kehilangan nyawa, kita selesaikan semua masalahnya bersama, kita balasan dendam kita bersama apa kalian bersedia" ujar Amora semangat.

Semua orang tersenyum dan tanpa mereka sadari tidak hanya mereka berlima saja yang ada di sana tapi 150 orang lainya juga ikut mendengarkan percakapan tadi dan ikut tersenyum.

Satu di antara 150 orang itu maju ke depan lalu menunduk menekuk lututnya di depan Amora.

Gadis itu hanya menatap dengan tatapan polos tak mengerti lantas memiringkan kepalanya seraya mengangkat naik sebelah alisnya.

Tak hanya orang itu ternyata di sana 149 orang sisanya juga ikut berlutut mengikuti pria yang terlebih dahulu berlutut di hadapan Amora.

"Nona kami juga siap berjuang bersama anda" seru pria itu membuat yang lain juga ikut menundukkan kepalanya.

Amora semakin terharu karenanya, ternyata Amora salah mengira tentang mereka yang dia beli. Semula Amora sempat berpikir jika orang-orang itu tidaklah setulus itu karena kesetiaan mereka dia beli, tetapi mereka melebihi apa yang telah gadis itu pikirkan.

"Bangunlah kalian semua, terimakasih... sekali lagi terimakasih aku sadar ternyata seperti inilah rasanya bahagia, ada beberapa yang harus kalian ingat, kalian adalah satu, jika dulu kalian tak memiliki keluarga maka kalian harus tau kita ini adalah keluarga.

Jangan pernah bedakan satu sama lain, kalian harus saling menyayangi juga saling menjaga. Jika kalian menganggap aku milik kalian, orang yang berharga, permata, harapan maka aku juga menganggap kalian milik...




Milikku yang akan selalu ku jaga sebisaku, dan harus kalian tau jika kalian menjadi orang ku dan selalu setia padaku maka apapun yang kalian lalui di belakangku aku akan selalu datang untuk membantu dan melindungi kalian apa kalian paham" kata Amora sambil sesekali mengusap air matanya yang sedari tadi tak henti-hentinya menetes.

"Tentu nona" teriak mereka kompak sambil berdiri tegak dengan senyum tulus mereka.

"Nona" panggil Rayle yang berada di dekatnya.

Amora yang di panggil memalingkan wajahnya ke arah sang pemanggilan. "Ada apa rayle" tanya Amora bingung.

"Em..... Apa kita tak akan kembali ke penginapan.. em maksud ku mereka pasti menghawatirkan keadaan mu apa mereka tak akan menunggu mu untuk kembali ke sakte naga" tanya Rayle.

"Aahh ya kau benar juga aku hampir melupakan Itu" ujar Amora lantas menjentikkan jari nya hingga muncul selembar kertas.

"Untuk apa itu nona" tanya rayle lagi.

"Tentu saja untuk memberitahu para guru cerewet itu, kita tak akan kembali ke sana untuk beberapa waktu, sebab ada beberapa hal yang harus kita lakukan di sini" jelas Amora santai lantas mengibaskan tangganya hingga membuat kertas itu menghilang dari hadapan mereka, entah hilang ke mana.


AMORA CALLISTA IFRYA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang