-32-
.....
Hari ini sesuai perintah Amora seluruh orang-orang yang ia miliki kini telah berkumpul di bawah sebuah pohon besar tepat di tengah hutan, lebih jelasnya masih dalam sihir Amora hingga orang-orang yang tidak di inginkan tak dapat melihat keberadaan mereka apalagi menemukan mereka, bahkan sekeras apapun suara yang mereka timbulkan masih tidak akan terdengar dari luar.Hal ini sempat membuat Riku juga Rayle bingung saat Amora baru pertama kali membawa mereka ke tengah hutan malam itu, bahkan sejauh apapun mereka memandang sekitar, yang mereka lihat hanya hamparan hutan gelap yang menakutkan dengan aura binatang buas yang kental.
Mereka tidak berpikir mereka akan menemukan ratusan tenda yang tersusun rapi dengan arena latihan yang terlihat kokoh meski hanya di bangun dari batang-batang pohon juga besi dan tali. Juga hamparan rerumputan hijau yang menakjubkan dengan aura spiritual yang kental.
Kagum?
Jelas mereka berdua sangat mengagumi tempat ini. Mereka juga sudah berkeliling dan cukup paham dengan Medan yang tertutup sihir. Kesalahpahaman mereka dengan dua pembunuh bayaran juga sudah selesai, sekarang mereka bisa di bilang akur karena mereka bisa berkomunikasi satu sama lain dengan lebih baik. Yah setidaknya mereka tidak melemparkan sorot mata sinis dan berbicara dengan nada tak bersahabat.
Untuk semakin menyatukan mereka, Amora memilih menyatukan Rayle dengan Gejal lalu Riku dengan Juan. Semua baik-baik saja, mereka bisa bekerja sama dengan baik, Amora lihat kekompakan mereka juga memuaskan jadi dia meminta Juan juga Gejal untuk membimbing Riku dan Rayle.
Di depan orang-orang yang tengah berbaris rapi, Amora mulai membuka suara dengan senyuman manis yang selalu terukir saat dia berada di hadapan orang-orangnya itu, Amora jelas bahagia bersama mereka, entah kenapa "Baiklah karena kalian semua sudah berkumpul ada beberapa hal yang ingin ku bahas bersama kalian jadi kalian boleh duduk."
Tak ingin buang-buang waktu mereka mengikuti instruksi dari nona mereka itu untuk duduk di hamparan rerumputan hijau dan menghadap ke arah Amora.
Hanya di kawasan sihir saja ada rerumputan hijau seperti ini, bahkan di sini tidak ada lumpur kecuali di arena latihan di belakang, jadi kawasan ini benar-benar sangat enak di huni.
Udara sejuk, energi spiritual melimpah, dan jangan lupakan keistimewaan yang tidak akan bisa di jelaskan.
Sebenarnya sihir ini masih bagian dari ruang jiwanya, atau bisa di bilang duplikat dari satu-perseribu ruang itu karena nyatanya ruang latihan sihir ini persis sama dengan bagian barat ruang jiwa yang ditumbuhi rerumputan hijau.
Mungkin karena itu pula lah udara di sini lebih sejuk juga energi spiritual yang lebih kental dan mudah terfokus. Hal ini mempermudah pelatihan orang-orang Amora, karena tingkat energi spiritual yang lebih berlimpah, asal mereka bisa mengolahnya dengan baik, maka tidak akan perlu waktu lama untuk mereka mengambil trobosan dengan energi spiritual murni.
Buktinya saja, Gejal dan Juan benar-benar melesat jauh, meski hanya meningkat dua sampai tiga tingkat, setidaknya itu sudah sangat bagus, Amora puas dengan pencapaian itu.
Belum lagi melihat daya tahan tubuh keduanya yang semakin meningkat, Amora pikir jika keduanya di beri beberapa waktu lagi, tidak akan sulit untuk menjadikan keduanya sebagai tuan.
Lupakan itu
Sekarang Dragen juga Leraen pun turut andil keluar dari ruang jiwa, mereka tentu tidak akan kaget karena mereka sudah mengenal dua pria itu sebelumnya. Dan bahkan hari inipun Dragen dan Leraen juga turut ikut duduk mengapit nona nya itu.
yah sejak berada di sini kedua mahluk itu memang meminta untuk berada di luar dengan alasan cukup bosan di kastil besar itu dengan hanya mereka berdua bahkan Amora hanya mengunjungi ruang itu sesekali akhir-akhir ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORA CALLISTA IFRYA ✓
Fantasy(THE STORY IS REAL MY KARYA) _________________________________________ Amora dengan beberapa cerita yang terlupakan. Dari beberapa kehidupannya, dia sudah menjalani banyak versi hidup. Mulai dari menjadi putri yang paling di jaga, menjadi nona muda...