#20.

2K 157 2
                                    

-20-





****Amora callista ifrya****








Pertarungan terus berlanjut, sebentar lagi giliran Allan, ah pria yang tadi tengah merah mudah sekarang terlihat fokus memperhatikan pertarungan.

"Siapa yang akan menjadi lawanmu?" Tanya Amora memecah kesunyian yang sempat tercipta.

"Yang mulia putra mahkota kekaisaran perak" jawab Allan.

"Ku dengar kekuatannya ada di atas mu"

"Aku juga mendengar rumor itu"

"Apa kamu khawatir?" Tanya Amora menatap postur samping Allan yang terlihat sempurna dengan rahang tegasnya.

Allan menarik senyum simpul, pria itu menoleh "sedikit, tapi aku akan melakukan yang terbaik. Menang atau kalah akan jadi urusan nanti" Allan percaya diri tapi dia juga tidak meremehkan Genno, bagaimanapun dia juga di ajarkan untuk tidak menyerah namun tidak memandang remeh lawan.

Amora menatap mata Allan "kamu bisa kalau kamu mau, menang memang tidak perlu jadi tujuan utama. Aku tidak tahu bagaimana gaya bertarungnya, tapi aku pernah dengar dia unggul dalam gerakannya yang gesit dan tajam. Jika kamu bisa menemukan celah dalam gerakannya nanti mungkin masih ada kesempatan untuk menang" Amora memang tidak tahu bagaimana gaya bertarung Genno, tapi mengingat pujian yang selalu di layangkan untuk putra mahkota itu, Amora yakin dia akan menjadi lawan yang tangguh.

Di sisi lain Amora juga tidak tahu bagaimana gaya bertarung Allan, dia tidak tahu kelebihannya, tapi Amora yakin Allan bukan orang yang ceroboh.

Mendengar penuturan Amora, Allan mengangguk mengerti "aku pasti akan berusaha" ujarnya berusaha meyakinkan diri.

****Amora callista ifrya****

Setelah pertarungan selesai, akhirannya tibalah saatnya Allan untuk naik arena. Langkah Allan terkesan ringan dan mantap, walaupun tadi sempat gugup, Allan bisa mengatasinya dengan baik.

"Saya Allan tyzi dari sakte naga"

"Saya Genno Valeo Ifrya dari sakte baolin"

Ujar keduanya memperkenalkan diri sambil memberi hormat pada satu sama lain.

"Baiklah pertandingan akan, kalian bebas menggunakan taktik dan alat bantu apapun, tapi tidak untuk mengambil nyawa lawan."

"Baik" jawab keduanya serempak.

Keduanya mulai menyerang dengan kekuatan masing-masing.

"Hiyyyaaa" teriak Allan mulai menyerang dengan elemen api nya.

"Perisai angin" kata Genno memasang perisai guna menghadapi serangan dari Allan.

Angin dan api, sebenarnya angin akan membuat api tumbuh semakin besar, tapi ingat Genno tidak hanya memiliki elemen angin, dia juga menguasai elemen api juga petir, dari segi ini saja Allan sudah kewalahan, tapi bagaimanapun juga Allan sudah di tempa dengan baik.

Walaupun kewalahan, Allan sama sekali tidak lengah, dia masih terus menyerang dan menghindar.

Bola api terlempar hampir saja menghantam tubuhnya, beruntung Allan memiliki reflek cepat jadi

Pertarungan terus berlanjut tetapi kekuatan Allan jelas tidak mampu mengimbangi kekuatan Genno.

Genno kini sudah berada dalam Rana bumi tingkat 8 sedangkan Allan baru berada dalam Rana bumi tingkat 6.

AMORA CALLISTA IFRYA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang