#70.

471 39 0
                                    

-70-



Kekacauan semakin meningkat, langit malam yang sudah gelap menjadi semakin gelap, namun kilat guntur yang membawa warna merah darah semakin lama semakin menambah kengerian yang dirasa.

Keadaan Sakte Naga juga menjadi sunyi, semua orang tinggal di kediaman masing-masing seperti para guru-guru yang duduk berdiskusi di aula pertemuan.

"Malam akan segera habis, apa kekacauan ini akan terus berlanjut sampai fajar?" Suyen menghela nafas menatap nyala lilin yang berkedip-kedip seakan-akan lilin itu akan mati sebentar lagi.

Sebenarnya mereka bisa saja menggunakan mutiara bulan sebagai penerangan seperti biasanya, tapi karena kekacauan ini, bahkan 12 dari 27 mutiara bulan Sakte sudah hancur, padahal satu mutiara bulan sangatlah mahal.

Suyen yang menjadi penanggung jawab atas urusan keuangan Sakte pun di buat tidak berdaya, dan memilih melepas semua mutiara bulan daripada melihatnya hancur begitu saja.

"Itu mungkin. Melihat kekacauan yang semakin meningkat, bahkan langit juga mulai muncul guntur mengerikan." Sahut suyan yang duduk di samping kembarannya itu.

"Berapa banyak guntur yang sudah turun?" Tanya Faui tiba-tiba.

"Seingat ku yang tadi adalah yang ke 11" jawab Fuan.

"Iya yang tadi memang guntur ke 11. Ada apa?" tambah Tian setuju sekaligus bertanya.

"Apa kalian ingat tentang guntur hukum surgawi" tanya Faui tiba-tiba.

"Legenda 12 guntur surgawi tanda kebangkitan 'itu' ?" Suara Tian terdengar samar.

Faui mengangguk menatap teman-temannya satu persatu.

Fuan terkekeh kecil dan mengangkat suara "Tapi itu mustahil, ada 11 guntur yang sudah turun. Sementara yang tercatat bahkan hampir tidak ada seorangpun yang mampu lolos dari Guntur ke-7 sejak puluhan ribu tahun ini. Jadi–"

"Bakat murni yang lahir sejuta tahun sekali." Potong Suyan dingin.

"Bakat murni? Tapi–"

"Ini kebangkitan Tian bukan kelahiran, karenanya 12 guntur surgawi datang di waktu yang berurutan sesuai tingkatnya." Potong Suyen.

"Bagaimana bisa, memangnya ada tanda kelahiran di tahun-tahun belakangan?. Mustahil tiba-tiba ada kebangkitan."

"Sekitar 17 tahun yang lalu dimana matahari dan bulan saling berhadapan. Lalu dua tahun yang lalu saat bulan purnama merah tiba-tiba terjadi. Padahal saat itu seharusnya tidak ada bulan purnama." Ujar faui.

Tian dan yang lain serempak menarik nafas dingin, mereka menatap Faui yang di balas anggukan "kemungkinan besar itu adalah dia."

"Saat kelahirannya, kemungkinan surgawi tidak berhasil mendeteksinya karena kekuatan dan garis takdirnya di segel, entah oleh siapa. Dan segel itu baru terbuka saat dia berusia 15 tahun tepat dua tahun lalu dimana bulan purnama darah sebagai tanda kelahiran akhirnya muncul."

"Bersembunyi dari surgawi dan bahkan berhasil, benar-benar sulit di pikirkan. Siapa yang mampu melakukan itu?" Ini adalah kejutan. Tian tidak pernah memikirkan ini, dari awal dia melihat Amora dia merasa ada sesuatu yang menarik yang terpancar membuat siapapun ingin tunduk padanya. Dia pikir itu karena Amora adalah garis murni putri kekaisaran utama yang terlahir sebagai pemimpin, nyatanya itu lebih dari yang dia pikirkan.

Diam-diam Tian berdecak kagum juga takut pada saat bersamaan. Untungnya dia bukan musuh.

"Orangtua takdir" ujar Fuan tiba-tiba. 

"Hah!?" Tian yang sibuk berpikir tersentak kaget dan berseru bingung. "Maksudmu?"

Fuan menoleh sekilas dengan kilat mata ambigu "hanya orang tua takdir yang bisa melakukan hal ini."

AMORA CALLISTA IFRYA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang